4 Alasan Mengapa Harga Emas Lokal dan Dunia Bisa Berbeda

Emas merupakan salah satu jenis instrumen investasi yang digemari oleh banyak orang karena memang dianggap aman dan juga tahan dari potensi inflasi. Nyatanya banyak orang yang bertanya tanya kenapa harga emas yang ada di pasar lokal ternyata bisa berbeda dari harga emas yang ada di dunia, padahal keduanya tentu mengacu pada jenis logam yang sama.
Perbedaan harga sebetulnya bukanlah suatu anomali, melainkan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi dan faktor teknis yang mungkin berlaku di masing-masing negara. Oleh sebab itu, pahami beberapa penyebab berikut ini yang menyebabkan harga emas lokal dan dunia bisa berbeda, sehingga bisa lebih bijak dalam membelinya.
1. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat

Harga emas dunia pada umumnya dihitung dalam mata uang dolar Amerika Serikat, sementara untuk lokal biasanya disesuaikan dengan kurs rupiah yang berlaku saat ini. Jika nilai tukar mengalami pelemahan terhadap dolar, maka harga emas lokal biasanya akan mengalami lonjakan, meski pun harga emas dunia sedang dalam kondisi yang stagnan.
Pergerakan kurs bisa menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan perbedaan harga antara pasar internasional dan juga pasar lokal di Indonesia. Tentu saja para investor emas perlu memperhatikan terkait fluktuasi nilai tukar karena memengaruhi keuntungan atau kerugian dari investasi yang dilakukan.
2. Pajak dan biaya distribusi lokal

Harga emas lokal ternyata sudah termasuk ke dalam komponen tambahan, seperti biaya administrasi, pajak, margin keuntungan dari penjual, dan juga ongkos distribusi. Komponen-komponen tersebut memang tidak tercermin dalam harga emas dunia yang pada umumnya hanya mencerminkan nilai murni dari logam mulia di pasar global.
Biasanya setiap toko emas perusahaan atau produsen emas di dalam negeri memiliki kebijakan tersendiri terkait penetapan harga yang mencakup perhitungan terkait seluruh biaya tersebut. Oleh sebab itu, meski mungkin harga emas dunia turun, namun harga emas di pasar lokal belum tentu langsung ikut menurun, sebab berbagai faktor biaya tambahan yang memengaruhinya.
3. Permintaan dan penawaran di pasar domestik

Tingkat permintaan dan penawaran yang ada di pasar dalam negeri ternyata bisa memengaruhi harga emas lokal secara signifikan. Pada saat permintaan emas fisik cenderung meningkat, contohnya ketika musim pernikahan atau pada saat ketidakpastian ekonomi terjadi, maka harga emas lokal bisa saja lebih naik dari harga internasional.
Sebaliknya jika supply emas mulai melemah dan permintaan pun cenderung rendah, maka harga emas lokal bisa saja mengalami penurunan dan stagnan, meski mungkin harga emas dunia sedang naik. Dinamika ini seolah menunjukkan bahwa pasar domestik memang memiliki karakteristik tersendiri yang belum tentu sejalan dengan kondisi pasar global.
4. Bentuk dan kadar emas yang diperdagangkan

Harga emas dunia biasanya mengacu pada emas murni dengan kadar sekitar 99,99 persen dalam bentuk batangan atau kontrak berjangka. Sementara kadar mas yang dijual di pasar lokal biasanya berupa perhiasan dengan kadar yang jauh lebih rendah dan juga tampilan desain yang terlihat bervariasi.
Biaya produksi, ongkos desain, hingga tingkat kemurnian seolah turut memengaruhi harga jual yang ada di dalam negeri. Inilah yang menjadi penyebab mengapa emas perhiasan lokal sering kali memiliki harga yang lebih tinggi per gramnya, jika dibandingkan dengan emas batangan internasional, meski kandungan emasnya bisa jadi lebih rendah.
Perbedaan harga emas lokal dan dunia bukanlah hal yang mencurigakan. melainkan merupakan hasil dari berbagai variabel ekonomi dan juga teknis yang bekerja secara simultan. Berbagai faktor yang ada tentunya turut menentukan harga akhir di tangan konsumen. Dengan memahami alasan alasan tersebut, maka kamu sebagai calon investor dapat membuat keputusan yang lebih cerdas!