Diadukan Para Klien hingga Viral di Medsos, CEO Jouska Minta Maaf

Aakar mengatakan dia mencoba untuk tidak defensif atau pun melakukan klarifikasi terhadap semua pemberitaan yang ada. Melalui video tersebut, dia ingin mengajak dan mencari jalan tengah dan memberikan solusi yang terbaik untuk semua pihak.

"Karena bagaimana pun saya tumbuh dan besar sebagai pebisnis. Saya diajarkan untuk memegang sebuah prinsip bahwasanya masalah bisnis seharusnya bisa diselesaikan secara bisnis," tuturnya seraya tampak menahan tangis.

Aakar juga menegaskan akan menyelesaikan segala polemik tersebut melalui jalur hukum.

"So, let settle dan juga ada masalah dengan legal, saya percaya dengan hukum yang berlaku di negara ini. Jadi mari kita lakukan prosedur hukum yang berlaku," lanjut Aakar.

Aakar lantas mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah memberikan support kritik yang membangun. Menurut dia, semua masukan itu sangat berarti bagi tim untuk selalu berkomitmen memberikan yang terbaik, baik untuk klien maupun semua pihak yang berkepentingan.

"Sekali lagi dengan ini saya ingin menyampaikan bahwa saya dan tim saya selalu berharap dan kami sangat terbuka untuk berkomunikasi secara kondusif terhadap semua pihak yang berkepentingan. Terima kasih telah memberikan support dan dengan support itu kami akan selalu melakukan yang terbaik. Terima kasih," ungkapnya.

Sebelumnya, tagar #Jouska menjadi trending di linimasa Twitter sejak muncul pemberitaan pengakuan klien yang merasa ditipu oleh Jouska. Satu per satu warganet yang mengaku pernah menjadi klien Jouska bersuara, salah satunya akun, @yakobus_alvin. Ia mengaku sebagai salah satu klien Jouska pada 2018-2019. Ia membagikan data portofolio saham yang dikelola oleh Jouska. Alvin mengatakan, total dana aset yang dikelola sebanyak Rp65 juta.

"Dana Rp65 juta waktu itu sebagai dokter internship yang baru beres itu gede banget. Ya gaji bulanan cuma Rp3,1 juta sebulan dari pemerintah. Foto saya ambil Oktober 2019 ya. Jauh dari corona. IHSG masih sangat sehat dan di atas 6.000," ungkap Alvin dikutip IDN Times, Selasa (21/7/2020).

Sebagai seorang yang awam dengan dunia saham, ia ingin berinvestasi dibantu orang yang ahli. Alvin lantas dipilihkan saham dan asuransi kesehatan. Ia membayar untuk asuransi sebanyak Rp5,2 juta. Sementara, produk kedua berupa manajemen aset di saham. Jouska menggandeng Amarta Investa sebagai pihak ketiga.

"Jadi intinya saya transfer sejumlah uang secara rutin dan Amarta Investa ini yang handle porto saya. Pembagian keuntungan ada dijelaskan di kontrak ya. Waktu itu sama sekali saya gak paham saham. Bahkan gunain apps transaksinya aja gak paham," kata Alvin.