Meta Pecat 20 Karyawan karena Bocorkan Informasi Rahasia

Jakarta, IDN Times - Meta, perusahaan yang dipimpin Mark Zuckerberg, memecat sekitar 20 karyawan karena membocorkan informasi rahasia. Keputusan ini diumumkan setelah penyelidikan internal terkait kebocoran data dalam beberapa bulan terakhir.
“Kami memberitahu karyawan saat mereka bergabung dan secara berkala mengingatkan bahwa membocorkan informasi internal melanggar kebijakan perusahaan, apa pun alasannya,” kata juru bicara Meta, Dave Arnold, dikutip dari The Verge, Kamis (27/2/2025).
Arnold menambahkan bahwa Meta masih akan mengambil tindakan jika ditemukan kebocoran lainnya.
“Kami menganggap ini serius dan akan terus bertindak ketika ada kebocoran yang teridentifikasi,” ujarnya, dilansir dari Livemint.
1. Upaya Meta menekan kebocoran informasi

Meta telah berupaya membatasi kebocoran informasi sejak menerapkan berbagai perubahan kebijakan besar, termasuk penghapusan program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) serta penghentian moderasi konten di platformnya.
Langkah ini dipandang sebagai upaya Meta mendekatkan diri dengan pemerintahan baru di bawah Donald Trump. Sebelumnya, Meta juga menyelesaikan gugatan Trump dengan membayar 25 juta dolar AS (sekitar Rp414,5 miliar) setelah menangguhkan akunnya pasca-kerusuhan di Capitol pada 6 Januari 2021.
Untuk mencegah kebocoran lebih lanjut, Meta meningkatkan pengawasan internal guna mengidentifikasi sumber informasi yang bocor. Meski demikian, pernyataan dari pertemuan internal Zuckerberg masih terus muncul di media.
2. Frustrasi Zuckerberg terhadap kebocoran internal

Pemecatan ini memicu reaksi beragam di kalangan karyawan. Beberapa menilai kebijakan Meta terlalu keras dan kurang transparan dalam menangani kebocoran.
Dalam salah satu pertemuan internal, Zuckerberg mengungkapkan frustrasinya.
“Kami berusaha terbuka, tetapi setiap kali saya berbicara, semuanya bocor,” katanya dalam pertemuan yang kemudian juga bocor ke media, dilansir dari AOL.
Meta kemudian mengeluarkan memo peringatan kepada seluruh karyawan. Kepala Keamanan Informasi Meta, Guy Rosen, menyatakan bahwa kebocoran tidak hanya berdampak pada keamanan tetapi juga merusak moral tim.
“Ketika informasi dicuri atau bocor, dampaknya lebih dari sekadar masalah keamanan,” ujarnya.
3. PHK massal dan fokus Meta pada AI

Selain pemecatan 20 karyawan karena kebocoran informasi, Meta juga telah memangkas sekitar 3 ribu hingga 4 ribu karyawan atau 5 persem dari total tenaga kerja mereka pada awal Februari 2025. Pemecatan ini diklaim sebagai bagian dari evaluasi kinerja, dengan alasan bahwa mereka yang terdampak adalah “karyawan dengan performa rendah.”
Di sisi lain, Meta berencana merekrut tenaga kerja baru untuk menggantikan posisi yang kosong, terutama di bidang kecerdasan buatan (AI). Zuckerberg telah mengalokasikan investasi 65 miliar dolar AS (sekitar Rp1.077 triliun) untuk mengembangkan AI, dengan target menjadikan Meta AI sebagai asisten virtual terdepan di pasar.
Pemangkasan tenaga kerja ini mencerminkan perubahan besar dalam arah bisnis Meta, yang kini lebih fokus pada efisiensi dan pengembangan AI, meski harus menghadapi kritik dari internal maupun eksternal perusahaan.