Imbas Virus Corona, Impor dari Tiongkok Berkurang Signifikan

Ekspor nonmigas juga alami penurunan meski tak signifikan

Jakarta, IDN Times - Wabah virus corona tidak hanya memberi dampak negatif bagi perekonomian Indonesia, melainkan juga memberi dampak positif. Hal itu tercermin dari realisasi neraca perdagangan Indonesia Februari 2020 yang mencatatkan surplus sebesar US$2,34 miliar.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Yunita Rusanti mengatakan, surplus itu dipengaruhi oleh kinerja ekspor yang membaik dan penurunan impor yang cukup signifikan.

"Ya ada pengaruh. Jadi tidak hanya dari Tiongkok, dari beberapa negara pun juga berpengaruh. Secara umum sudah saya sampaikan," ujarnya dalam video conference di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (16/3).

1. Terjadi penurunan impor nonmigas yang signifikan dari Tiongkok

Imbas Virus Corona, Impor dari Tiongkok Berkurang SignifikanIlustrasi plastik (IDN Times/Lia Hutasoit)

Berdasakan catatan BPS, terjadi penurunan impor nonmigas yang cukup signifikan sebesar US$1,9 miliar. Penurunan ini terasa paling signifikan dibanding negara lainnya seperti Hongkong yang turun US$116,5 juta, Korea Selatan (US$113,7 juta), hingga yang paling rendah penurunannya adalah Vietnam sebesar US$86,4 juta.

Peningkatan impor justru terjadi ke Thailand yang naik US$196,8 juta, kemudian Jepang US$195,3 juta hingga Selandia Baru sebesar US$25,7 juta.

"Cukup dalam penurunannya, baik MtoM lalu YoY turun. Ada HS 85, 84 kemudian HS 39 mesin dan perlengkapan elektrik, mesin dan perlengkapan mekanis, plastik dan barang dari plastik. Ada pengaruhnya juga dari COVID-19, turun baik ekspor maupun impornya," tuturnya.

Baca Juga: Bahan Baku Impor dari Tiongkok, Bagaimana Stok Obat di Indonesia?

2. Penurunan impor nonmigas dari Tiongkok juga diikuti penurunan ekspor nonmigas dari Indonesia ke Negeri Tirai Bambu tersebut

Imbas Virus Corona, Impor dari Tiongkok Berkurang SignifikanDirjen Bea Cukai Heru Pambudi dan barang bukti penindakan pakaian, ban dan karpet selundupan dari luar negeri (IDN Times/Shemi)

Penurunan impor juga diikuti oleh penurunan ekspor dari Indonesia ke Tiongkok. Data BPS mencatat terjadi penurunan ke Negeri Tirai Bambu itu sebesar US$245,5 juta, diikuti India sebesar US$128,5 juta, hingga Belanda US$26,1 juta.

Peningkatan ekspor justru terjadi ke Singapura sebesar US$281,5 juta, lalu Malaysia sebesar US$89,7 juta, Ukraina US$46,6 juta, Swiss US$39,6 juta dan Filipina sebesar US$35,5 juta.

"Sebetulnya kenaikannya tidak terlalu besar karena naik secara MtoM 2,24 persen. Karena kalau kita lihat sebelumnya, beberapa bulan sebelumnya ada yang turun," imbuh Yunita.

3. Kinerja ekspor-impor Indonesia selama Februari 2020

Imbas Virus Corona, Impor dari Tiongkok Berkurang Signifikanilustrasi Terminal peti kemas (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Yunita menyampaikan, nilai ekspor Indonesia pada Februari 2020 sebesar US$13,94 miliar. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) sebesar US$12,56 miliar.

"Kalau ekspor menurut ekspor, pada Februari 2020 ini, month on month dibandingkan Januari 2020 semua sektor mengalami kenaikan. Sektor pertanian, industri pengoahan, pertambangan dan lainnya mengalami kenaikan," ucapnya.

Berbanding terbalik dengan peningkatan ekspor, impor Indonesia baik migas dan nonmigas turun signifikan. Secara total, impor turun -18,69 persen. Penuruanan ini yang membuat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus yang cukup besar.

"Secara yoy, total impor Februari 2020 mengalami penurunan sebesar -5,11 persen dibandingkan februari 2019, dimana untuk migas itu naik 10,33 persen sedangkan non migas penurunan -7,4 persen yoy," tambah dia.

Baca artikel menarik lainnya di IDN App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Virus Corona Bikin Traffic Barang Impor di Pelabuhan Turun 6 Persen!

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya