Ini Jurus Jokowi Sembuhkan Neraca Dagang RI yang Defisit

Jokowi ingin neraca dagang RI semakin defisit

Jakarta, IDN Times - Masalah neraca perdagangan masih menghantui perekonomian Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia September 2019 mengalami defisit US$160,5 juta atau Rp2,25 miliar. Pemicunya, defisit sektor migas sebesar US$761,8 juta walaupun sektor nonmigas surplus US$601,3 juta.

Presiden Joko "Jokowi" Widodo hari ini (11/11) menggelar rapat dengan menteri ekonominya di Istana Kepresidenan, Jakarta. Salah satu fokus isu yang dibahas adalah mengenai neraca dagang.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi membeberkan 'ramuannya' kepada menteri ekonomi agar neraca dagang Indonesia bisa ditekan.

"Memang fokus kita ke depan adalah bagaimana bisa menekan sekecil mungkin, mengurangi sedikit mungkin angka defisit yang ada. Dan pada saat bersamaan kita bisa memperbesar surplus neraca perdagangan kita, menggenjot ekspor dan juga pengembangan sektor pariwisata yang mendatangkan devisa," ujarnya.

1. Kurangi impor, optimalkan energi terbarukan

Ini Jurus Jokowi Sembuhkan Neraca Dagang RI yang Defisit(Ilustrasi) ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Mantan Wali Kota Solo itu meminta agar para menterinya berkonsentrasi untuk mengurani impor Bahan Bakar Minyak (BBM) yang saat ini masih menjadi penyumbang defisit terbesar. Meski turun pada September lalu, namun defisitnya masih sebesar US$38,5 juta.

"Oleh sebab itu pembangunan kilang harus menjadi prioritas dan lifting produksi minyak di dalam negeri juga harus kita tingkatkan. Termasuk di dalamnya adalah mengolah energi baru terbarukan seperti B20 untuk segera bisa masuk ke B30 lalu B100," ungkapnya.

Selain itu, Jokowi juga menekankan pentingnya investasi dalam sektor-sektor yang bisa menjadi substitusi komoditas impor. Selain bisa menekan impor, investasi tersebut juga bakal mendorong terciptanya lapangan kerja baru dan mendorong kebutuhan produk di dalam negeri.

"Saya juga ingin mengingatkan mengenai kandungan TKDN pada proyek-proyek pemerintah. Ini mungkin sudah beberapa bulan tidak kita singgung tapi sekali lagi optimalisasi kandungan TKDN harus kita optimalkan pada proyek-proyek pemerintah," kata Jokowi.

Baca Juga: Neraca Dagang Defisit, Ini Strategi Genjot Ekspor dan Tarik Investasi

2. Tingkatkan ekspor

Ini Jurus Jokowi Sembuhkan Neraca Dagang RI yang DefisitANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Kedua, peningkatan ekspor juga penting dalam menekan defisit neraca dagang Indonesia. Untuk itu, Jokowi meminta Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dan kementerian terkait dalam menyelesaikan perjanjian dagang.

"Agar perjanjian perdagangan dengan negara-negara potensial yang menjadi tujuan ekspor kita segera bisa kita selesaikan," ucapnya.

"Saya juga minta peningkatan ekspor pada pasar-pasar non tradisional yang selama ini belum kita perhatikan, terutama di Afrika, Asia Selatan, dan juga di kawasan-kawasan IndoPasifik," tambah Jokowi.

3. Peningkatan kualitas promosi

Ini Jurus Jokowi Sembuhkan Neraca Dagang RI yang DefisitIDN Times/Dhana Kencana

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga meminta menteri-menterinya agar membenahi promosi-promosi yang dilakukan di luar negeri terhadap produk-produk maupun pariwisata Indonesia. Dia ingin promosi tersebut bisa meningkatkan manfaat bagi perekonomian di dalam negeri.

"Sehingga betul-betul pameran yang kita lakukan bisa mendatangkan manfaat," ujarnya.

Jokowi juga menyinggung soal keberadaan pameran Indonesia yang kerap berada di dekat dengan toilet. Menurut dia, hal itu bakal menurunkan kualitas promosi yang dilakukan.

"Jangan diulang lagi lebih baik dihentikan, jangan lagi pameran kalau yang ada seperti itu. Kalau mau pameran ya yang gede sekalian disiapkan setahun sebelumnya secara baik sehingga saat pameran betul-betul akan menguatkan brand image Indonesia," jelas Jokowi.

4. Peningkatan kualitas SDM

Ini Jurus Jokowi Sembuhkan Neraca Dagang RI yang Defisit(Ilustrasi tenaga kerja) ANTARA FOTO/Siswowidodo

Terakhir, upaya-upaya tersebut juga perlu didukung dengan penguatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Menurut dia, penguatan tersebut sangat berperan penting dalam mendorong ekspansi perusahaan dalam negeri ke negara lain.

"Saya minta juga penguatan SDM besar-besaran dalam memperkuat ekspansi dan ekspor di sektor jasa jangan lupa kita punya unicorn, decacorn yang sudah merambah ke luar negeri," tegasnya.

Baca Juga: 5 Fakta Neraca Dagang RI yang Disorot Jokowi

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya