Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Bendera AS (unsplash.com/David Vives)
Ilustrasi Bendera AS (unsplash.com/David Vives)

Intinya sih...

  • Elon Musk menolak RUU pajak Trump

  • Musk dan Trump saling serang di media sosial

  • Penolakan Musk terhadap RUU dampak pada Partai Republik dan pasar

Jakarta, IDN Times - Miliarder Elon Musk kembali melontarkan kritik tajam terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) pajak dan belanja besar yang diusulkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Pada Senin, (30/6/2025), Musk berjanji akan menggagalkan karier politik anggota parlemen yang mendukung RUU tersebut, meski sebelumnya mereka mengklaim mendukung pengurangan pengeluaran negara.

Kritik ini muncul setelah Musk diam selama beberapa pekan menyusul perselisihan dengan Trump terkait legislasi tersebut. Pada Sabtu, (28/6/2025), ketika Senat mulai membahas RUU, Musk menyebut RUU tersebut benar-benar gila dan merusak, lewat unggahan di platform X, menandai keterlibatannya kembali dalam perdebatan politik.

1. Kritik keras Musk terhadap RUU Trump

Musk menolak keras RUU “One Big Beautiful Bill” yang menurutnya bisa menambah utang nasional hingga triliunan dolar dan membahayakan ekonomi AS.

“Anggota parlemen yang berkampanye untuk memangkas pengeluaran namun mendukung RUU ini harus malu!” tulis Musk di X. Ia memperingatkan bahwa para pendukung RUU akan kehilangan kursi mereka dalam pemilu pendahuluan 2026.

Musk menegaskan RUU tersebut dapat menghancurkan jutaan pekerjaan dan merugikan sektor industri masa depan.

“RUU ini akan menyebabkan kerusakan strategis besar bagi negara,” ujarnya, dikutip dari Associated Press.

Ia menyatakan hal ini bertentangan dengan visinya saat menjabat sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE).

2. Ketegangan dengan Trump meningkat

Hubungan Musk dan Trump memanas setelah keduanya saling menyerang di media sosial.

“Saya sangat kecewa dengan Elon karena ia tahu betul isi RUU ini,” kata Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, merujuk pada peran Musk sebelum mundur dari pemerintahan.

Musk membalas dengan menyebut Trump tidak tahu berterima kasih.

“Tanpa saya, Trump tidak akan memenangkan pemilu,” kata Musk di X, dikutip BBC News. Ia mengungkit kontribusinya sebesar lebih dari 250 juta dolar AS (Rp4 triliun) untuk kampanye Trump pada 2024.

3. Dampak pada Partai Republik dan pasar

Penolakan Musk terhadap RUU mendapat dukungan dari senator Republik konservatif seperti Rand Paul dan Mike Lee.

“Saya setuju dengan Elon. Utang sebesar 5 triliun dolar AS (Rp80,8 kuadriliun) adalah kesalahan besar,” ujar Senator Rand Paul di X.

Pernyataan Musk juga mengguncang pasar. Saham Tesla anjlok lebih dari 20 persen sepanjang tahun ini akibat ketegangan politik yang meningkat. Investor khawatir kontrak pemerintah dengan perusahaan milik Musk, termasuk SpaceX, bisa terdampak.

“Ini adalah episode yang disayangkan dari Elon,” ujar juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, dilansir NBC News.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team