Eks Stafsus JK: Sri Mulyani Gigih Rem Belanja tapi Tekanan Luar Biasa

- Sri Mulyani mendapat dukungan dari JK
- Sri Mulyani sering mendapat tekanan dalam menjaga disiplin fiskal
- Tantangan berat bagi Menteri Keuangan siapapun orangnya
Jakarta, IDN Times - Mantan Staf Khusus Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) Bidang Ekonomi dan Keuangan, Wijayanto Samirin mengungkapkan kinerja Sri Mulyani Indrawati sebetulnya cukup baik, terutama dalam hal menjaga disiplin fiskal.
"Selama lima tahun, saya melihat dengan mata kepala sendiri betapa Bu Sri Mulyani itu gigih ngerem pengeluaran. Menteri A B C, Presiden, minta ini beliau ngerem," katanya dalam diskusi daring pada Rabu (10/9/2025).
Pada periode tersebut Indonesia dipimpin oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Sedangkan wakilnya adalah Jusuf Kalla.
1. Sri Mulyani kerap dapat dukungan JK

Wijayanto mengatakan, ketika berada dalam posisi sulit, Sri Mulyani biasanya mengadu kepada Jusuf Kalla. Dari situ, dia memperoleh dukungan politik, termasuk di DPR RI, untuk mempertahankan kebijakan fiskal ketat.
"Dan ketika beliau sudah terpojok biasanya datang ke Pak JK. Kemudian Pak JK mem-provide beliau dengan backup," paparnya.
Menurut Wijayanto, situasi berubah setelah masa jabatan JK berakhir. Sri Mulyani tidak lagi mendapat dukungan politik sebesar saat JK masih menjabat. Pada masa berikutnya, tidak ada lagi dukungan serupa dari wakil presiden yang ada.
Seperti diketahui, Sri Mulyani melanjutkan kiprahnya sebagai Menkeu di masa Jokowi-Ma’ruf Amin. Bahkan, saat tampuk pemerintahan berpindah ke Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dia tetap dipercaya menduduki jabatan itu.
2. Sri Mulyani kerap mendapat tekanan

Dia juga menyebut pernah menghadiri rapat-rapat di mana Sri Mulyani bersikukuh tidak mau mengeluarkan anggaran. Meski begitu, tekanan yang datang dari berbagai pihak dinilainya sangat besar.
"Jadi kalau kita berbicara disiplin fiskal, beliau itu sangat disiplin, sangat keukeh. Saya hadir dalam meeting-meeting dimana Bu Sri Mulyani itu ngotot tidak mau mengeluarkan dana. Tapi memang tekanan-tekanan itu luar biasa," ujarnya.
3. Tantangan berat Menkeu siapa pun orangnya

Wijayanto menilai tantangan seorang Menteri Keuangan tidak ringan. Siapa pun yang menjabat, kata dia, harus menghadapi tekanan serupa dalam menjaga disiplin fiskal.
"Nah dalam situasi ini siapapun yang menjadi Menteri Keuangan itu menghadapi tantangan yang tidak ringan, tantangan yang sama, bagaimana bisa menjalankan disiplin fiskal," tambahnya.