Suku Bunga Naik 3,75 Persen, Sri Mulyani: Saya Hormati Keputusan BI
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. ANTARA/HO-Humas Kemenkeu/Faiz.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan keputusan Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga sudah melalui sejumlah proyeksi baik faktor dalam negeri maupun luar negeri.
"BI sudah melakukan keputusan kenaikan suku bunga pasti berdasarkan, pertama data-data yang ada saat ini dan tentu juga berdasarkan proyeksi yang dilihat BI, baik faktor dalam negeri maupaun dari luar negeri," kata Sri Mulyani usai rapat dengan Komisi XI DPR RI pada Rabu (24/8/2022).
Baca Juga: Inflasi Pangan Tinggi, Sri Mulyani: Perlu Diwaspadai
1. Keputusan BI kerek suku bunga ikuti langkah bank sentral negara lain
Ilustrasi Suku Bunga (IDN Times/Aditya Pratama)Sri Mulyani menambahkan kenaikan suku bunga yang dilakukan oleh Bank Indonesia juga merupakan langkah yang didasarkan oleh keputusan Bank Sentral di lain negara yang sudah melakukan kenaikan suku bunga beberapa waktu lalu.
"Karena ini kan sangat terpengaruh juga terhadap langkah-langkah bank sentral lain," katanya.
Baca Juga: BI Akhirnya Kerek Suku Bunga Acuan 3,75 Persen
2. Menkeu hormati keputusan BI kerek suku bunga
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. ANTARA/HO-Humas Kemenkeu.Menkeu menghargai keputusan BI yang akhirnya menaikkan suku bunga acuan sebesar 3,75 persen.
"Saya hormati apa yang sudah diputuskan oleh BI," katanya.
Baca Juga: Rupiah Ditutup Perkasa usai BI Umumkan Kenaikan Suku Bunga Acuan
3. BI kerek suku bunga 3,75 persen
ANTARA FOTORapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 22-23 Agustus 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 3,75 persen. Suku bunga deposit facility juga naik sebesar 25 bps menjadi 3,00 persen dan suku bunga lending facility sebesar 25 bps menjadi 4,50 persen.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah pre-emptive dan forward looking, untuk memitigasi risiko peningkatan inflasi inti dan ekspektasi inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi dan inflasi volatile food.
Berita Terkini Lainnya
