Pupuk produksi Petrokimia Gresik, anak usaha PT Pupuk Indonesia. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Per Desember 2023, Pupuk Indonesia memiliki kinerja produksi yang cukup baik, yaitu mencapai 18,73 juta ton, terdiri dari 7,71 juta ton Urea, 3,07 juta ton NPK, 824,1 ribu ton pupuk lainnya, dan non pupuk sebesar 7,13 juta ton (amonia, asam sulfat, asam fosfat, dan lainnya).
Pupuk Indonesia juga memberikan kontribusi yang sangat positif dalam pemenuhan pupuk subsidi, yaitu menyalurkan 100% dari jumlah yang telah ditetapkan. Ini mencerminkan dedikasi perusahaan untuk mendukung petani dan memastikan ketersediaan pupuk yang memadai bagi pertanian nasional.
"Alhamdulillah, Pupuk Indonesia telah berhasil menutup 2023 dengan pencapaian kinerja produksi yang positif. Tentunya hal ini dapat tercapai atas dukungan seluruh insan, baik di holding maupun anak-anak perusahaan," ujar Rahmad.
Ada juga proyek-proyek pengembangan kapasitas produksi, seperti Proyek Pusri IIIB, PSN Kawasan Industri Fakfak, dan pengembangan pabrik pupuk NPK di Anak Perusahaan adalah salah satu langkah strategis Pupuk Indonesia agar dapat memenuhi kebutuhan pupuk nasional.
Selain itu, Pupuk Indonesia juga mendukung hilirisasi industri pertanian dan petrokimia hijau berkelanjutan sebagai bagian dari kontribusi terhadap keberlanjutan dan kemandirian sumber daya alam.
Upaya tersebut mencakup peningkatan produk dan solusi pertanian yang berorientasi pada konsumen, melanjutkan hilirisasi dan inisiatif substitusi impor melalui pembangunan pabrik baru untuk Amonium Nitrat, Soda Ash, dan Metanol.
Persiapan pengembangan industri amonia hijau dan rencana penyusunan Final Investment Decision (FID) untuk industri Clean Amonia menunjukkan langkah progresif perusahaan dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
Pencapaian penurunan emisi karbon sebesar 1,55 juta ton, melampaui target sebelumnya pada tahun 2023, menandai komitmen Pupuk Indonesia untuk mengurangi dampak lingkungan.
Pupuk Indonesia sendiri merupakan produsen pupuk terbesar di APAC & MENA (Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika Utara). Didukung lima kawasan industri pupuk, termasuk di dalamnya 15 pabrik urea, 16 pabrik NPK, 3 pabrik ZA, dan fasilitas produksi pupuk lainnya.
Pupuk Indonesia berkomitmen untuk memastikan pemenuhan pupuk nasional, dengan distribusi yang efisien dan adil bagi para petani.
“Komitmen kami tidak hanya terletak pada produksi pupuk, tetapi pada peran strategis kami sebagai mitra pertanian Indonesia. Dengan inovasi dan keberlanjutan, kami siap berkontribusi pada pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik,” tutup Rahmad.