Indonesia dalam Bayang-bayang Resesi, Sri Mulyani: Perjuangan Berat!

Menkeu masih optimistis ekonomi Indonesia tumbuh positif

Jakarta, IDN Times - Pertumbuhan ekonomi Indonesia berada dalam bayang-bayang resesi. Meski laporan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 belum dirilis, namun banyak yang memperkirakan pertumbuhannya bakal negatif akibat dampak virus corona.

Sebagian kalangan menyebut negara bisa dikatakan mengalami resesi ketika pertumbuhan PDB sudah negatif dalam dua kuartal berturut-turut atau lebih. Namun resesi bisa saja terjadi terjadi sebelum laporan PDB triwulan dirilis.

Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh positif, setidaknya di kuartal III 2020. Apalagi, pemerintah mulai melakukan kebijakan new normal dalam menghidupkan kembali kegiatan ekonomi.

"Kita masih bisa berharap proyeksi ekonomi Indonesia bisa terjaga positif. Dua kali berturut-turut negatif bisa mengalami resesi," ujarnya dalam video conference, Selasa (16/6).

1. Pemerintah bakal berjibaku bangkitkan ekonomi di kuartal III

Indonesia dalam Bayang-bayang Resesi, Sri Mulyani: Perjuangan Berat!(Ilustrasi pertumbuhan ekonomi) IDN Times/Arief Rahmat

Pada Kuartal I 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 2,97 persen. Nilai itu mendarat jauh dari target kuartal I yang diharapkan mencapai kisaran 4,5-4,6 persen.

Sri Mulyani mengatakan pemerintah masih punya kesempatan untuk membangkitkan ekonomi di sepanjang kuartal III (Juli-September) 2020. Bila pemerintah mampu melalukannya, dia optimistis pada kuartal IV perbaikan ekonomi masih akan berlanjut.

"Nah kuartal I masih (tumbuh) 3 persen, kedua mungkin (kuartal II tumbuh) negatif. Nah kuartal III kita berharap bisa mendekati 0 (persen). Makanya tidak terjadi resesi. Ini perjuangan berat," ungkapnya.

Baca Juga: Jokowi: Indonesia Berjuang agar Tidak Masuk Jurang Resesi

2. Pemerintah optimalkan PSBB transisi dan stimulus

Indonesia dalam Bayang-bayang Resesi, Sri Mulyani: Perjuangan Berat!Mendikbud Nadiem Makarim, Menkeu Sri Mulyani, dan Mendagri Tito Karnavian dalam acara Sinergi Pengelolaan Dana BOS dan Dana Desa Berbasis Kinerja (Dok.IDN Times/Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud)

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menambahkan, pemerintah akan mengoptimalkan masa PSBB transisi serta stimulus yang diberikan ke berbagai sektor ekonomi. Dia optimistis langkah tersebut bisa mendorong perbaikan ekonomi hingga akhir tahun.

"Kalau ini terjadi kombinasi antara instrumen pemerintah sudah jalan dan relaksasi sudah dilakukan kedua kombinasi itu kuartal III bisa memulihkan kontraksi paling tidak mendekati 0. Paling tidak kita bisa menghindari resesi. Kalau tidak terjadi second wave akselerasi di kuartal IV," jelas dia.

3. Sri Mulyani simpan asa pertumbuhan ekonomi bisa di atas 0 persen

Indonesia dalam Bayang-bayang Resesi, Sri Mulyani: Perjuangan Berat!IDN Times/Arief Rahmat

Sri Mulyani masih punya asa agar ekonomi dalam negeri tetap bisa tumbuh. Apalagi, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh 2,3 persen dengan skenario terburuk 0,4 persen.

"Dengan berbagai stimulus dan pemulihan ekonomi ini kita tetap berharap untuk tetap menjaga PE di atas 0 persen. Artinya mendekati 1 persen atau bahkan dekati 2,3 persen," ujarnya.

Baca Juga: Penerimaan Negara Turun, APBN Tekor Rp179,6 Triliun di Mei 2020

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya