Duh, Pakai B100 Mesin Pembangkit Listrik PLN Rusak

Tapi masih aman kalau pakai B20 dan B30

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan penggunaan bahan bakar bioefuel B100 malah menyebabkan kerusakan pada pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).

"Kami menemukan bahwa penggunaan tersebut menghasilkan emisi lebih sebesar 1,5 sampai dua kali. Selain itu penggunaan CPO (Crude palm oil) 100 persen akan menimbulkan kerak pada mesin dan berpotensi merusak komponen dari mesin PLTD," kata Zulkifli dalam rapat bersama Komisi VII DPR RI, Jakarta, Selasa (28/1).

Baca Juga: Biodiesel Belum Bisa Sentuh B100, Luhut: Karena Suplai Tak Cukup

1. PLN masih bisa menggunakan B20 dan B30

Duh, Pakai B100 Mesin Pembangkit Listrik PLN RusakIlustrasi (IDN Times/Surya Aditya)

Zulkifli mengatakan, saat ini PLN sudah menggunakan B20 dan B30 sebagai bahan bakar PLTD.

"PLN menjalankan penugasan dari pemerintah terkait pemakaian B20 B30. Hal ini ditunjukan dari peningkatan penggunaan B20-B30 di tahun 2019 sebesar 1,3 kali 2019 dibandingkan 2018," ujar Zulkifli.

 

2. Zulkifli sarankan B100 untuk mesin diesel

Duh, Pakai B100 Mesin Pembangkit Listrik PLN RusakIDN Times / Arief Rahmat

Zulkifli juga menyarankan agar penggunaan B100 digunakan untuk mesin diesel yang memang didesain untuk menggunakan bahan bakar nabati.

Sebagai informasi, B100 adalah istilah untuk Biodiesel yang merupakan bahan bakar nabati untuk aplikasi mesin/motor diesel berupa ester metil asam lemak (fatty acid methyl ester/FAME) yang terbuat dari minyak nabati atau lemak hewani melalui proses esterifikasi/transesterifikasi. Proses transesterifikasi adalah pemindahan alkohol dari ester, namun yang digunakan sebagai katalis (suatu zat yang digunakan untuk mempercepat laju reaksi) adalah alkohol atau methanol.

 

3. B100 masih sulit

Duh, Pakai B100 Mesin Pembangkit Listrik PLN RusakMenteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Suharso Monoarfa di Kementerian Perhubungan. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan program biofuel ini dapat ditingkatkan hingga B100, asalkan replanting sawit dilakukan dengan baik dan maksimal.

"Bukan tidak bisa ke 100. Kondisi sekarang kita berhenti di 50, secara gradual bisa aja loncat," ujar dia.

Pemerintah memang berambisi program mandatory biodiesel tersebut bisa sampai B100. Namun, ke depannya, mandatory biodiesel akan mencari alternatif selain dari sawit.

"Mengenai B100, ini semuanya kalau nanti perhitungannya kalau semua menggunakan bio-based energy, sawit kita akan habis. Kita harus cari alternatif pohon lain dan itu banyak," kata Menteri ESDM Suharso Monoarfa dalam sesi "Energy 4.0" Indonesia Millennial Summit 2020 di The Tribata, Jakarta, Jumat (17/1).

Baca Juga: IMS 2020: Menuju B100, Pemerintah Cari Alternatif Pengganti Sawit

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya