Kisah Sukses Sukondang, Berawal dari Empat Sekawan

Sukondang memiliki delapan varian rasa

Jakarta, IDN Times - Susu menjadi salah satu produk minuman yang paling banyak dicari untuk dikonsumsi selama masa pandemik COVID-19. Hal itu terbukti dengan masifnya pencarian salah satu merek susu di berbagai pusat perbelanjaan beberapa waktu lalu.

Sebab susu dianggap memiliki gizi yang cukup untuk meningkatkan imun dan melawan virus corona. Salah satu merek susu yang juga kemudian dicari masyarakat adalah Sukondang.

Sukondang merupakan merek susu pasteurisasi asli Indonesia yang produksinya langsung dari Ciledug, Tangerang. Sukondang hadir meramaikan khazanah produk susu Indonesia sejak 2020 lewat inisiasi empat orang sahabat.

"Sukondang didirikan pada Oktober 2020 oleh empat orang sekawan Ruli Handarto, Helmi Shemi, Fauzi Alam Ashari, dan Ade Hermawan di Winong Dalam, Ciledug, Tangerang yang saat ini menjadi rumah produksi kami," ujar Ruli Handarto, yang merupakan salah satu founder Sukondang, kepada IDN Times, Minggu (25/7/2021).

1. Rendahnya konsumsi susu di Indonesia jadi alasan berdirinya Sukondang

Kisah Sukses Sukondang, Berawal dari Empat SekawanSusu bisa memenuhi kebutuhan protein harian (IDN Times/Umi Kalsum)

Ruli pun menjelaskan alasan di balik berdirinya Sukondang. Saat itu, dia dan ketiga sahabatnya tersebut melihat adanya peluang dari rendahnya konsumsi susu di Indonesia.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, tingkat konsumsi susu per kapita masyarakat Indonesia tahun 2020 adalah 16,27 kilogram per kapita per tahun atau meningkat 0,25 persen dibandingkan tahun 2019.

Namun, kata Ruli, jumlah tersebut masih di bawah negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia 36,20 kilogram, Myanmar 26,7 kilogram, dan Thailand 22,2 kilogram.

Rendahnya konsumsi susu masyarakat Indonesia bukannya tanpa alasan. Segenap pendiri Sukondang pun melakukan riset untuk menemukan alasan kenapa masyarakat Indonesia masih tidak atau belum suka minum susu.

"Beberapa temuan kami adalah masyarakat ada yang tidak suka susu karena terlalu manis dan mengalami intoleransi laktosa. Masalah ini akhirnya menjadi ciri khas Sukondang memproduksi susu pasteurisasi tanpa pengawet dan pemanis buatan serta rendah gula atau low sugar. Kami ingin masyarakat rutin mengonsumsi susu yang segar, murni dan baik untuk kesehatan," tutur Ruli.

Baca Juga: Kisah Sukses Susu Mbok Darmi, dari Kantin Kampus Kini Punya 36 Outlet

2. Asal nama Sukondang

Kisah Sukses Sukondang, Berawal dari Empat SekawanVarian rasa almond dari Sukondang - (Dokumentasi Sukondang)

Hal itu pun kemudian menjadi alasan Ruli dan ketiga sahabatnya memilih nama Sukondang yang merupakan kependekan dari Susu Seko Kandang. Susu Seko Kandang berasal dari bahasa Jawa yang artinya susu dari kandang.

"Kami mengambil susu dari peternakan terbaik dan mengolahnya secara pasteurisasi di hari yang sama susu diperas dari sapinya. Kami berharap, kesuksesan Sukondang juga dapat membawa kebaikan untuk peternak juga," ujar Ruli.

3. Varian rasa Sukondang

Kisah Sukses Sukondang, Berawal dari Empat SekawanBerbagai varian rasa susu dari Sukondang - (Dokumentasi Sukondang)

Ruli dan timnya pun sadar bahwa tanpa inovasi, Sukondang tidak akan bisa dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu, mereka menyediakan delapan varian rasa, yakni plain, full cream, almond, pisang, cokelat, taro, matcha, dan stroberi.

Ruli menyatakan, inovasi rasa almond yang ada di Sukondang terbukti menjadi favorit para konsumen.

"Almond masih menjadi best seller kami diikuti full cream. Susu rasa almond tetap peringkat satu dengan penjualan hampir 25 persen dibanding rasa lainnya. Banyak yang bilang rasa almond Sukondang khas. Mungkin karena belum banyak di pasar yang menjual susu rasa almond," ucap dia.

Selain itu, kata Ruli, rasa stroberi juga menjadi favorit konsumen Sukondang sejak pertama kali diluncurkan dua minggu silam.

Sementara itu, dari data per 17 Juli 2021, susu plain menjadi nomor satu dengan jumlah pemesanan dengan presentase 25 persen lebih tinggi dari varian lain yang diikuti rasa almond dan cokelat.

Adapun, harga yang dibanderol adalah Rp18.000 per botol ukuran 500 ml untuk semua varian rasa kecuali plain dan full cream.

"Untuk varian plain Rp27.000 per botol ukuran 1000 ml dan full cream Rp29.000 per botol ukuran 1000 ml," ucap Ruli.

Terkait daya tahan, Ruli meminta konsumennya untuk tidak khawatir sebab Sukondang dapat bertahan selama empat hingga enam jam di dalam suhu ruangan 28 derajat celcius.

Daya tahan Sukondang bakal bisa lebih lama, yakni tiga sampai empat hari jika disimpan di dalam kulas, 14 hari atau dua minggu di dalam chiller, dan sebulan jika disimpan di dalam freezer.

4. Sukondang berhasil raih omzet jutaan rupiah per bulan

Kisah Sukses Sukondang, Berawal dari Empat SekawanSusu rasa stroberi dari Sukondang - (Dokumentasi Sukondang)

Seiring dengan perkembangan yang dialami, raihan omzet per bulan Sukondang juga turut mengalami pertumbuhan sejak pertama kali berdiri pada Oktober 2020.

"Untuk omzet naik kalau dibandingkan pada saat awal beroperasi, Rp1,2 juta per bulan pada pertengahan Oktober 2020. Sekarang omzet bisa 8-10 jutaan per bulan," kata Ruli.

Peningkatan omzet tersebut tak terlepas dari adanya pertambahan jumlah susu yang diproduksi Sukondang. Ruli mengatakan, pada Oktober tahun lalu, produksi Sukondang hanya 20 hingga 30 liter per dua minggu.

"Saat itu hanya menjual susu plain dan full cream. Data per Juli 2021, kami memproduksi lebih dari 100 liter per minggu atau lebih dari 160 botol per minggu," ujarnya.

Di sisi lain, Ruli juga mengklaim bahwa tidak ada masalah pengantaran ketika pemerintah mulai menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat beberapa waktu lalu.

Dengan demikian, bisnis Sukondang masih dapat berjalan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

"Meski sempat was was, tetapi pemerintah sudah menjamin bahwa sektor esensial dan krusial seperti makanan dan minuman tetap bisa beroperasi. Susu kami antar mulai Minggu dan Senin menggunakan kurir pribadi dan salah satu jasa pengiriman online." kata Ruli.

5. Bagaimana cara memesan Sukondang?

Kisah Sukses Sukondang, Berawal dari Empat SekawanBerbagai varian rasa produk susu Sukondang - (Dokumentasi Sukondang)

Sementara itu, pemasaran Sukondang saat ini hanya melalui Instagram @Sukondang dan melalui relasi yang telah dibuat dengan menggunakan sistem pre-order.

Ruli mengatakan, pihaknya tidak menyiapkan stok susu agar kesegaran susu masih tetap terjaga sejak pertama kali diolah hingga ke tangan konsumen.

"Kami biasanya tutup pre order hari Jumat sore dan mulai dikirim hari Minggu dan Senin," ucapnya.

Di sisi lain, Ruli mengklaim bahwa sebagian besar konsumen menyukai rasa susu yang dimiliki Sukondang. Tak jarang, banyak konsumen mereka yang melakukan repeat order tiap minggunya dan rata-rata pesanan konsumen adalah dua hingga lima botol per minggu.

"Beberapa konsumen mengatakan mereka cocok dengan rasa Sukondang yang manisnya pas. Beberapa kostumer ada yang mengaku tidak bisa konsumsi susu karena masalah intoleransi laktosa, tetapi mereka tidak mengalami kendala saat mengonsumsi susu kami," ujar dia.

Ruli menambahkan, konsumennya juga ada yang menggunakan Sukondang sebagai bahan pengganti santan atau dicampur untuk olahan lain seperti kuah mie instan, kuah soto, kuah tongseng, dibuat untuk kue dan lainnya.

Baca Juga: 5 Resep Minuman Berbahan Susu yang Menyehatkan, Segar Banget!

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya