Startup Lifepack Kantongi Pendanaan Seri A Senilai US$7 Juta

Pendanaan seri A dipimpin oleh Golden Gate Ventures

Jakarta, IDN Times - Perusahaan farmasi digital Lifepack berhasil mendapatkan suntikan dana sebesar 7 juta dolar AS atau setara dengan Rp103,2 miliar dari pendanaan seri A yang dipimpin oleh Golden Gate Ventures, pemodal usaha di Asia Tenggara yang dirintis oleh orang-orang jebolan Silicon Valley.

Chairman Lifehack, John Kwari, mengatakan Lifepack merupakan farmasi digital yang menyediakan layanan berobat dan suplemen berkualitas untuk masyarakat Indonesia. Di mana perusahaan ini menawarkan produk obat resep terutama obat untuk penderita penyakit kronis dengan harga yang kompetitif sebagai spesialisasinya, selain juga menyediakan suplemen kesehatan serta obat bebas (OTC) untuk pasien umum.

“Di tahun 2025, industri farmasi di Indonesia diprediksi akan tumbuh dua kali lipat dengan estimasi nilai pasar mendekati 20 miliar dolar AS. Farmasi online sendiri baru mencakup 3.5 persen dari total pangsa pasar farmasi yang besar ini. Keberadaan pandemi COVID-19 juga menjadi katalisator dari adopsi masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan digital via aplikasi di ponsel,” kata John Kwari pada Senin (15/8/2022).

Baca Juga: 8 Sumber Pendanaan UMKM, Bisa buat Modal Awal

1. Indonesia memperbarui aturan peresepan obat secara daring

Startup Lifepack Kantongi Pendanaan Seri A Senilai US$7 Jutailustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Dikatakan John Kwari, di tahun 2020 pemerintah Indonesia memperbarui aturan peresepan obat secara daring untuk mengakselerasi revolusi digital layanan kesehatan dalam skala nasional. Kedua faktor utama tersebut pada akhirnya mendukung pertumbuhan pesat Lifepack, diikuti dengan faktor kalangan anak muda kelas menengah Indonesia yang sudah melek digital.

Lifepack berhasil mendirikan apotek warehouse di Jakarta dan Surabaya dengan cakupan yang luas, yang menyediakan pengiriman obat gratis ke seluruh Indonesia. Cabang ketiga Lifepack yang berlokasi di Bandung akan segera diresmikan, dan beberapa waktu ke depan akan ada 7 cabang lagi di kota-kota besar akan dibuka secara bertahap tentunya didukung dengan suntikan dana yang baru didapatkan.

"Permodelan apotek warehouse Lifepack memungkinkan ketersediaan stok dan inventoris yang terpusat, sehingga memungkinkan ketersediaan obat yang sangat lengkap dan cakupan yang luas," katanya. 

2. Indonesia sudah berada di awal revolusi layanan kesehatan berbasis teknologi

Startup Lifepack Kantongi Pendanaan Seri A Senilai US$7 JutaIlustrasi transaksi digital (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Lifepack didirikan oleh Chairman John Kwari dan CEO Natali Ardianto, dan telah menjadi pemain tangguh di sektor farmasi online dengan mengawinkan dua nama besar John & Natali. Sebagai senior di bisnis farmasi, John berasal dari keluarga yang sudah berkecimpung di sektor farmasi dan sukses selama empat dekade, yang mendirikan beberapa apotek di Kanada.

CEO Lifehack, Natali Ardianto, menjelaskan saat ini Indonesia sudah berada di awal revolusi layanan kesehatan berbasis teknologi. Kurang dari dua tahun, masyarakat sudah merubah kebiasaannya hingga 180 derajat, di mana semua hal terkait kesehatan dapat diakses melalui ponsel.

"Lifepack akan memimpin revolusi apotek tersebut dan menciptakan layanan omnichannel sebagai satu destinasi kesehatan untuk pasien dan tenaga medis profesional agar mendapatkan layanan kesehatan yang prima,” ujarnya. 

Baca Juga: 8 Tahap Pendanaan dalam Membangun Bisnis Startup

3. Golden Gate Ventures salah satu pelopor ekosistem startup di Asia Tenggara

Startup Lifepack Kantongi Pendanaan Seri A Senilai US$7 JutaIlustrasi Startup (IDN Times/Aditya Pratama)

Partner di Golden Gate Ventures, Justin Hall, mengatakan kemampuan untuk mengidentifikasi pemain jangka panjang yang handal dan memiliki visi untuk mengubah industri adalah salah satu strategi Golden Gate Ventures ketika melakukan peninjauan awal pada start-up. Formula terbaik adalah kombinasi dari para pendiri hebat dengan visi yang kuat dan ide bisnis yang relevan dengan pasar.

"Lifepack merupakan gabungan dari tiga aspek tersebut. Kami siap untuk mendukung pertumbuhan bisnis Lifepack melalui jaringan kami yang luas dan wawasan mendalam kami untuk berbagai kesempatan kolaborasi di wilayah segitiga emas start-up di Indonesia, Vietnam, dan Singapura,” ujar Justin Hall.

Sebagai informasi, Golden Gate Ventures merupakan salah satu pelopor ekosistem start-up di Asia Tenggara yang sudah lama berfokus di industri teknologi kesehatan, yang juga sudah turut mendukung pemain kuat di sektor yang sama seperti Medigo, Alodokter, dan Hanna Life Technologies.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya