Jakarta, IDN Times - Dewan Pengawas Meta mengeluarkan kritik tajam terhadap perombakan kebijakan perusahaan yang dilakukan pada Januari lalu. Perubahan tersebut, yang mencakup pengurangan pemeriksaan fakta dan pelonggaran pembatasan pada topik sensitif seperti imigrasi dan identitas gender, memicu kekhawatiran global tentang potensi penyebaran misinformasi.
Kritik ini menyoroti langkah Meta yang dianggap mengorbankan tanggung jawab moderasi konten demi kebebasan berekspresi, terutama menjelang pelantikan presiden terpilih Amerika Serikat (AS). Dewan Pengawas, yang dibentuk untuk memastikan keputusan kebijakan yang independen, menilai perubahan ini dilakukan tanpa konsultasi memadai, sehingga memicu perdebatan tentang relevansi keberadaan dewan tersebut.