Jakarta, IDN Times - Perum Bulog mencatat hingga November tahun 2019, utang perseroan mencapai Rp28 triliun. Direktur Bulog Budi Waseso mengatakan, utang membengkak lantaran dana pembelian cadangan beras pemerintah (CBP) dan beras komersial melalui pinjaman bank, sementara bunga perbankan terus mengalami kenaikan.
"Bulog tidak bisa menghindari utang karena memang Bulog membeli beras baik itu CBP maupun untuk komersial kita pinjam uang dari bank. Bunganya komersial. Jadi ada bunganya, kan bunga berjalan,” katanya di Jakarta, Selasa (3/12).