Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Eksekutif Wells Fargo Dicekal China karena Kasus Kriminal

ilustrasi logo Wells Fargo (pexels.com/Zeeshaan Shabbir)
Intinya sih...
  • Direktur PPelaksana Wells Fargo, Chenyue Mao memimpin divisi bisnis lintas batas dan faktoring, serta terpilih sebagai ketua Factors Chain International.
  • Wells Fargo hentikan perjalanan ke China dan minta kepulangan Mao untuk keselamatan karyawan.

Jakarta, IDN Times – Direktur Pelaksana di bank asal Amerika Serikat (AS), Wells Fargo, Chenyue Mao dicegah meninggalkan China karena tersangkut kasus kriminal. Pemerintah menyebut pelarangan ini sebagai bagian dari penyelidikan hukum, meski rincian soal dugaan pelanggaran maupun keterlibatan Mao belum diungkapkan.

Ia tidak ditahan, tapi masih diwajibkan bekerja sama dalam proses penyidikan. Adapun Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun menyampaikan pernyataan resmi.

“Ibu Mao Chenyue terlibat dalam sebuah kasus kriminal yang sedang ditangani oleh otoritas Tiongkok, yang telah secara sah memberlakukan pembatasan keluar padanya,” katanya dalam konferensi pers, dikutip dari CNN.

Ia menambahkan, Mao tidak dapat meninggalkan negara itu dan harus mematuhi hukum setempat.

1. Mao memimpin divisi bisnis lintas batas dan faktoring

Mao diketahui lahir di Shanghai dan kini berbasis di Atlanta, serta telah bekerja di Wells Fargo sejak 2012. Ia mengepalai bisnis faktoring internasional, yakni metode pembiayaan yang memungkinkan perusahaan memperoleh dana dengan menjual piutang mereka kepada pihak ketiga seperti bank. Selain itu, ia juga memberikan saran keuangan lintas negara kepada perusahaan multinasional.

Baru-baru ini, Mao terpilih sebagai ketua Factors Chain International (FCI), yaitu jaringan global yang fokus pada faktoring dan pembiayaan untuk perdagangan domestik maupun internasional. Status itu menjadikannya tokoh penting dalam industri keuangan global. Dalam balasan otomatis dari emailnya, Mao menyebut sedang melakukan perjalanan bisnis internasional dan memperingatkan bahwa responsnya mungkin tertunda karena perbedaan waktu.

2. Wells Fargo hentikan perjalanan ke China dan minta kepulangan Mao

Kota Shanghai di malam hari (pexels.com/. what)
Kota Shanghai di malam hari (pexels.com/. what)

Setelah insiden ini terungkap, Wells Fargo langsung mengambil langkah darurat dengan menangguhkan seluruh perjalanan staf ke China. Pihak bank menyatakan terus memantau situasi dan berupaya membawa Mao kembali ke AS secepat mungkin.

“Kami sedang memantau situasi ini dengan cermat dan bekerja melalui saluran yang tepat agar karyawan kami dapat kembali ke Amerika Serikat secepat mungkin,” kata pihak bank.

Kedutaan Besar AS di Shanghai juga memberikan tanggapan terkait kasus ini dan menegaskan bahwa keselamatan warga negara mereka di luar negeri merupakan prioritas utama.

“Kami memantau kasus-kasus ini dengan cermat, dan telah menyampaikan kekhawatiran kami kepada otoritas Tiongkok tentang dampak larangan keluar yang sewenang-wenang ini terhadap hubungan bilateral kami dan mendesak mereka untuk segera mengizinkan warga AS yang terdampak untuk kembali ke rumah,” ujar pihak Kedutaan, dikutip dari BBC.

3. Ketegangan geopolitik memicu kekhawatiran bisnis dan diplomatik

Larangan keluar terhadap Mao terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran soal keamanan hukum bagi pelancong bisnis di China. Saat ini, Departemen Luar Negeri AS menetapkan peringatan perjalanan level 2 untuk China Daratan, yang berarti warga AS diminta lebih berhati-hati karena adanya risiko penegakan hukum secara sewenang-wenang, termasuk larangan keluar. Banyak perusahaan disebut mulai meninjau ulang kebijakan perjalanan mereka.

Presiden US-China Business Council, Sam Stein, mengatakan bahwa situasi ini membuat banyak orang kembali cemas untuk bepergian ke China. Ia juga menilai perusahaan Barat sering tidak diberi penjelasan atas alasan pelarangan keluar yang diberlakukan oleh otoritas.

“Ini bisa memiliki efek mengerikan pada perjalanan eksekutif ke Tiongkok – kecuali Tiongkok bisa lebih transparan,” ujarnya.

Insiden ini terjadi saat ketegangan antara China dan AS semakin memanas, terutama dalam sektor perdagangan, menyusul kebijakan tarif yang diterapkan Presiden AS, Donald Trump. Pemerintah China baru-baru ini berjanji akan membuka lebih banyak sektor bisnis untuk menarik investasi asing, di tengah memburuknya iklim geopolitik. Adapun operasi Wells Fargo di China tergolong kecil, dengan hanya dua cabang yang beroperasi di Shanghai dan Beijing.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us