Jakarta, IDN Times - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengingatkan pemerintah agar menerapkan kebijakan berbasis mitigasi risiko daripada pendekatan zero tolerance yang menuntut penghapusan risiko secara total.
Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Puteri Komarudin menilai kebijakan tersebut lebih realistis bagi Indonesia, mengingat ketergantungan negara terhadap sumber daya alam dan statusnya sebagai negara berkembang.
Dia menjelaskan pendekatan zero tolerance lazim diterapkan di negara maju yang sudah berfokus pada isu lingkungan secara ketat. Jika dibandingkan dengan Indonesia, kebijakan tersebut dianggap tidak adil dan kurang relevan.
"Kebijakan zero tolerance banyak diterapkan di negara maju, sedangkan kita masih negara menengah yang sangat bergantung dengan sumber daya alam. Kalau dibandingkan dengan negara maju, ini tidak fair," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (11/2/2025).