Airlangga Ingatkan Anies Tak Ambil Langkah Overdosis Tangani COVID-19

Sentimen negatif dapat memengaruhi sektor pasar modal

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memperingatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan agar tidak mengambil langkah overdosis, khususnya terkait penanganan COVID-19.

"(Jakarta agar) tidak ambil langkah yang overdosis. Dampaknya Jakarta bukan sebuah kota, bukan hanya mencerminkan 20 persen perekonomian tapi pusat saraf perekonomian nasional," kata Airlangga dalam wawancara bersama Medcom.id yang disiarkan di YouTube, Minggu (13/9/2020).

1. Berpengaruh ke pergerakan pasar modal

Airlangga Ingatkan Anies Tak Ambil Langkah Overdosis Tangani COVID-19ANTARA FOTO/Reno Esnir

Airlangga mengatakan, kebijakan yang diambil Anies terkait penerapan PSBB total beberapa hari lalu dapat berpengaruh pada kegiatan perekonomian yang rentan akan sentimen negatif.

Ia pun sempat kecewa dengan ucapan Anies terkait terbatasnya fasilitas kesehatan di Jakarta yang membuat harga saham anjlok pada Kamis, 10 September pagi hingga Jumat, 11 September 2020.

"Jadi apapun (kebijakan) yang diambil merefleksikan terhadap kebijakan nasional seperti berdampak terhadap pasar modal," ujar Airlangga.

Baca Juga: [BREAKING] Anies Pastikan PSBB Total Tetap Berlaku Mulai 14 September

2. Minta DKI fokus pada manajemen mikro

Airlangga Ingatkan Anies Tak Ambil Langkah Overdosis Tangani COVID-19Pemprov DKI Jakarta Tetapkan Kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar pada Rabu (9/9/2020) (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Menurutnya Pemprov DKI harus fokus pada kebijakan manajemen mikro seperti membuka atau menutup tempat hiburan, evaluasi penerapan ganjil-genap, car free day dan lainnya.

"Ini harus dilihat secara mikro. (Kebijakan) itu dilakukan di Jawa Barat. Micro management penting untuk tahu sumber dan kenapanya," ucapnya.

3. Pergerakan IHSG yang sempat anjlok

Airlangga Ingatkan Anies Tak Ambil Langkah Overdosis Tangani COVID-19ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA/FOC.

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG dibuka melemah 81,39 poin atau 1,58 persen ke level 5.067 pada perdagangan Kamis (10/9/2020). Sebanyak 20 saham menguat, 99 saham melemah, dan 28 saham tidak mengalami perubahan.

Sebelumnya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan sempat memprediksi secara teknikal, IHSG memang akan melemah pada perdagangan Kamis pagi. Kata dia, melemahnya IHSG dipengaruhi kekhawatiran akan pemberlakuan kembali PSBB di DKI Jakarta yang akan mempengaruhi perekonomian hingga akhir kuartal III tahun 2020.

IHSG baru menunjukkan penguatan pada penutupan bursa, Jumat, 11 September 2020. IHSG ditutup menguat 125,251 poin, atau naik 2,56 persen ke level 5.016,712.

Penguatan IHSG sore ini salah satunya karena faktor kondisi kondusif pasca-pengumuman pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta.

Baca Juga: Anies: Perusahaan Langgar Protokol Kesehatan Didenda sampai Rp150 Juta

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya