Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal yang Harus Dievaluasi Setiap Bulan untuk Pemilik Bisnis Kecil

ilustrasi bisnis kecil (pexels.com/Pavel Danilyuk)
Intinya sih...
  • Cek arus kas setiap akhir bulan untuk memastikan bisnis bisa beroperasi lancar
  • Evaluasi produk berdasarkan data penjualan dan respons pelanggan, fokus pada produk yang paling laku
  • Pantau performa media sosial, cek stok dan supplier, serta review kepuasan dan feedback pelanggan setiap bulan

Punya bisnis kecil memang menyenangkan karena kamu bisa belajar banyak hal dalam waktu singkat. Namun, di balik euforia bikin menjual produk sendiri, promosi lewat media sosial, sampai dapet orderan pertama, ada satu hal penting yang sering terlupakan. Yakni melakukan evaluasi bulanan, tak peduli bisnismu untung atau rugi.

Bukan cuma sekadar cek saldo atau berapa banyak yang laku, tapi benar-benar memahami performa bisnis dari berbagai sisi. Evaluasi bulanan adalah semacam momen untuk mengetahui apakah bisnismu berjalan ke arah yang benar atau butuh penyesuaian. Berikut ini lima hal penting yang sebaiknya kamu evaluasi tiap bulan supaya bisnismu terus berkembang!

1. Cek arus kas

ilustrasi menghitung arus kas (pexels.com/karolina-grabowska)

Banyak bisnis kecil terlihat berjalan baik, tapi ternyata tekor karena gak punya kontrol terhadap arus kas. Ini hal pertama yang harus kamu evaluasi setiap akhir bulan. Cek detailnya, mulai dari berapa uang yang masuk dan ke mana aja uang keluar. Kalau pengeluaran bisnismu lebih besar dari pemasukan, kamu harus cari tahu sumber masalahnya.

Arus kas yang sehat gak selalu berarti kamu untung besar, tapi minimal kamu tahu bahwa bisnismu masih bisa beroperasi dengan lancar. Evaluasi ini juga bantu kamu memutuskan kapan harus promosi besar-besaran, kapan harus hemat, dan apakah sudah saatnya naikin harga atau potong biaya operasional.

2. Evaluasi produk

ilustrasi evaluasi produk (pexels.com/Kampus Production)

Setiap bulan, kamu perlu lihat data penjualan dan respons dari pelanggan. Cari tahu, produk mana yang paling laku dan mana yang jarang dibeli. Evaluasi ini penting banget supaya kamu gak buang-buang modal buat stok yang gak bergerak. Kamu bisa pakai prinsip 80:20, biasanya 20 persen produk kamu menghasilkan 80 persen penjualan.

Kalau ternyata ada produk yang gak laku sama sekali, coba cari alasannya. Apakah kurang promosi? Harganya terlalu tinggi? Desainnya gak relevan? Bisa jadi kamu cuma perlu ubah strategi marketing, bukan langsung ganti produknya. Namun, kalau setelah dicoba tetap gak berhasil, lebih baik kamu fokus ke produk yang performanya lebih baik.

3. Pantau performa media sosial dan promosi

ilustrasi dampak penggunaan media sosial (unsplash.com/eaterscollective)
ilustrasi dampak penggunaan media sosial (unsplash.com/eaterscollective)

Punya akun media sosial buat jualan bukan cuma soal rutin posting. Kamu perlu cek apakah konten yang kamu buat benar-benar membawa dampak ke penjualan atau enggak. Evaluasi konten mana yang paling banyak interaksinya, jenis caption atau video seperti apa yang paling disukai audiens, dan apakah promosi kamu sudah efektif atau belum.

Kalau kamu pakai iklan berbayar, wajib banget lihat hasil dari setiap campaign. Apakah uang iklan sebanding dengan penjualannya? Kalau enggak, coba eksperimen dengan target audiens atau gaya konten yang berbeda bulan berikutnya. Media sosial bisa jadi cara menghasilkan uang, tapi hanya kalau kamu bisa baca datanya, ya!

4. Cek stok dan supplier

ilustrasi mengecek stok produk (pexels.com/rdne)

Stok yang kelebihan bisa bikin uangmu ‘nyangkut’ di gudang, sementara stok yang terlalu sedikit bisa bikin kamu kehilangan pelanggan. Jadi, penting untuk evaluasi stok di setiap bulan biar kamu bisa ambil keputusan tepat mau restock atau diskon barang tertentu atau tidak. Selain itu, evaluasi juga kinerja supplier kamu.

Apakah mereka selalu on-time dan kualitas barang tetap konsisten? Supplier yang gak konsisten bisa bikin kamu kehilangan kepercayaan pelanggan. Jadi penting buat punya data yang jelas soal jadwal pengiriman, kualitas barang, dan fleksibilitas mereka kalau kamu butuh perubahan. Kalau ternyata bermasalah terus, saatnya cari alternatif yang lebih baik.

5. Review kepuasan dan feedback dari pelanggan

ilustrasi mengvaluasi feedback (pexels.com/ThisIsEngineering)

Feedback dari pelanggan adalah bahan evaluasi yang paling jujur dan berharga. Setiap bulan, kumpulkan review yang masuk, baik lewat chat, komentar di media sosial, maupun ulasan produk yang kamu jual. Sekecil apa pun masukan, semua itu bisa jadi petunjuk untuk memperbaiki sistem bisnis kamu.

Kamu juga bisa coba kirimkan survei singkat ke pelanggan atau kasih insentif kecil bagi yang mau isi form feedback. Dengan begitu, kamu tahu apa yang pelanggan suka dan tidak suka. Evaluasi ini bisa bantu kamu meningkatkan pengalaman belanja mereka. Pada akhirnya, bikin pelanggan balik lagi dan bahkan merekomendasikan ke orang lain.

Dengan rutin evaluasi bulanan, kamu bisa mengenali kekuatan dan kelemahan bisnismu. Biarpun skalanya masih kecil, mindset evaluatif ini bisa bikin bisnismu lebih siap naik level. Jangan tunggu sampai ada masalah besar baru mulai evaluasi, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us