Kemenhub: Pembangunan Tahap I Bandara Kediri Telan Biaya Rp9,2 Triliun

Pembangunan tahap I ditargetkan selesai pada 2022

Jakarta, IDN Times - Pemerintah resmi memulai pembangunan Bandara Kediri. Ground breaking pembangunan bandara ditargetkan dimulai pada April 2020. 

Hal itu disepakati usai Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Pemprov Jawa Timur dan stakeholder terkait melakukan rapat. 

“Kami berbahagia karena dalam rapat yang dipimpin Menseskab kita sudah sepakat bahwa bulan April 2020 akan dilakukan ground breaking,” ungkap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan resminya pada Sabtu (14/2).

Lalu, bagaimana proses pembangunan bandara yang di tahap pertama itu menelan biaya Rp9,2 triliun?

1. Pembangunan tahap I Bandara Kediri ditargetkan selesai pada tahun 2022

Kemenhub: Pembangunan Tahap I Bandara Kediri Telan Biaya Rp9,2 TriliunMenhub Budi Karya Sumadi. IDN Times/Siti Umaiyah

Menhub Budi menyampaikan, pembangunan tahap I ditargetkan selesai pada 2 (dua) tahun mendatang yaitu pada April 2022. Sebagai perbandingan, pembangunan bandara di Yogyakarta memakan waktu hingga 19 bulan. 

"2 tahun ini waktu yang cukup (untuk menyelesaikan pembangunan tahap I), mengingat Bandara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo selesai dibangun dalam waktu 18-19 bulan atau sekitar 1,5 tahun," tuturnya.

Dalam pembangunan bandara tersebut, ada keterlibatan pihak swasta yakni PT Gudang Garam. Sejak tahun 2018 lalu, mereka menyebut akan menganggarkan dana sekitar Rp10 triliun untuk bandara tersebut. Menhub Budi pun mengapresiasi kerja sama yang baik antara pemerintah daerah di Jawa Timur dengan PT Gudang Garam. 

"Ini merupakan pertama kali pihak swasta sepenuhnya menginvestasikan pembangunan Bandara dengan skema-skema KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha). Artinya PT Gudang Garam akan mendapat konsesi, bisa 30 atau 50 tahun. Ini merupakan hal yang patut dicontoh oleh daerah lain untuk melakukan seperti yang dilakukan oleh Pemprov Jatim, Kediri dan Gudang Garam,” jelas Menhub.

Baca Juga: [Foto] Begini Suasana Sepinya Bandara BIJB Kertajati Majalengka

2. Kemenhub akan menyerahkan pengelolaan Bandara Kediri ke PT Gudang Garam

Kemenhub: Pembangunan Tahap I Bandara Kediri Telan Biaya Rp9,2 TriliunIDN Times/Candra Irawan

Budi menambahkan, persyaratan teknis pembangunan Bandara Kediri telah diselesaikan. Sementara, Kementerian PUPR dan pemerintah daerah telah berkoordinasi mengenai ketersediaan lahan untuk bisa mengakses menuju ke bandara. Selain itu, mereka juga memperhatikan drainase Bandara Kediri agar bandara tidak tergenang air ketika musim hujan. 

"Untuk drainase dan akses dari dan menuju bandara sedikit lagi kami selesaikan dalam waktu dekat. Sementara, konsinyasi lahan sekitar 1,5 hektar," ungkap Budi. 

Sedangkan, terkait pengelolaan Bandara Kediri, mantan Direktur Angkasa Pura II itu mengatakan akan diserahkan kepada PT Gudang Garam untuk memilih Badan Usaha Bandar Udara (BUBU). Kendati begitu, ia menggaris bawahi pengelolaan kontrol lalu lintas udara (air traffic control) tetap harus dilakukan oleh LPPNPI atau Airnav Indonesia.

"Gudang Garam bisa memilih nanti unsolicited, jadi siapa saja yang bisa akan diberikan BUBU (Badan Usaha Bandar Udara) khusus, tetapi pengelolaan Air Traffic Control tetap dikelola Air Navigation," ujarnya.

3. Pembebasan lahan Bandara Kediri sudah mencapai 98,4 persen

Kemenhub: Pembangunan Tahap I Bandara Kediri Telan Biaya Rp9,2 TriliunANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto mengatakan, pembebasan lahan saat ini sudah mencapai 98,4 persen. Novie berharap pemda bisa merampungkan pembebasan lahan agar ground breaking pembangunan Bandara Kediri dapat dilakukan pada April 2020.

Bandara Kediri rencananya akan dibangun dalam tiga tahap. Untuk tahap pertama diperkirakan nilai investasi yang digelontorkan termasuk pembebasan lahan sekitar Rp 9,2 triliun.

Bandara Kediri akan difungsikan sebagai bandara pengumpan di jalur selatan Jawa. Sementara untuk bandara hub di Jawa Timur adalah di Bandara Juanda Surabaya.

"Jalur selatan Jawa seperti diketahui sangat berkembang ada Bandara Kertajati Jawa Barat, Bandara Jenderal Sudirman di Purbalingga Jawa Tengah, Bandara Wiradinata Tasikmalaya, Jawa Barat. Bandara Kediri ini menjadi jalur tersendiri untuk melayani Jawa Selatan yang padat sekali," tutur Novie. 

Ia menambahkan, Bandara Kediri akan melayani masyarakat di enam Kabupaten di Jawa Timur yaitu Madiun, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, dan Kediri, dengan penduduk sekitar 10 juta jiwa.

4. Bandara Kediri hanya akan melayani penerbangan domestik

Kemenhub: Pembangunan Tahap I Bandara Kediri Telan Biaya Rp9,2 TriliunANTARA FOTO/Fikri Yusuf

Bandara Kediri direncanakan memiliki fasilitas runway 3300x45 m2 dan dilengkapi fasilitas penunjang (kategori PKP-PK) serta fasilitas sisi darat (terminal penumpang, terminal cargo, parkir kendaraan). Pembangunan bandara dilakukan di lahan seluas 450 hektare. Pada saat pembukaan, Bandara Kediri tahap 1 diprediksi dapat menampung sekitar 1,5 juta penumpang dan runway movement menampung 8 air traffic movement pada jam sibuk. 

Proyek pembangunan bandara ini menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan pembiayaan seluruhnya mulai dari pembebasan lahan sampai ke pembangunan bandara menggunakan dana dari swasta yaitu PT Gudang Garam Tbk.

Bandara yang berada di Jawa Timur itu nantinya akan berfungsi sebagai bandara domestik. Sementara untuk bandara internasional tetap dilayani oleh Bandara Juanda Surabaya. Keberadaan bandara ini diharapkan dapat mendorong peningkatan perekonomian, meningkatkan jumlah wisatawan, mempermudah masyarakat sekitar untuk bepergian, hingga memberikan lapangan pekerjaan masyarakat di Kediri dan sekitarnya.

https://www.youtube.com/embed/9e_H1jo-8IA

Baca Juga: Bandara Kediri Lebih Besar dari Juanda, Tol Disiapkan hingga Pacitan

Topik:

Berita Terkini Lainnya