Ganjar: Petani Sudah Menjerit, Pupuk Subsidi Kurang!

Jakarta, IDN Times - Calon Presiden Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo, mengatakan petani sudah menjerit karena kurangnya pupuk subsidi. Hal itu Ganjar sampaikan usai bertemu petani bawang di Brebes, Jawa Tengah, pada Rabu (10/1/2024).
“Petani sudah menjerit, pupuknya kurang. Konteks politik," ujar Ganjar.
1. Ganjar sebut Kartu Tani kerap jadi alat serang politik

Dalam kesempatan itu, Ganjar merasa heran program Kartu Tani ketika masih menjadi Gubernur Jawa Tengah kerap dijadikan alat serangan politik. Menurutnya, Kartu Tani dianggap lawan politiknya mempersulit petani mendapatkan akses di berbagai lini.
"Tuduhannya ke saya, seolah olah Kartu Tani mempersulit. Padahal, faktanya subsidinya kurang. Mau disalurkan pakai Kartu Tani, KTP, mau gak pakai apa-apa saja, kalau subsidinya kurang, memang terjadi rebutan di tingkat bawah," kata dia.
2. Kuota pupuk subsidi tak boleh dikurangi

Ganjar menegaskan, kuota pupuk subsidi tak boleh dikurangi. Selain itu, kata dia, distribusi pupuk subsidi juga harus menggunakan data yang benar, sehingga penyalurannya tepat sasaran.
"Maka, sebetulnya sistem distribusi tertutup dan tepat sasaran inilah yang penting dilakukan," kata dia.
3. Singgung Kartu Tani bukan soal kartu, tapi data

Lebih lanjut, Ganjar menegaskan, program Kartu Tani itu bukan soal kartunya, melainkan terkait data para petani yang berhak mendapatkan bantuan.
"Maka penting saya mengingatkan kepada pemangku kepentingan pupuk, bantu yuk, saya punya data Kartu Tani itu bukan kartunya lho, itu adalah database petani siapa yang berhak mendapatkan pupuk, ini sama seperti BLT PKH dan sebagainya apakah tepat sasaran," ujar Ganjar.