Harga Pertalite Belum Bisa Turun Susul Pertamax, Kenapa?

06 Okt 2022, 15:50 WIB

IDN Times/Holy Kartika

Jakarta, IDN Times - Peluang harga Pertalite kembali turun dinilai masih jauh. Menurut Direktur Executive Energy Watch, Mamit Setiawan, hal itu disebabkan BBM RON 90 itu belum mencapai harga keekonomian.

Harga Pertalite yang saat ini dijual kepada masyarakat masih di bawah harga yang seharusnya karena masih disubsidi oleh pemerintah dalam bentuk kompensasi kepada Pertamina.

"Sampai saat ini, saya sendiri melihat peluang Pertalite turun ini masih jauh ya. Hal ini karena memang belum masuk ke harga keekonomian. Masih ada beban kompensasi yang harus ditanggung pemerintah," katanya kepada IDN Times, Kamis (6/10/2022).

1. Harga minyak mentah masih berpotensi naik

Ilustrasi Industri Minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Mamit juga melihat bahwa harga minyak masih berpotensi naik khususnya menjelang musim dingin di belahan negara lain serta menjelang Natal dan Tahun Baru.

"Saat ini harga minyak cenderung naik juga. Apalagi menjelang musim dingin dan Natal serta Tahun Baru. Kebutuhan akan energi pasti mengalami peningkatan," tuturnya.

Terlebih, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi atau OPEC juga memangkas produksi mereka sehingga mau tidak mau, harga minyak akan tetap tinggi.

"OPEC yang memangkas produksi mereka sampai 1 juta, maka harga (minyak) akan tetap tinggi," kata Mamit.

2. Harga kebutuhan pokok dan transportasi belum tentu ikut turun

Ilustrasi Moda Transportasi. (IDN Times/Mardya Shakti)

Menurutnya, jika harga Pertalite diturunkan, belum tentu akan diikuti dengan penurunan harga kebutuhan pokok atau ongkos transportasi publik.

"Yang ada nanti (harga) hanya berkurang di BBM tetapi yang lain tetap sama. Jadi, masyarakat tidak mendapatkan manfaat secara optimal penurunan harga BBM subsidi ini," tambahnya.

3. Pertamina serahkan kebijakan harga Pertalite ke pemerintah

Kantor Pusat PT Pertamina (Persero) (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Sebelumnya, Pertamina Patra Niaga telah menurunkan harga jenis bahan bakar umum (JBU) atau BBM non subsidi, yakni Pertamax, Pertamax Turbo per 1 Oktober 2022.

Namun, untuk harga Pertalite yang merupakan jenis BBM khusus penugasan (JBKP), harganya diatur oleh pemerintah. Dengan demikian, Pertamina sebagai badan usaha milik negara (BUMN) hanya menjalankan tugas dari pemerintah.

"Harga BBM subsidi merupakan kewenangan dari regulator," kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting kepada IDN Times, Senin (3/10/2022).