Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dirut Garuda Indonesia Harap Kebijakan Karantina Turis Dihapus

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra (kanan) dan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Prasetio saat konferensi pers virtual pasca-RUPST, Jumat (13/8/2021). (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra (kanan) dan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Prasetio saat konferensi pers virtual pasca-RUPST, Jumat (13/8/2021). (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra berharap kebijakan karantina bagi turis asing yang masuk ke Indonesia dihapuskan. Dengan dihapuskannya kebijakan karantina tersebut diharapkan dapat mendongkrak sektor penerbangan dan pariwisata di Indonesia.

"Saya mengerti pemerintah menetapkan aturan untuk situasi pandemik ini seperti mengurangi masa karantina menjadi 3 hari. Kami di Garuda berharap masa karantina akan dikurangi jadi satu hari atau bahkan nol hari," kata Irfan dalam webinar PwC Indonesia, Rabu (10/11/2021).

1. Pengurangan masa karantina bisa bantu keuangan Garuda Indonesia

Livery masker pesawat Garuda Indonesia (Dok.Garuda Indonesia)
Livery masker pesawat Garuda Indonesia (Dok.Garuda Indonesia)

Menurut Irfan, kebijakan karantina ini menjadi kendala bagi masuknya turis ke Indonesia dari luar negeri. Di mana para turis akan menghabiskan uang dan waktu yang lebih banyak untuk karantina.

Dengan dihapuskannya kebijakan karantina, Irfan pede hal itu dapat membantu keuangan perusahaan dengan kode GIAA tersebut.

"Masalah utama adalah masa karantina dan Pak Sandiaga Uno dan pemerintah berusaha menurunkan waktu karantina untuk membuat orang lebih banyak datang ke Indonesia. Saya pikir Bali lebih dari siap dan kita harap masa karantina diturunkan, sehingga jumlah penumpang yang masuk ke Indonesia akan naik dan akan membantu finansial perusahaan kami," katanya menjelaskan.

2. Irfan harap kebijakan karantina bisa direvisi pada awal Desember

Irfan Setiaputra, Direktur Utama Garuda Indonesia (IDN Times/Fiqih Damarjati)
Irfan Setiaputra, Direktur Utama Garuda Indonesia (IDN Times/Fiqih Damarjati)

Eks Direktur Utama INTI ini mengatakan bahwa sektor penerbangan dan pariwisata sangat bergantung pada pergerakan orang. Ia bahkan menyebut banyak turis yang sudah berminat pergi ke Bali untuk berlibur pada Desember 2021. Untuk itu, ia berharap pemerintah bisa merevisi kebijakan karantina ini.

"Desember akan jadi hype untuk pariwisata. Pada Desember kami sangat optimis, karena itu sudah 50 persen dari normal traffic. Kami tetap berharap sebelum Desember awal, pemerintah bisa merilis aturan baru sehinga turis bisa datang lebih banyak ke Indonesia," ujarnya.

3. Optimistis Garuda Indonesia bangkit dari keterpurukan

Economy Class Pesawat Garuda Airbus A330-900neo (IDN Times/Kevin Handoko)
Economy Class Pesawat Garuda Airbus A330-900neo (IDN Times/Kevin Handoko)

Dengan momentum pandemik COVID-19 di Indonesia yang membaik serta pembukaan pariwisata, Irfan meyakini hal itu juga akan berimbas pada kondisi Garuda Indonesia yang tengah kritis saat ini. Ia menyebut bahwa Garuda Indonesia sangat diharapkan banyak orang untuk bangkit dan punya nilai emosional yang kuat di hati masyarakat Indonesia.

"Pada dasarnya semua orang tahu banyak maskapai penerbangan berjuang dan termasuk Garuda akibat pandemik ini. Hal baik terkait Garuda Indonesia yang buat kami optimis denga proses restruktur dan melangkah maju adalah bahwa merek Garuda Indonesia sangat diharapkan banyak orang dan sangat emosional ada di hati masyarakat Indonesia," ucapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Helmi Shemi
EditorHelmi Shemi
Follow Us