Disebut Jadi Penyebab Ruginya Klien Jouska, Apa Itu Saham LUCK?

24 Jul 2020, 15:25 WIB

Ilustrasi grafik (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Curhat para klien PT Jouska Finansial Indonesia yang merasa ditipu karena merasa dananya diinvestasikan hingga merugi oleh Jouska telah viral beberapa waktu belakangan. Salah satu klien menyebut pembelian saham PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK) menjadi biang kerok meruginya nasabah.

Emiten berkode saham LUCK ini mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia pada November 2018. Emiten ini bergerak di bidang distribusi perangkat dan jasa dokumentasi. Pada awal melantai, harga perdana Rp285 per saham. Pada hari pertama melantai, harga saham LUCK langsung melesat 49,65 persen pada pembukaan perdagangan menjadi Rp428 per saham.

Lalu, mengapa saham LUCK disebut-sebut menjadi penyebab portofolio nasabah yang menjadi klien Jouska itu menjadi merah? Apa itu saham LUCK? Seperti apa profil saham LUCK di lantai bursa?

1. LUCK pernah masuk UMA dan kena suspend

Ilustrasi saham (IDN Times/Arief Rahmat)

Luck pernah masuk pengawasan khusus Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah harga sahamnya meningkat tajam di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA) pada Juni 2019 lalu.

Pada 12 November 2019, BEI kembali memasukkan saham LUCK dalam kategori bergerak di luar kebiasaan alias UMA justru karena harga sahamnya menurun tidak wajar sejak awal bulan. Lalu pada minggu berikutnya, BEI menyetop perdagangan LUCK karena terjadi penurunan harga kumulatif yang signifikan.

2. Saat ini, harga saham LUCK berada di bawah harga IPO

Ilustrasi memantau pergerakan saham. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Hingga kini, saham LUCK terkoreksi cukup dalam. Untuk waktu satu tahun saja LUCK sudah terkoreksi 86,16 persen

Hari ini Jumat (24/7/2020), pada penutupan perdagangan sesi I, harga LUCK mengalami koreksi 6,80 persen menjadi Rp274 per saham. Harganya di bawah harga perdana saat IPO.

3. LUCK mencatatkan kinerja positif di Maret 2020

Ilustrasi Penurunan Harga Saham (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara berdasarkan laporan keuangan, sejatinya kinerja LUCK masih baik. Emiten distribusi perangkat dan jasa dokumentasi ini mencetak pertumbuhan pendapatan 60 persen menjadi Rp40,58 miliar dari periode yang sama tahun 2019 Rp25,206 miliar.

Emiten ini juga masih mencetak laba bersih Rp4,377 miliar pada Maret 2020.

4. Saham LUCK terindikasi saham gorengan

Ilustrasi memantau pergerakan saham. ANTARA FOTO/Reno Esnir

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan memang terdapat indikasi saham gorengan di saham LUCK. Namun, menurut dia hal itu wajar terjadi di saham-saham yang baru melakukan IPO.

"Semua saham itu bisa digoreng, ketika pelaku pasar memandang positif suatu saham, maka akan terjadi peningkatan permintaan dan pembelian, otomatis naik harganya juga cepat," ujarnya.

William mengatakan, LUCK memiliki prospek bisnis yang bagus karena begerak di bidang informatika. Namun, William menyarankan sebaiknya hindari dulu saham ini karena citra saham LUCK tengah tidak baik, dengan adanya kasus terkait Jouska. Dia pun mengatakan, butuh waktu yang lama untuk membuat harga saham ini kembali naik.