Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Disebut Ikut Impor Gandum dari AS, Ini Profil Indofood

Rumah Indofood noodle booth area (IDN Times/Bima Prakasa)
Rumah Indofood noodle booth area (IDN Times/Bima Prakasa)
Intinya sih...
  • Indofood adalah salah satu raksasa industri pangan di Indonesia, terkenal dengan produk mi instan Indomie.
  • Perusahaan ini memiliki berbagai divisi seperti Dairy, Makanan Ringan, Nutrisi, Agribisnis, dan Minyak Nabati.
  • Indofood juga memiliki Divisi Noodle yang merupakan divisi terbesar dengan pabrik tersebar di 17 kota di Indonesia dan beberapa negara lainnya.

Jakarta, IDN Times - Gandum menjadi salah satu produk agrikultur yang bakal diimpor Indonesia dari Amerika Serikat (AS), kendati negosiasi tarif 32 persen dengan Presiden Donald Trump menemui jalan buntu.

Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) Franciscus “Franky” Welirang menyampaikan nota kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani bersifat tidak mengikat. Namun, hubungan bisnis antara pelaku usaha kedua negara dipastikan tetap terjaga baik.

"MoU tidak mengikat namun secara bussiness kita private tetap punya hubungan yang baik," kata dia kepada IDN Times, Selasa (8/7/2025).

Sebelumnya, Aptindo bersama dengan asosiasi gandum Amerika Serikat (AS) sepakat melakukan pembelian gandum dari AS sebanyak 1 juta ton per tahun mulai 2026 hingga 2030.

Penandatanganan antara Aptindo dengan asosiasi gandum AS telah dilakukan Senin (7/7/2025) siang. Adapun terkait mekanisme impor, Franky menjelaskan, Aptindo hanya berperan sebagai asosiasi. Sementara, impor gandum dilakukan langsung masing-masing anggota yang merupakan pabrik tepung terigu.

"Impor gandum dilaksanakan oleh masing-masing unit usaha anggota, yaitu pabrikan tepung terigu," ujarnya.

Salah satu anggota Aptindo yang disebut bakal ikut impor gandum dari AS adalah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) atau Indofood. Berikut ini profil Indofood seperti dikutip dari Fortune Indonesia:

1. Sejarah Indofood

Rumah Indofood di Jakarta Fair Kemayoran 2025 hadirkan pengalaman belanja a la supermarket
Rumah Indofood di Jakarta Fair Kemayoran 2025 hadirkan pengalaman belanja a la supermarket (Dok. Indofood)

Indofood bukanlah nama perusahaan sembarangan di Indonesia lantaran merupakan salah satu raksasa industri pangan di Indonesia, lewat produk mi instan yang mendunia, Indomie.

Namun, pada awalnya, Indofood CBP Sukses Makmur merupakan perusahaan bernama PT Panganjaya Intikusuma yang berdiri pada 1990, dan menjalankan bisnis makanan ringan.

Perusahaan tersebut merupakan anak usaha Salim Group yang kemudian merger dengan Sanmaru Food Manufacturing pada 1 Maret 1994, dan menghasilkan perusahaan baru bernama Indofood Sukses Makmur.

Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd berdiri lebih awal pada 1970 dan bergerak dalam bidang makanan dan minuman. Perusahaan yang didirikan Djajadi Djaja, Wahyu Tjuandi, Ulong Senjaya, dan Pandi Kusuma ini mengoperasikan pabriknya pada 1972, dan menghasilkan produk bernama Indomie. Adapun Indomie merupakan singkatan dari "Indonesia mie."

Sebelum bergabung menjadi Indofood, Sanmaru sempat memakai sarana produksi yang dimiliki Salim Group untuk membuat Indomie. Sarana produksi tersebut muncul setelah Sudono Salim, pemilik Salim Group, berinvestasi besar-besaran di industri mi instan dengan mendirikan PT Sarimi Asli Jaya pada 1977, dengan produk bermerek Sarimie.

Kerja sama penggunaan fasilitas Salim Group itu dilakukan dengan membentuk usaha patungan di bawah bendera PT Indofood Interna pada 1984. Pembagian sahamnya, Salim memegang 42,5 persen dan sisa 57,5 persen dikuasai Djajadi.

Salim Group, melalui bendera Indofood, juga mengakuisi produsen Supermie PT Lima Satu Sankyu yang berdiri pada 1968. Seperti namanya, perusahaan patungan antara Sjarif Adil Sagala dan Eka Widjaya Moeis dengan Sankyu Shokushin Kabushiki Kaisha (Jepang) ini menghasilkan mi instan dengan jenama Supermi.

Pada 1977, perusahaan itu berganti nama menjadi PT Lima Satu Sankyu Indonesia. Kemudian, pada 1989, setelah berstatus Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), perusahaan tersebut diambil alih Indofood Group dan berubah nama lagi menjadi PT Lambang Insan Makmur dengan 100 persen sahamnya dikuasai PT Indofood International Corporation.

2. Profil Indofood

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, melalui brand Indomie meluncurkan tiga varian Rameyeon Series (dok.Ekarina).
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, melalui brand Indomie meluncurkan tiga varian Rameyeon Series (dok.Ekarina).

Pada 1 Oktober 2009, PT Indofood Sukses Makmur Tbk berganti nama menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Dalam beberapa dekade ini, PT Indofood Sukses Makmur Tbk telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions.

Itu artinya perusahaan tersebut memiliki kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran.

Kini, Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya. Untuk kategori produk konsumen bermerek, PT Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Noodle merupakan divisi terbesar di Indofood dan pabriknya tersebar di 17 kota di Indonesia seperti Jakarta, Tangerang, Cibitung, Bandung, Cirebon, Semarang, Surabaya, Bandar Lampung, hingga Makassar.

Selain di dalam negeri, Divisi Noodle juga memiliki pabrik di Filipina, Cina, Nigeria, Arab Saudi, Suriah, dan Malaysia. Adapun produk mi instan di bawah payung Indofood saat ini adalah Indomie, Supermi, Sarimi, dan Sakura.

3. Berbagai divisi lain selain Noodle

Suasana Kemeriahan Rumah Indofood Jakarta Fair Kemayoran 2025.JPG
Suasana kemeriahan Rumah Indofood Jakarta Fair Kemayoran 2025 (Dok. Indofood)

Indofood juga memiliki Divisi Dairy yang dijalankan oleh PT Indolakto. Anak usaha ICBP tersebut merupakan salah satu produsen terkemuka di Indonesia untuk produk susu ultra-high temperature (UHT), susu steril dalam botol, krimer kental manis (sweetened condensed creamer atau SCC), evaporated milk, susu pasteurisasi, susu UHT multi-cereal, minuman mengandung susu, susu bubuk, es krim, dan mentega.

Kemudian ada juga divisi makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus serta minuman kemasan. Pada kategori agribisnis, Indofood memiliki Divisi Perkebunan yang mengelola lebih dari 300.000 hektare perkebunan di Indonesia, serta mengoperasikan 27 pabrik kelapa sawit, tiga lini produksi karet remah, dua lini produksi karet lembaran, dua fasilitas pengolahan atau penyulingan gula, satu pabrik kakao, dan satu pabrik teh.

Dalam kategori sama, ada pula divisi minyak dan lemak nabati yang mengoperasikan lima fasilitas penyulingan CPO di Indonesia. Divisi ini memproduksi dan memasarkan produk-produk hilir, yang meliputi minyak goreng, margarin dan shortening bermerek untuk konsumen dan dalam kemasan industri.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us