Siapa Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Timothy Ronald adalah salah salah satu investor muda paling fenomenal di Indonesia. Ia pernah menjadi penjual minyak rambut, sampai menjadi agen properti di usia yang relatif sangat muda.
Sejak SMP, ia terbiasa bekerja keras demi memenuhi kebutuhan keluarga. Hingga akhirnya ia berhasil mengumpulkan cukup uang yang digunakan untuk berinvestasi di pasar crypto, terutama Bitcoin, sejak tahun 2015.
1. Timothy Ronald merambah bisnis baru dengan berinvestasi di Holywings Group
Ia tidak hanya berfokus meraup keuntungan, tapi juga selalu berbagi ilmu untuk membantu generasi muda dalam memilih investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan tepat sasaran.
Melalui kanal YouTube @TimothyRonald yang memiliki 1.2M subscribers, ia memiliki misi untuk mengubah sistem edukasi di Indonesia.
Di bulan ini, ia merambah bisnis baru dengan berinvestasi di Holywings Group, sebuah kelompok usaha yang berfokus di bidang lifestyle dan memiliki bisnis yang melingkupi restoran, klub, hingga acara musik. Bersama pebisnis Andrew Susanto dan pengacara ternama Hotman Paris Hutapea, Timothy Ronald menjadi pemegang saham termuda dalam Holywings Group.
Baca Juga: Keren! Akademi Crypto Sukses Gelar Event Crypto Terbesar di Dunia
Editor’s picks
2. Bisnis dari Holywings Group
Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar seperti Helen's Live Bar, Gold Dragon Bar, Golden Tiger Club, W Superclub, dan Phoenix Gastro Bar. Seluruh anak perusahaan tersebut memiliki cabang yang tersebar di Indonesia, mulai dari Jakarta, Bandung, Semarang, Makassar, Medan, Pekanbaru, hingga Bali.
Selain itu juga ada Holywings Sports Show (HSS), acara tinju terbesar di Indonesia yang diikuti oleh para selebriti dan atlet profesional.
3. Sebelum sesukses sekarang, Timothy memulai semuanya dari nol
Percaya atau gak, sebelum dirinya sesukses sekarang, Timothy memulai semuanya dari nol. Ia pernah menjadi penjual minyak rambut, sampai menjadi agen properti di usia yang relatif sangat muda untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Hasil jerih payahnya pun dipakai untuk berinvestasi di pasar crypto, terutama Bitcoin, sejak tahun 2015. Ketika menjadi mahasiswa semester 1, ia juga sempat drop out dari kampus karena kesibukan membangun platform edukasi finansial Ternak Uang, yang berhasil masuk peringkat ke-9 di Linkedin top startup 2022 dengan ratusan karyawan. (WEB/TAMA)