Ekosistem SRC Transformasi UMKM Jadi Lebih Berdaya Saing

- Ekosistem SRC sukses digitalisasi ribuan toko kelontong, mengubah wajah usaha kecil tradisional menjadi modern dan kompetitif.
- SRC menaungi lebih dari 250 ribu toko kelontong, memberikan dampak pada individu, keluarga, masyarakat luas, dan perekonomian Indonesia.
- Transformasi dilakukan melalui pondasi komunitas, identitas visual seragam, sistem distribusi yang diperkuat, dan teknologi aplikasi AYO by SRC.
Jakarta, IDN Times - Ekosistem Sampoerna Retail Community (SRC) dinilai sukses mempercepat proses digitalisasi ribuan toko kelontong di Indonesia. Dalam perjalanannya selama 17 tahun, SRC telah mengubah wajah usaha kecil tradisional menjadi lebih modern dan kompetitif di tengah arus perubahan pasar yang semakin dinamis.
Direktur PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS), Romulus Sutanto, menegaskan bahwa perjalanan panjang SRC selama lebih dari satu setengah dekade telah membentuk ekosistem UMKM yang tangguh.
Ia merefleksikan perjalanan SRC sebagai bukti nyata peran strategis toko kelontong dalam mendukung perekonomian nasional. Momentum ini menjadi pengingat penting bahwa kolaborasi dan inovasi adalah kunci untuk membangun UMKM yang berdaya saing.
“Dampak dari perjalanan panjang SRC tidak hanya tercermin dalam cerita sukses para pemilik toko kelontong, tetapi juga terbukanya lapangan kerja, meningkatnya pendapatan masyarakat, dan berputarnya roda perekonomian lokal. Lebih dari sekadar jaringan usaha, ekosistem SRC telah menjadi kekuatan ekonomi kerakyatan yang memperkuat daya saing melalui pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya, Rabu (21/5/2025).
1. Ada 250 ribu toko kelontong tersebar di seluruh Indonesia

SRC kini menaungi lebih dari 250 ribu toko kelontong yang tersebar di seluruh pelosok negeri, yang dampaknya tidak hanya dirasakan oleh individu, tetapi juga keluarga, masyarakat luas, hingga perekonomian Indonesia.
“Transformasi ini dilakukan dengan matang dan terencana. Pertama, SRC membangun pondasi komunitas dengan pelatihan dan pendampingan yang memperkuat pengetahuan bisnis pemilik toko," tegasnya.
Kedua, SRC menghadirkan identitas visual yang seragam dan profesional, menciptakan citra baru toko kelontong yang lebih modern. Ketiga, sistem distribusi diperkuat melalui kemitraan dengan Mitra SRC yang menjamin pasokan barang secara efisien. Keempat, teknologi diperkenalkan melalui aplikasi AYO by SRC yang menjadi jembatan digital antara pemilik toko, pemasok, dan konsumen,” ujar Romulus.
Seluruh langkah ini membentuk ekosistem yang tidak hanya adaptif terhadap perubahan zaman, tetapi juga berakar kuat pada semangat gotong royong.
"Peran ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya membangun ekonomi yang berpihak kepada rakyat," tegasnya.
2. Sektor ritel berkontribusi bagi ekonomi RI A

Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai bahwa Sampoerna Retail Community (SRC) menjadi kekuatan penting dalam sektor ritel yang berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Luar biasa, ini membuktikan bahwa SRC sudah hadir dan ini menjadi kekuatan retail di Indonesia," ucapnya.
3. UMKM pegang peranan besar dalam perekonomian

Airlangga mengungkapkan bahwa sektor UMKM memegang peranan besar dalam perekonomian Indonesia dengan hampir 99 persen jumlah usaha dan kontribusi 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Dia juga menyoroti bahwa hampir 97 persen tenaga kerja Indonesia bergantung pada sektor UMKM yang memberikan dampak langsung pada kehidupan masyarakat luas di seluruh Indonesia.