Pemerintah Respons Positif Merger Gojek dan Tokopedia

Masyarakat punya kesempatan jadi pemilik Tokopedia dan Gojek

Jakarta, IDN Times - Perusahaan decacorn rintisan Nadiem Makariem diisukan merger dengan raksasa e-commerce Indonesia, Tokopedia. Menurut laporan Bloomberg, kedua perusahaan dikabarkan menandatangani persyaratan terperinci untuk melakukan uji tuntas atas bisnis masing-masing.

Lantas apa respons pemerintah soal "perkawinan" dua raksasa platform digital tersebut?

"Itu ranah swasta. Jadi tentu pemerintah tidak bisa memberikan komentar selama ini belum terjadi,” kata Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam konferensi pers virtual, Kamis (21/1/2021).

1. Merger Gojek-Tokopedia bisa memberi manfaat positif

Pemerintah Respons Positif Merger Gojek dan TokopediaGojek/Tokopedia

Namun demikian, Airlangga menilai merger antara Gojek dan Tokopedia tentu akan memberi manfaat positif, salah satunya adalah masyarakat bisa memiliki sebagian perusahaan tersebut dengan membeli sahamnya.

Mantan Menteri Perindustrian ini juga menilai bahwa merger kedua platform tersebut sudah diperhitungkan dengan matang.

“Dari berbagai unicorn yang ada ini belum melantai di bursa. Sehingga kalau ada 1, 2, yang bisa melantai di bursa tentu transparansinya akan baik dan lebih banyak lagi masyarakat yang bisa ikut memiliki,” ucap dia.

Baca Juga: Gojek dan Tokopedia Dikabarkan Bakal Merger, IPO di Bursa AS-Indonesia

2. Ekosistem digital dinilai akan lebih bagus

Pemerintah Respons Positif Merger Gojek dan TokopediaIDN Times/ Helmi Shemi

Diberitakan sebelumnya, Ekonom Bhima Yudhistira menilai penggabungan kedua perusahaan bakal membuat valuasi keduanya meningkat signifikan. Apalagi, Gojek bakal melakukan IPO atau penawaran saham perdana dalam waktu dekat.

"Sebenarnya kalau dilihat dari sisi motif ini memang strategi meningkatkan valuasi. Karena sebentar lagi Gojek mau IPO kan. Kemarin kan IPO sempat tertunda di 2020. Kalau memang benar-benar terjadi, valuasi saham Gojek ini akan meningkat signifikan karena digabung dengan Tokopedia tadi," kata Bhima kepada IDN Times.

Di sisi lain, bila konsolidasi startup tersebut terjadi, maka integrasi model bisnis keduanya akan menghasilkan suatu ekosistem digital raksasa yang bisa dibilang tak tertandingi.

Dari segi layanan, Gojek maupun Tokopedia bakal saling melengkapi dan memperkuat. Sistem pembayaran misalnya, Gojek memiliki GoPay yang selama ini menjadi andalan dalam dompet digital mereka.

"Tentu akan lebih bagus ketika e-commerce bergabung dengan Gojek transportasi online, GoPay untuk pembayaran, maka akan melengkapi ekosistem digital. Karena di sisi yang lain dengan adanya efisiensi dan integrasi ekosistem digital, bisa menekan biaya dari misalkan diatribusi atau ongkos kirim misalnya," jelas Bhima.

3. Untuk meningkatkan daya saing

Pemerintah Respons Positif Merger Gojek dan TokopediaIlustrasi Belanja E-commerce (IDN Times/Arief Rahmat)

Berkaitan dengan kompetisi, lanjut Bhima, Tokopedia berharap bisa semakin berbicara dalam layanan e-commerce, khususnya terkait dengan dompet digital. Ditambah lagi, sektor e-commerce saat masa pandemik ini sedang naik daun.

"Karena Shopee ada Shopeepay. Nah Tokopedia ingin kejar juga, dengan gabung ke Gojek dia bisa mendapatkan semacam support sistem di pembayaran digital dari GoPay. Ini kan e-commerce besar dan menjadi peluang karena tumbuh tinggi," tutur dia.

Baca Juga: Rencana Besar Merger Gojek dan Tokopedia, Apa yang akan Terjadi? 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya