Sentimen The Fed Jadi Biang Kerok Melemahnya Rupiah Pagi Ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah kembali melemah atas mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Jumat (19/8/2022).
Seperti dikutip dari Bloomberg, mata uang Garuda dibuka melemah 19 poin ke level Rp14.864 per dolar AS pada perdagangan pagi ini.
Baca Juga: Pelemahan Berlanjut, Rupiah Gagal Taklukan Dolar AS di Penutupan
1. Sentimen The Fed buat rupiah melemah
Analis PT Sinarmas Futures, Ariston Tjendra, mengatakan nilai tukar rupiah masih berpeluang melemah hari ini karena sentimen The Fed.
Para petinggi Bank Sentral AS melemparkan komentar yang mendukung kenaikan suku bunga acuan AS ke depan karena tingkat inflasi AS yang masih tinggi.
"James Bullard, Presiden Bank Sentral AS area St Louis mendorong kenaikan suku bunga terus dilakukan tahun ini karena inflasi AS masih tinggi," kata Ariston saat dikonfirmasi oleh IDN Times pada Jumat (19/8/2022).
2. Pasar waspadai inflasi di Indonesia
Di sisi lain, pasar juga mewaspadai perkembangan inflasi di Indonesia yang diperkirakan naik.
"Namun demikian, selama pemerintah dan BI mampu mengendalikan inflasi di kisaran target BI ini mungkin tidak berdampak negatif ke rupiah," ujar Ariston.
Baca Juga: Inflasi Inggris 'Meledak' Lagi, Tembus 10,1 Persen Pada Juli 2022
3. Proyeksi rupiah sore nanti
Ariston menambahkan rupiah diproyeksikan masih akan melemah pada penutupan perdagangan sore nanti.
"Potensi pelemahan ke kisaran Rp14.900 dengan support di kisaran Rp14.800," ujarnya