Perjuangan Helmi Merintis Bisnis Stiker Motor Racing Bermodal Rp1 Juta

Kini dapat order pebalap Gerry Salim hingga Galang Hendra

Jakarta, IDN Times - Helmi tampak sibuk melihat mesin percetakannya bekerja. Sore itu, ia sedang memproduksi stiker dengan tulisan "Bee Speed Racing". Ia juga beberapa kali tampak menyapa karyawannya yang sedang bekerja di sebuah ruangan 2x5 meter.

Adalah Miwi Pro Design, usaha yang ia tekuni sejak 2011. Selama 10 tahun berdiri, Helmi sudah sering bekerja sama dengan pebalap profesional seperti Gerry Salim, Galang Hendra, Dimas Ekky.

"Banyak pebalap besar yang gue pernah pegang. Kayak Gerry Salim, Galang Hendra, Dimas Ekky. Mereka sudah berkancah di Eropa dan Asia," kata Helmi kepada IDN Times beberapa waktu lalu.

Baca Juga: 3 Tips Memilih Stiker Motor yang Tepat untuk Motor Kamu 

1. Berawal dari ikut paman yang punya usaha stiker motor

Perjuangan Helmi Merintis Bisnis Stiker Motor Racing Bermodal Rp1 JutaPengusaha stiker otomotif Miwi Pro Design, Helmi (IDN Times/Shemi)

Helmi menceritakan bahwa awal ketertarikannya terhadap stiker berasal dari pamannya yang memiliki usaha stiker motor. Kala itu Helmi sedang belajar di salah satu Sekolah Menengah Industri Pariwisata (SMIP) sekitar 14 tahun lalu.

Tidak memiliki pengalaman apapun soal stiker, Helmi membantu pekerjaan pamannya dengan alasan menambah uang saku. "Dibandingkan cuma makan, tidur aja, apa yang bisa gue kerjain, akhirnya bantu-bantu dia, jualan stiker," aku Helmi.

Hidup di lingkungan stiker motor kian menumbuhkan ketertarikan Helmi terhadap dua hal itu. Yang awalnya bekerja sebagai tukang pasang stiker, Helmi perlahan menjadi tukang cetak di usaha pamannya. "Kalau desain, gue belajar otodidak, karena gue lulusan perhotelan jadi gak ada basic sama sekali," katanya.

2. "Rezeki menikah" dan memutuskan mendirikan usaha sendiri

Perjuangan Helmi Merintis Bisnis Stiker Motor Racing Bermodal Rp1 JutaPengusaha stiker otomotif Miwi Pro Design, Helmi (IDN Times/Shemi)

Setelah 6 tahun berguru ke pamannya, Helmi lalu mendirikan usahanya sendiri pada 2011 bersama sang kekasih. Uniknya, nama Miwi Pro Design berasal dari gabungan namanya dengan sang kekasih Ruri atau yang ia sapa Uwi.

"Jadi 2011 memang berkali-kali ganti nama. Pakai nama Helmi gak sreg, pas pacaran terus ya udah kita bikin nama Miwi aja, siapa tau rezekinya jalan terus. Ternyata sampai sekarang, udah berkeluarga gak berubah namanya," kata Helmi menceritakan.

Mengawali bisnis dengan modal Rp1 juta, Helmi sudah mendapat kepercayaan dari klien yang pernah ia tangani sewaktu bekerja di usaha pamannya. Jelang pernikahan dengan Ruri, Helmi mendapat rezeki besar dengan mendapat pesanan stiker dari Bank Mandiri. Ia diminta untuk mendesain dan mencetak stiker untuk 70 motor operasional bank pemerintah tersebut.

"Jadi rezeki gue sebelum nikah nanganin proyek Bank Mandiri. Seluruh Indonesia ada 70 motor operasionoal Bank Mandiri bareng sama AXA. Setelah itu dari hasil Bank Mandiri gue nikah dan beli mesin cetak," ujarnya.

Baca Juga: Kisah Sukses Sukondang, Berawal dari Empat Sekawan

3. Punya pelanggan brand ternama

Perjuangan Helmi Merintis Bisnis Stiker Motor Racing Bermodal Rp1 JutaPengusaha stiker otomotif Miwi Pro Design, Helmi (IDN Times/Shemi)

Saat diwawancarai IDN Times, Helmi juga sesekali memantau pemasangan stiker untuk mobil H Putra 969 Racing Team. Bukan kali ini saja Helmi menangani proyek dengan nama besar. Ia pernah menangani nama-nama besar seperti Gerry Salim, Galang Hendra, Dimas Ekky, Bintang Racing Team, hingga perusahaan besar seperti 3M AutoFilm.

"3M AutoFilm sudah kerja sama sembilan tahunan sama gue," katanya.

Ia mengatakan sering kebanjiran pemesanan stiker setiap awal tahun, di mana banyak tim yang berganti sponsor. Untuk sekali ganti branding, satu tim bisa harus merogoh kocek sebesar Rp70 juta.

4. Omzet turun 30 persen

Perjuangan Helmi Merintis Bisnis Stiker Motor Racing Bermodal Rp1 JutaPengusaha stiker otomotif Miwi Pro Design, Helmi (Dok. Istimewa/Miwi Pro Design)

Helmi mengatakan untuk harga stiker yang jual bervariasi. Misalnya untuk decal full body motor berkisar antara Rp700 ribu-Rp2 juta. Stiker jenis vinyl Rp135 ribu per meter, stiker hologram Rp175 ribu per meter, stiker reflektif Rp70-Rp100 per cm per warna.

"Motor 250 cc dan lainya Rp1,5 juta sampau Rp2,5 juta tergantung bahan," katanya.

Adapun untuk mobil branding berkisar harganya berkisar Rp5 juta hingga Rp1 juta. "Kalau desainnya belum ada dan minta dibuatkan, ada tambahan biaya Rp100 sampai Rp500 ribu," ucap Helmi.

Meski demikian, bisnis stiker otomotif milik Helmi tidak selalu berjalan mulus. Terlebih di masa pandemik COVID-19 ini. Omzet penjualan stiker motor racing turun 30 persen. "Karena event balap nasional semua tertunda," katanya.

Baca Juga: Kisah Hanny-Indra Raup Cuan Lewat Bisnis Rendang Uda Bungsu

5. Strategi khusus di tengah pandemik

Perjuangan Helmi Merintis Bisnis Stiker Motor Racing Bermodal Rp1 JutaStiker motor (Dok. Istimewa/Miwi Pro Design)

Akhirnya, Helmi harus pasang strategi khusus untuk menyiasati turunnya permintaan order itu. Dibantu enam orang karyawannya, kini Helmi juga menerima permintaan stiker untuk UMKM, khususnya kuliner. 

"Rata-rata banyak yang alih profesi dan banyak jual makanan dan mereka butuh stiker. Meski main di racing tapi gak tutup kemungkinan orderan mana aja bisa kita kerjakan," katanya.

Kini rata-rata ia mengantongi omzet Rp15 juta per bulannya. Kini mereka terus menggencarkan promo dan penerimaan order pemasangan stiker di Miwi Pro Design melalui akun Instagram mereka, @miwiprodesigns.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya