Maybank Catatkan Laba Rp944 Miliar di Semester I-2022 

Laba Maybank naik 23,9 persen dari periode yang sama di 2021

Jakarta, IDN Times -  PT Bank Maybank Indonesia Tbk mengumumkan laporan keuangan konsolidasian semester pertama berakhir 30 Juni 2022 dengan laba sebelum pajak (PBT) naik 23,9 persen menjadi Rp944 miliar dari Rp762 miliar dan laba setelah pajak dan kepentingan non-pengendali (PATAMI) tercatat sebesar Rp663 miliar atau naik 30,0 persen dari Rp510 miliar pada periode tahun lalu.

Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria, mengatakan, peningkatan pada PBT dan PATAMI didukung oleh kondisi ekonomi yang berangsur membaik pada semester pertama 2022. Sehingga, mendorong peningkatan terhadap kebutuhan akan pembiayaan.

"Kinerja tersebut dikontribusikan terutama dari penurunan provisi sehubungan dengan membaiknya kualitas aset, serta didukung oleh pertumbuhan kredit, penurunan biaya dana (cost of funds), dan biaya overhead yang terkendali," ujar Taswin melalui keterangan tertulis yang diterima IDN Times pada Rabu (3/8/2022).

Baca Juga: Mau Join Maybank Marathon? Peserta Baiknya Ikuti Agenda Ini

1. Fee based income Maybank naik 5,2 persen jadi Rp818 miliar

Maybank Catatkan Laba Rp944 Miliar di Semester I-2022 Presiden Direktur PT Maybank Indonesia Tazwin Zakaria (IDN Times/Indiana Malia)

Taswin menambahkan, Maybank mencatat Net Interest Income (NII) atau Pendapatan Bunga Bersih sebesar Rp3,48 triliun. Hal ini didukung oleh pertumbuhan kredit ritel dan korporasi, biaya dana yang rendah, sejalan dengan pertumbuhan CASA yang kuat sehingga mendorong Net Interest Margin (NIM), atau Marjin Bunga Bersih meningkat 18 basis poin menjadi 4,6 persen pada semester pertama 2022.

Fee based income atau Pendapatan Non-Bunga, di luar pendapatan fees dari pasar global, naik 5,2 persen menjadi Rp818 miliar dari Rp777 miliar pada periode tahun lalu, sehubungan dengan pendapatan fee yang berasal dari lini bisnis ritel dan anak perusahaan. Sementara, fees terkait pasar global mengalami penurunan sebesar 69,2 persen disebabkan oleh dinamika suku bunga global dan volatilitas pasar. Hal ini menyebabkan pendapatan fee-based turun 8,4 persen dibandingkan periode tahun lalu.

"Seiring dengan peningkatan kegiatan bisnis dan perdagangan pada semester pertama 2022, total kredit Bank tumbuh 8,1 persen menjadi Rp106,81 triliun dari Rp98,80 triliun pada periode tahun lalu. Pertumbuhan untuk semester pertama tahun 2022 merupakan yang pertama kalinya dicatat sejak awal pandemi, dan pertumbuhan tersebut dipimpin oleh segmen kredit Global Banking yang tumbuh 16,7 persen menjadi Rp42,09 triliun dari Rp36,07 triliun. Ada pun segmen kredit Global Banking juga tumbuh 19,4 persen secara kuartalan," ujarnya. 

2. Simpanan nasabah Maybank tumbuh 3,9 persen jadi Rp111,66 triliun dari Rp107,43 triliun pada periode tahun lalu

Maybank Catatkan Laba Rp944 Miliar di Semester I-2022 Presiden Direktur PT Maybank Indonesia Tazwin Zakaria (IDN Times/Indiana Malia)

DIkatakan Taswin, total segmen kredit community financial services (CFS) tumbuh 3,2 persen menjadi Rp64,73 triliun dari Rp62,73 triliun pada periode tahun lalu. Segmen kredit CFS Ritel mencatat pertumbuhan sebesar 9,0 persen di seluruh segmen ritel menjadi Rp35,95 triliun dari Rp32,98 triliun, seiring dengan perbaikan daya beli masyarakat pada semester pertama 2022. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) terus bertumbuh sebesar 8,5 persen menjadi Rp15,65 triliun dari Rp14,42 triliun, serta pembiayaan otomotif anak perusahaan yang juga tumbuh 10,8 persen.

Retail Small and Medium Enterprises (RSME) tumbuh 5,0 persen menjadi Rp12,65 triliun dari Rp12,04 triliun, didukung kondisi ekonomi yang membaik. Namun demikian, Kredit CFS Non-ritel turun 3,3 persen karena Bank mengambil langkah untuk melakukan rebalancing pada portofolio kredit non-ritel serta menerapkan kendali atas penyaluran kredit agar kredit yang disalurkan memberi manfaat bagi kelangsungan usaha, serta menjaga komitmen nasabah.

Simpanan nasabah tumbuh 3,9 persen menjadi Rp111,66 triliun dari Rp107,43 triliun pada periode tahun lalu. CASA tumbuh 22,3 persen didukung giro yang tumbuh 34,6 persen dan tabungan sebesar 8,6 persen. Sementara, simpanan berjangka (time deposits) turun 9,3 persen menjadi Rp56,53 triliun dari Rp62,36 triliun.

"Hal ini selaras dengan strategi Maybank untuk memperkuat likuiditas dengan mengoptimalkan simpanan berbiaya rendah, dan mengandalkan layanan perbankan digital untuk menghimpun simpanan nasabah. Alhasil, Rasio CASA terus membaik dan tercatat menguat menjadi 49,4 persen pada Juni 2022 dibandingkan 41,9 persen pada Juni 2021," imbuhnya. 

3. NPL konsolidasi Maybank membaik menjadi 3,5 persen

Maybank Catatkan Laba Rp944 Miliar di Semester I-2022 Ilustrasi Maybank. (Dok.Maybank)

Taswin menambahkan, Maybank tetap menerapkan langkah konservatif untuk memastikan kualitas aset tetap terjaga dengan mencadangkan provisi lebih awal di semua segmen bisnis, termasuk pembiayaan syariah, serta dengan seksama memantau seluruh portofolio kredit bank. Di tengah prospek ekonomi yang membaik, Maybank mencatat penurunan beban provisi sebesar 32,6 persen menjadi Rp534 miliar didukung upaya dalam melakukan restrukturisasi, khususnya pada kredit nasabah yang terdampak pandemi.

Bank mencatat rasio Non Performing Loan (NPL) konsolidasi yang membaik menjadi 3,5 persen (gross) dan 2,6 persen (net) pada Juni 2022 dari 4,4 persen (gross) dan 2,7 persen (net) pada Juni 2021, serta penurunan saldo NPL sebesar 12,5 persen. Bank terus menerapkan prinsip kehati-hatian serta menerapkan risk posture yang konservatif.

"Di tengah kegiatan bisnis yang berangsur kembali ke normal, biaya overhead tetap terkendali menjadi Rp2,86 triliun. Bank akan tetap disiplin dalam menerapkan pengelolaan biaya secara berkelanjutan di seluruh organisasi dan di setiap kegiatan usahanya, agar setiap biaya yang dikeluarkan dapat meningkatkan pendapatan," ucapnya. 

Baca Juga: Transaksi Digital Maybank Meroket, Tembus 4,1 Juta 

4. Total modal Maybank tercatat naik menjadi Rp28,21 triliun pada Juni 2022

Maybank Catatkan Laba Rp944 Miliar di Semester I-2022 infobanknews.com

Sementara itu, posisi likuiditas Maybank tetap kuat dengan rasio kredit terhadap simpanan atau loan to deposit ratio berada di posisi yang sehat pada level 84,0 persen. Sementara, rasio kewajiban pemenuhan kecukupan likuiditas atau liquidity coverage ratio tercatat mencapai 165,3 persen pada Juni 2022, berada di atas tingkat minimum yang diwajibkan regulator yakni sebesar 100 persen.

"Posisi permodalan Maybank tetap kuat dengan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) tercatat 25,9 persen pada Juni 2022 dibandingkan 26,3 persen di Juni 2021. Total modal Maybank tercatat naik menjadi Rp28,21 triliun pada Juni 2022 dari Rp27,16 triliun pada Juni 2021," kata Taswin.

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya