Jokowi: Kunci Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Juli Agustus September
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Jokowi “Jokowi” Widodo mengatakan kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia agar tidak jatuh ke dalam jurang resesi ada di bulan Juli, Agustus, dan September. Oleh sebab itu, dia meminta kepada seluruh pemerintah daerah agar segera merealisasikan belanja APBD.
"Artinya penggunannya (APBD) memerlukan kecepatan terutama di kuartal III ini. Kunci ada di bulan Juli, Agustus, dan September supaya kita tidak masuk dalam kategori resesi ekonomi,” kata Jokowi dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (11/10/2020).
1. Jokowi sebut masih ada Rp170 trilun dana APBD tersimpan di bank
“Secara nasional saya masih melihat anggaran-anggaran masih berada di bank. APBD masih Rp170 triliun di bank," kata Jokowi saat melakukan kunjungan kerja ke Bandung, Jawa Barat untuk meninjau fasilitas produksi vaksin COVID-19.
Dia mengatakan belanja anggaran harus segera dilakukan agar perputaran uang bisa berjalan dan ekonomi secara nasional kembali tumbuh di angka positif.
Baca Juga: Cegah Resesi, Jokowi Mau Masyarakat Keluar Rumah dan Aman Berbelanja
2. Jokowi optimis kuartal ketiga ekonomi Indonesia kembali positif
Editor’s picks
Jokowi mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua ini mengalami tren negatif diangka 5,32. Pemerintah, kata dia, telah menyalurkan banyak bantuan sosial (Bansos) kepada masyarakat di antaranya berupa sembako, Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan subsidi listrik kepada masyarakat terdampak COVID-19.
Hal tersebut dilakukan pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan meningkat kembali ekonomi Indonesia yang turun pad kuartal kedua. “Tapi saya optimis di kuartal ketiga kita akan lebih baik dari kuartal dua. Kita harapkan kita ingin tumbuh positif, tapi ini perlu kerja keras,” ujarnya.
3. Jokowi minta pemerintah daerah segera cairkan anggaran belanja
Kendati demikian mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan, penurunan ekonomi yang dialami Indonesia tidak seberapa parah jika dibandingkan oleh negara lain. Di antaranya Italia yang minus hingga 17,3.
“Tapi kita patut bersyukur meskipun kita minus 5,32, coba kita lihat Italia minus 17,3, Jerman minus 11,7 Perancis minus 19, Amerika minus 9,5. Ini patut kita syukuri,” tuturnya.
“Oleh karena itu realisasi anggaran agar disegerakan terutama dalam kuartal ketiga Juli, Agustus, September sangat menetukan. Untuk itu kita belanjakan segera mungkin, kemungkinan kita bisa kembali lagi ke positif masih ada peluang,” katanya menambahkan.
Baca Juga: Indonesia Selangkah Lebih Dekat Menuju Resesi