5 Peran Inovatif Pemerintah Jawa Barat untuk Kemajuan Sektor Pertanian

#JabarJuara inovasi, kolaborasi, digitalisasi, transformasi

Indonesia merupakan negara agraris terbesar di dunia dengan potensi beragam hayatinya di garis khatulistiwa. Namun, hal itu tidak cukup karena masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah pandangan sektor pertanian di zaman modern.

Profesi di bidang pertanian belum menjadi minat generasi muda, bahkan banyak di antara generasi sebelumnya lebih memilih mengganti pekerjaan mereka. Nyatanya, sektor pertanian merupakan salah satu sektor penyumbang ekonomi terbesar di Indonesia, dan masih menjadi sumber pendapatan sebagian besar rumah tangga.

Berdasarkan hal itu, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat mencoba beragam cara untuk menghidupkan dan mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, modern dan berkelanjutan demi menjaga ketahanan pangan nasional. Berikut ini adalah beberapa strategi Jawa Barat di sektor pertanian, simak penjelasannya!

Baca Juga: 5 Program Unggul Jawa Barat yang Bikin Desa Jauh Lebih Maju, Inovatif!

1. Program Petani Milenial

5 Peran Inovatif Pemerintah Jawa Barat untuk Kemajuan Sektor PertanianKang Emil Resmikan Kick-Off Petani Milenial di Desa Suntenjaya, Kabupaten Bandung Barat pada 26 Maret 2021 (twitter.com/ridwankamil)

Tahun 2021 Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, membuat program Petani Millennial. Program untuk mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan, serta menumbuhkan semangat kewirausahaan terutama di kalangan millennial. Selain sebagai upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19, tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi pangan, hortikultura dan sejenisnya, serta upaya menyediakan lapangan kerja.

Petani Millennial dapat diikuti oleh peserta usia 19 hingga 39 tahun dengan mendaftar dan memilih komoditas yang ditentukan, serta menyusun proposal studi kelayakan usaha. Bagi yang tidak memiliki lahan, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat akan menyediakan lahan Barang Milik Daerah (BMD) yang tersedia dengan sistem sewa dan perjanjian.

Terdapat beragam fasilitas yang diberikan, di antaranya akses permodalan, pemanfaatan lahan dan sarana prasarana, bimbingan teknis, pendampingan proses produksi, pembinaan kelembagaan usaha tani, dan akses pemasaran produk seperti disediakan gerai di berbagai daerah. Jawa Barat sendiri memiliki misi menjadi Sentra Benih Nasional.

2. Pemanfaatan teknologi (digitalisasi pertanian)

5 Peran Inovatif Pemerintah Jawa Barat untuk Kemajuan Sektor PertanianPenerapan teknologi Fish Finder di sektor perikanan Pelabuhanratu, Sukabumi (31/8/2019)Dok. Bappeda Jabar

Perkembangan zaman dinilai sangat cepat, terutama dengan adanya globalisasi. Agar tidak tertinggal, tentunya perlu mengikuti tren dari masa ke masa, termasuk bagi sektor pertanian. Provinsi Jawa Barat menciptakan digitalisasi pertanian dengan memanfaatkan teknologi yang ada, sehingga menciptakan konsep smart farming, smart fishing, dan smart livestock.

Beberapa alat teknologi yang dimanfaatkan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat di sektor pertanian yaitu: drone dimanfaatkan untuk sebar pupuk dan berantas hama, irigasi tetes dan sprinkler, bioflok guna menekan penggunaan lahan perikanan dan air, autofeeder pemberian pakan melalui gadget atau gawai, shading house, RFID (Radio Frequency Identification) alat pencatatan ternak, weather station untuk pengamatan cuaca, dan fish finder teknologi menangkap ikan.

Baca Juga: 5 Manfaat Program Desa Digital yang Bisa Warga Jabar Dapatkan

3. Kerja sama dengan Kemeterian Pertanian dan Negara Jepang

5 Peran Inovatif Pemerintah Jawa Barat untuk Kemajuan Sektor PertanianPertemuan Ridwan Kamil dengan Kementerian Lingkungan Hidup Jepang dan JICA di Tokyo (5/11/2019)Dok. Bappeda Jabar

Kementerian Pertanian dan Japan International Coorporation Agency (JICA) bekerja sama dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani di Jawa Barat. Program pembinaan dan pelatihan dengan membantu petani mempersiapkan kalender penanaman dan juga pengiriman produk berdasarkan permintaan di pasar yang dipilih. Hal ini guna meningkatkan wawasan dan keterampilan para petani, bahkan kegiatan ini mampu meningkatkan hasil produktivitas.

Kolaborasi ini sudah dilakukan sejak tahun 2016. Bahkan Pemkab Bandung turut ikut mendukung program ini dengan mengalokasikan APBD untuk menyediakan fasilitas berupa alat tani, benih, pertemuan kelompok tani, penyuluh pendamping, dan petugas pengendali organisme pengganggu tanaman (POPT).

4. Mengembangkan komoditas unggulan

5 Peran Inovatif Pemerintah Jawa Barat untuk Kemajuan Sektor PertanianPeninjauan panen padi di Kota Cimahi oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (27/8/2020)Dok. Bappeda Jabar

Potensi sektor pertanian di Jawa Barat tergolong besar dan akan menguntungkan jika dikelola dengan tepat. Banyak komoditas unggul yang dimiliki, baik dari pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan. Berdasarkan data sementara BPS tahun 2023, komoditas unggul Provinsi Jawa Barat di antaranya, beras, ikan patin, ikan nila, domba, kopi, teh, dan tanaman hortikultura berupa sayuran, buah-buahan, biofarmaka, dan tanaman hias.

Kebutuhan pangan merupakan hal vital. Kebutuhan makanan pokok masyarakat Indonesia adalah beras yang terkait dengan produksi padi. Provinsi Jawa Barat berada pada peringkat ke-3 penghasil beras nasional, dengan data sementara BPS 2023 menghasilkan 5 juta ton beras. Selain itu, padi menjadi produk utama di sebagian besar program desa unggulan (desa digital) di Jawa Barat untuk menuju swasembada beras.

5. Pengembangan agrowisata

5 Peran Inovatif Pemerintah Jawa Barat untuk Kemajuan Sektor PertanianRK dan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir meresmikan wisata Buricak Burinong pada 26 April 2022 (twitter.com/ridwankamil)

Salah satu potensi besar sumber ekonomi nasional adalah pariwisata. Agrowisata merupakan rekreasi di bidang pertanian dengan melibatkan penggunaan dan pemanfaatan lahan tani. Agrowisata mencakup kawasan usaha pertanian alami, memiliki daya tarik, teknik budidaya, penanganan pasca panen hingga pemasaran, adanya fasilitas penunjang, dan yang paling penting dapat menyejahterakan masyarakat sekitarnya.

Dilansir situs Bappeda Jabar, pengembangan areal perkebunan menjadi kawasan wisata telah dilaksanakan sejak tahun 2006, baik dari perkebunan rakyat, swasta, dan negara. Ridwan Kamil, selaku Gubernur Jawa Barat seringkali meluncurkan kawasan agrowisata, beberapa di antaranya Cipendawa dan Cikanyere di Cianjur, wisata akuarium raksasa di Pangandaran, kebun buah berry di Lembang, Taman Buah Mekarsari, Happy Farm di Ciwidey, Saung Manglid di Purwakarta, dan masih banyak yang lainnya.

Sektor pertanian seringkali dipandang sebelah mata, padahal pertanian adalah bagian terpenting untuk memenuhi kebutuhan pangan di Indonesia. Memiliki misi menjaga ketahanan pangan, Ridwan Kamil, dengan beragam programnya berprinsip untuk mengajak masyarakat Jawa Barat “Tinggal di Desa, Rezeki Kota, Bisnis Mendunia.”

Selain itu, memiliki misi mendorong regenerasi sumber daya manusia di sektor pertanian dengan inovasi gagasan dan penggunaan teknologi digital dalam mengimplementasikan Industri 4.0 demi mewujudkan Jabar Juara Lahir dan Batin.

Baca Juga: 4 Program Jabar Juara yang Bikin UMKM di Jawa Barat Semakin Maju

Hanna Ridha Photo Writer Hanna Ridha

“If you're overthinking, write. If you're underthinking, read.”

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya