Gegara PPKM Darurat, Banyak Pengusaha Warteg Pulang Kampung

Jakarta, IDN Times - Kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat atau PPKM level 1-4 oleh pemerintah membuat banyak pelaku usaha menjerit. Tidak hanya pengusaha besar, pengusaha kecil pun ikut merasakannya, salah satunya pengusaha warteg.
Ketua Koordinator Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan bahwa PPKM darurat membuat pengusaha warteg di Jabodetabek, khususnya di Jakarta, terdampak signifikan. Ditambah lagi, daya beli masyarakat di masa pandemik COVID-19 belum kembali pulih.
"Artinya omzet jelas 50 persen turun, terus banyak temen-temen (pelaku usaha warteg) pulang (kampung) karena pembatasan begini," kata Mukroni kepada IDN Times, Selasa (27/7/2021).
1. Sejumlah alasan membuat pengusaha warteg memilih pulang kampung

Mukroni menjelaskan, ada sejumlah alasan yang membuat para pengusaha warteg memilih mudik. Pertama terkait biaya sewa toko. Kedua, para pengusaha warteg tidak sanggup menggaji pegawainya lantaran omzet yang turun signifikan.
"Ini (PPKM darurat) diperpanjang-diperpanjang, diberi angin segar, tapi gak mengena. Jadi ini justru informasi (perpanjangan PPKM) kaya gini menakutkan," ucapnya.
2. Pengusaha warteg harap pemerintah beri solusi yang tepat

Lebih lanjut, Mukroni mendukung kebijakan pemerintah dalama penanganan pandemik COVID-19. Namun demikian, pihaknya juga meminta pemerintah untuk membuat solusi yang tepat atas kebijakan yang telah dibuat.
"Saya minta pemerintah kasih kebijakan itu mikir. Jangan menyebabkan kontroversi," tutur dia.
3. Pengusaha warteg menanti uluran tangan pemerintah

Dia mengatakan bahwa para pengusaha warteg sangat mengkhawatirkan omset mereka yang semakin menurun. Apalagi, banyak tabungan mereka yang terkuras selama pandemik ini.
Mukroni berharap pemerintah bisa memberi bantuan sosial bagi pengusaha warteg atau memberikan mereka sejumlah subsidi.
"Sementara yang penting, modal bansos supaya mereka bisa kembali lagi usaha," ujarnya.