Rupiah Melemah Lagi, Pengamat: Itu Wajar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (4/12) sore kembali melemah 43 poin dari Rp14.246 ke Rp14.289.
Menurut pengamat pasar uang Bank Wooro Saudara Indonesia Rully Nova pelemahan rupiah kali ini adalah hal yang wajar.
"Dalam fluktuasi hariannya, rupiah bergerak bervariasi, melemahnya rupiah saat ini merupakan wajar setelah mengalami penguatan pada hari sebelumnya," kata Rully Nova seperti dilansir Antara.
1. Walau rupiah melemah, masih dalam tren penguatan
Menurutnya, meski rupiah melemah, namun masih berada dalam tren penguatan mengingat sejumlah sentimen eksternal cenderung negatif bagi pergerakan dolar AS.
Beberapa faktor itu, menurut Rully adalah ekspektasi pelaku pasar terhadap kebijakan bank sentral AS, The Fed, mengenai suku bunga pada 2019 mendatang kemungkinan tidak seagresif seperti tahun ini. "Sentimen ini akan membuat dolar AS kurang diminati," katanya.
2. Situasi dalam negeri cukup kondusif
Editor’s picks
Lebih lanjut, Rully mengatakan bahwa situasi dari dalam negeri cukup kondusif. Data terbaru mengenai inflasi yang terjaga hingga upaya pemerintah menjaga kinerja neraca perdagangan, salah satunya melalui paket kebijakan ekonomi akan berdampak positif bagi mata uang domestik.
3. Rupiah berpeluang menguat
Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah cenderung bersifat teknikal dan masih memiliki peluang untuk kembali menguat terhadap dolar AS.
"Hal itu dikarenakan dolar AS masih terbebani pernyataan The Fed yang menilai suku bunga telah mendekati normal," katanya.
Baca Juga: Tahun Depan, Diperkirakan Kurs Rupiah Rp14.800-Rp15.200
4. Kurs tengah BI menyentuh Rp14.293
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (4/12), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp14.293 dibanding sebelumnya (3/12) di posisi Rp14.252 per dolar AS.
Baca Juga: Alasan BI Tarik 4 Mata Uang Rupiah Ini