Gojek dan Tokopedia Dikabarkan Bakal Merger, IPO di Bursa AS-Indonesia

Kabarnya merger bisa menghasilkan 18 miliar dolar AS

Jakarta, IDN Times - Gojek dikabarkan akan melakukan penggabungan usaha atau merger dengan PT Tokopedia, menjelang IPO yang direncanakan dari entitas gabungan.

Mengutip The Straits Times, dua perusahaan rintisan paling berharga di Indonesia ini telah menandatangani lembar persyaratan terperinci untuk melakukan uji tuntas bisnis masing-masing.

"Kedua belah pihak melihat potensi sinergi dan ingin menutup kesepakatan secepat mungkin dalam beberapa bulan mendatang, kata mereka," ujar sumber Straits Times yang tidak ingin disebutkan namanya, lantaran rencana ini bersifat pribadi.

1. Nilai setelah dimerger mencapai 18 miliar AS

Gojek dan Tokopedia Dikabarkan Bakal Merger, IPO di Bursa AS-IndonesiaIlustrasi nilai tukar rupiah terhadap dollar naik (IDN Times/Arief Rahmat)

Entitas yang digabungkan ini, nantinya akan menciptakan nilai gabungan lebih dari 18 miliar dolar AS atau 23,7 miliar dolar AS.

"Bisnisnya berkisar dari ride hailing dan pembayaran hingga belanja dan pengiriman online - perpaduan lokal dari Uber Technologies, PayPal Holdings, Amazon.com, dan DoorDash," katanya.

Baca Juga: Tokopedia Incar Rp14 Triliun dari IPO di Bursa AS-Indonesia pada 2021

2. Akan IPO di Bursa AS dan bursa saham Indonesia

Gojek dan Tokopedia Dikabarkan Bakal Merger, IPO di Bursa AS-Indonesia(Tokopedia) www.tokopedia.com

Rencananya setelah di merger perusahaan tersebut akan go public di bursa Amerika Serikat (AS) dan bursa saham Indonesia.

Gojek dan Tokopedia telah mempertimbangkan potensi merger sejak 2018. Tetapi diskusi dipercepat setelah pembicaraan kesepakatan antara Gojek dan pesaingnya, Grab Holdings Inc menemui jalan buntu.

Seperti yang diketahui, ini bukan kali pertama isu Gojek akan melakukan merger dengan perusahaan lain. Pada awal Desember 2020 lalu, Gojek dan Grab juga dikabarkan akan melakukan merger. 

3. Respons Tokopedia dan Gojek

Gojek dan Tokopedia Dikabarkan Bakal Merger, IPO di Bursa AS-IndonesiaIlustarsi Ojek Online (IDN Times/Mardya Shakti)

Saat dikonfirmasi mengenai kabar merger tersebut, pihak Tokopedia mengaku belum bisa menanggapi pertanyaan IDN Times.

"Kami tidak dapat memberikan komentar terhadap spekulasi dan rumor pasar," ujar perwakilan Tokopedia kepada IDN Times.

Sementara, Chief of Corporate Affairs Gojek juga belum mau membenarkan kabar tersebut. "Gosip apalagi ini," tuturnya.

Baca Juga: Menanti Perkawinan 2 Unicorn: Gojek Masih Abu-abu, Grab Pede Memimpin

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya