Jakarta, IDN Times - Negosiasi tarif impor antara RI dan Amerika Serikat (AS) mendekati tenggat waktu pada Rabu (9/7/2025) waktu AS. Pemerintah Indonesia sampai saat ini masih belum menginformasikan hasil dari negosiasi yang sudah berlangsung sejak hampir 90 hari silam.
Keputusan soal tarif impor dari AS ke Indonesia semakin dinanti setelah Presiden AS, Donald Trump, bertitah untuk memberikan tambahan tarif 10 persen kepada negara-negara Anggota BRICS. Indonesia yang baru masuk menjadi anggota BRICS termasuk dalam ancaman Trump tersebut.
Jika benar, maka Indonesia bisa dikenakan tarif 42 persen untuk setiap impor yang dilakukan dari AS mengingat pada awalnya dibebankan tarif 32 persen dan kemudian coba dinegosiasikan oleh Presiden Prabowo.
Meski begitu, Prabowo disebut tidak khawatir terhadap ancaman Trump. Hal itu disampaikan langsung oleh sang adik sekaligus Utusan Khusus Presiden, Hashim Djojohadikusumo.
Kepada awak media, dengan tersenyum semringah, Hashim mengungkapkan jika Prabowo sama sekali tidak khawatir dengan ancaman tambahan tarif dari Trump lantaran ada banyak negara besar anggota BRICS yang bakal senasib sepenanggungan.
"Sudahlah, hampir seluruh dunia akan diterapkan tarif kan? (Pak Prabowo) gak ada kekhawatiran, kawan-kawan Amerika (seperti) Mesir masuk BRICS, Emirat kawannya Trump juga masuk BRICS. Ya semuanya kalau begitu," ujar Hashim di Energy Building, Jakarta Pusat usai acara Public Launching Asosiasi Biochar Indonesia Internasional (ABII), Senin (7/7/2025) malam.