Kembangkan Sistem Smart Grid, PLN Timba Ilmu hingga ke Negeri China

PLN melakukan studi lapangan

Jakarta, IDN Times - PT PLN (Persero) melakukan studi lapangan ke proyek Smart Grid dan High Voltage Direct Current (HVDC) di Zhangbei, China. Langkah ini dilakukan dalam rangka penjajakan pengembangan sistem smart grid terintegrasi di Tanah Air.

Studi ini diharapkan menjadi langkah awal PLN membangun sistem interkoneksi antarpulau untuk pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dalam skala besar.

Baca Juga: Daftar 8 BUMN yang Punya Utang Jumbo, Pertamina-PLN Ratusan Triliun!

1. Indonesia membutuhkan digitalisasi jaringan listrik

Kembangkan Sistem Smart Grid, PLN Timba Ilmu hingga ke Negeri ChinaPetugas PLN memeriksa keandalan jaringan listrik. (dok. PLN)

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, untuk membangun sistem interkoneksi antarpulau yang andal, Indonesia membutuhkan digitalisasi jaringan listrik dan pembangunan smart grid.

Melalui benchmarking ini perseroan ingin melihat secara langsung operasionalisasi sistem smart grid yang terintegrasi dengan pembangkit angin, panel surya, battery storage, serta sistem HVDC dalam skala besar.

"PLN mengambil langkah agresif untuk pengembangan jaringan smart grid di tanah air. Dari studi ini harapannya PLN dapat segera mengaplikasikan teknologi smart grid agar lebih optimal dalam menghadapi dinamika beban listrik dari sumber EBT yang beragam," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (24/5/2023).

Baca Juga: Tips PLN Hindari Kebakaran akibat Korsleting Listrik

2. Pengembangan teknologi HVDC jadi kunci transisi energi di Indonesia

Kembangkan Sistem Smart Grid, PLN Timba Ilmu hingga ke Negeri Chinapixabay.com / sabinevanerp

Darmawan menekankan pentingnya pengembangan teknologi HVDC yang dapat menghubungkan berbagai sumber EBT dan tersebar jauh dari pusat demand listrik.

PLN menargetkan pengembangan teknologi ini dapat menghubungkan berbagai sumber EBT dari banyak pulau bisa disalurkan dengan stabil dengan losses yang minimum.

"Pengembangan teknologi HVDC adalah salah satu kunci utama transisi energi di Indonesia. Karena kita memiliki banyak sekali potensi EBT yang tersebar di banyak tempat. Dengan teknologi ini, kendala tersebut bisa diatasi," tegas Darmawan.

Baca Juga: PLN Turut Mendukung Percepatan Destinasi Wisata Baru di IKN

3. Sekilas tentang proyek Smart Grid dan HVDC China

Kembangkan Sistem Smart Grid, PLN Timba Ilmu hingga ke Negeri ChinaPT PLN (Persero) segera membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Mataloko berkapasitas 20 megawatt (MW) di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Dok. PLN)

Proyek Smart Grid dan High Voltage Direct Current di Zhangbei memiliki pembangkit angin berdaya 450 megawatt (MW), panel surya berdaya 100 MW dan dilengkapi sistem penyimpanan baterai sebesar 20 MW yang terdiri dari baterai tipe Lithium, Flow, Sodium-Sulphur, Lead-Acid, Supercapacitor, and Compression of Liquid air. Sedangkan total kapasitasnya sebesar 2x3.000 dan 2x1.500 MW.

PLN melakukan kunjungan kerja ke China untuk menjajaki peluang kerja sama dengan perusahaan teknologi di China. Langkah ini juga sekaligus untuk mempercepat pengembangan EBT di Indonesia, memperkuat jaringan transmisi sistem kelistrikan serta mengakselerasi program transisi energi.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya