Perdagangan Indonesia-Ukraina Tembus US$1,46 Miliar di 2021

Ukraina jadi negara tujuan ekspor Indonesia

Jakarta, IDN Times - Perdagangan bilateral antara Indonesia dan Ukraina catatkan tren positif. Pada 2021, terjadi kenaikan sebesar 22,83 persen atau senilai 1,46 miliar dolar AS. Meskipun, di tahun ini imbas adanya konflik dengan Rusia, baik impor maupun ekspor kedua negara mengalami kendala.

"Dari aspek perdagangan, kedua negara mencatat tren yang cukup signifikan dalam perdagangan bilateral di mana pada 2021 tercatat kenaikan sebesar 22,83 persen atau senilai 1,46 miliar dolar AS dibandingkan pada tahun sebelumnya yakni 1,26 miliar dolar AS," ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan pertemuan dengan Dubes Ukraina untuk Republik Indonesia, Y.M. Vasyl Hamianin, Selasa (7/6/2022).

Baca Juga: G20 Seimbangkan Kepentingan, Airlangga: Jangan Ada yang Tertinggal

1. Ukraina tempati peringkat ke-39 sebagai negara tujuan ekspor Indonesia

Perdagangan Indonesia-Ukraina Tembus US$1,46 Miliar di 2021Cnet.Com

Dikatakan Airlangga, komoditas unggulan Indonesia yang diekspor ke Ukraina adalah minyak kelapa sawit yang diikuti oleh kelapa dan margarin. Ukraina menempati peringkat ke-39 sebagai negara tujuan ekspor Indonesia serta peringkat ke-26 sebagai negara asal impor.

"Komoditi impor terbesar Indonesia dari Ukraina adalah gandum yang tercatat sebesar 919,4 juta dolar AS dan saat ini terimbas dampak dari konflik," ujar Airlangga.

2. Indonesia tegas menolak konflik

Perdagangan Indonesia-Ukraina Tembus US$1,46 Miliar di 2021Presiden Vladimir Putin ketika berbincang dengan Presiden Jokowi (ANTARA FOTO/Reuters/Sergei Karpukhin)

Airlangga menegaskan pemerintah Indonesia tegas menolak konflik yang terjadi di Ukraina. Krisis kemanusiaan harus segera dihentikan agar kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina dapat dihormati, sesuai prinsip dan tujuan yang tercantum dalam Piagam PBB dan hukum internasional.

"Pemerintah RI secara konsisten menyampaikan posisi tersebut di berbagai pertemuan penting yang digelar baik dalam maupun luar negeri. Pemerintah RI juga menyampaikan perhatiannya terkait penanganan krisis kemanusiaan sebagai dampak dari konflik. Pemerintah RI juga siap mendukung dan mengirimkan bantuan kemanusiaan, melalui Palang Merah Ukraina," ucapnya.

3. Ukraina apresiasi pemerintah Indonesia

Perdagangan Indonesia-Ukraina Tembus US$1,46 Miliar di 2021Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (marca.com/Matthew Cannon)

Sementara itu, pemerintah Ukraina memberikan apresiasi kepada Presiden Indonesia Joko Widodo yang telah mengundang Presiden Ukraina untuk menghadiri pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali pada November 2022 mendatang.

Duta Besar Ukraina untuk Republik Indonesia, Y.M. Vasyl Hamianin menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada berbagai pihak di Indonesia, termasuk Pemerintah RI, parlemen RI, hingga organisasi keagamaan yang telah mendukung berbagai upaya untuk diakhirinya konflik di Ukraina.

"Tidak lupa ucapan terima kasih juga disampaikan pihak Ukraina atas bantuan kemanusiaan dari berbagai pihak yang disalurkan kepada masyarakat di Ukraina," ucap Dubes Ukraina Hamianin.

4. Posisi G20 penting untuk selesaikan konflik

Perdagangan Indonesia-Ukraina Tembus US$1,46 Miliar di 2021Presiden Joko Widodo menyampaikan pidatonya pada sesi KTT G20 yang membahas soal ekonomi dan kesehatan global di La Nuvola, Roma, Italia, pada Sabtu (30 /10/2021). Presiden Joko Widodo mengajak semua negara untuk memperkuat arsitektur kesehatan global. (ANTARA/HO-Biro Pers Setpres/Laily Rachev/am)

Lebih lanjut, Dubes Hamianin tak luput menyampaikan beberapa hal di antaranya tentang pentingnya posisi G20 yang sangat menentukan untuk mengupayakan penyelesaian konflik di Ukraina. Menurutnya, G20 merupakan cerminan representasi negara-negara yang ada di dunia.

"Meskipun, agenda utama G20 adalah bidang ekonomi, tapi G20 tidak dapat dipisahkan dari berbagai situasi atau permasalahan yang sedang melanda dunia saat ini, seperti food security, energy security hingga logistik," katanya.

Baca Juga: Perang Ukraina Terkini: Rusia Kuasai 20 Persen Ukraina

5. Ukraina dorong G20 jadi ajang akhiri konflik

Perdagangan Indonesia-Ukraina Tembus US$1,46 Miliar di 2021Personel militer dari Divisi Lintas Udara ke-82 dan Korps Lintas Udara ke-18 menaiki pesawat angkut C-17 untuk dikirim ke Eropa Timur, di tengah meningkatnya ketegangan antara Ukraina dan Rusia, di Fort Bragg, Carolina Utara, AS, Kamis (3/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolston/WSJ.

Dubes Hamianin tak lupa menginformasikan terkait situasi di Ukraina saat ini. Salah satu imbas konflik adalah adanya lebih dari 10 juta orang yang menjadi pengungsi. Meskipun begitu, situasi saat ini mulai berangsur membaik, khususnya di ibu kota Kyiv, di mana lebih dari 40 kedutaan besar negara sahabat sudah kembali beroperasi di sana.

"Pihak Ukraina juga mencatat imbas konflik lainnya yaitu sulitnya untuk melakukan ekspor gandum ke luar Ukraina. Sekitar 22 juta ton gandum asal Ukraina tidak bisa lagi diekspor karena terhambatnya akses keluar masuk pelabuhan di Ukraina. Kebanyakan pengiriman komoditi gandum tersebut menggunakan kapal laut, dan agak sulit mengirimkannya melalui jalur darat," ujarnya.

Dubes Hamianin kembali menyampaikan harapan agar G20 dapat mendorong upaya untuk mengakhiri konflik dengan segera. Ukraina percaya bahwa G20 bisa melakukan menerbitkan sejumlah langkah strategis penyelesaian konflik yang diperlukan dengan mempertimbangkan kekuatan politik dan ekonomi yang dimiliki oleh negara-negara G20.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya