Mengenal Saruga Store, Toko Isi Ulang Pertama di Jakarta

Sekalian belanja, kamu juga bisa ikutan mengurangi sampah

Jakarta, IDN Times - Pernahkah kita berpikir bagaimana membeli barang tanpa kemasan? Mungkin terdengar aneh tapi di luar negeri sudah banyak toko yang menjual produk tanpa kemasan. Istilahnya adalah toko isi ulang.

Di toko ini kamu bisa mengisi ulang berbagai macam produk mulai dari produk harian seperti sabun, sampo, hingga produk makanan seperti garam, gula, kopi dan masih banyak lainnya.

Di Jakarta, kini sudah ada toko isi ulang bernama Saruga Store yang berlokasi di Sektor 1, Bintaro, Jakarta Selatan. Toko ini buka setiap hari dari jam 9 pagi hingga 9 malam.

Seperti apa konsepnya?

1. Belanja bisa lebih murah karena kamu tidak membayar kemasan

Mengenal Saruga Store, Toko Isi Ulang Pertama di JakartaSaruga Store, refill atau toko isi ulang pertama di Jakarta (IDN Times/Shemi)

Pemilik toko ini, Adi Asmawan mengatakan kalau belanja di Saruga Store bisa jadi lebih murah, namun bisa juga lebih mahal untuk kuantitas yang sama dari toko lain.

"Untuk produk yang disuplai dari PT Unilever memang bisa lebih murah 10 persen. Tapi untuk beberapa produk lain bisa lebih mahal dengan kuantitas yang sama di tempat lain," kata Adi saat diwawancara IDN Times beberapa waktu lalu.

Namun ia menjamin bahwa produknya diambil dari produsen terbaik. Sehingga kamu tidak perlu khawatir produk yang kamu beli. Kamu juga akan belajar mengelola kebutuhan kamu sehari-hari.

“Dengan saya bisa jual curah, masyarakat bisa menakar konsumsinya. Jadi masyarakat bisa menekan kebutuhan dengan beli curah. Kalau konsumen menakar sendiri, 100 persen konsumen akan beli seusai kebutuhannya,” ujar Adi.

Saat ini sudah ada 20 produsen yang siap mensuplai produknya ke Saruga Store. Mulai dari pemain besar seperti Unilever hingga home industry yang memiliki kualitas produk terbaik.

2. Beragam barang bisa kamu isi ulang di sini

Mengenal Saruga Store, Toko Isi Ulang Pertama di JakartaSaruga Store, refill atau toko isi ulang pertama di Jakarta (IDN Times/Shemi)

Toko yang berbaur dengan tempat nongkrong anak muda ini menawarkan kamu berbagai macam produk yang bisa kamu isi ulang. Misal dari kebutuhan bumbu dapur bay leave, kelor, wijen putih, bawang putih, bawang goreng, ketumbar, paprika, rawit, kapulaga, rosemary, basil, celery, jahe, pala, lada putih halus, jeruk jinten.

Lalu ada juga berbagai macam kopi, the, tepung, cuka, kecap, oatmeal, cornflakes, popcorn, kedelai, anek macam pasta dan spaghetti, choco chips, cocoa powder, cranberry, raisin, aneka jenis cokelat masak.

Untuk kebutuhan lain yang bisa kamu dapatkan antara lain shampoo, body wash, cairan pembersih lantai dan masih banyak lainnya.

“Kamu bisa beli mulai dari satu gram. Jadi menyesuaikan kebutuhan kamu,” kata Adi.

Perlu dicatat, Saruga Store tidak akan menyiapkan banyak tempat untuk kamu membungkus barang yang kamu beli. Jadi kamu harus membawa wadah kamu sendiri, ditimbang saat masih kosong dan ditimbang lagi setelah kamu mengambil barang yang kamu butuhkan. Nantinya kasir akan menghitung berat bersih dari barang yang kamu beli.

Mengenal Saruga Store, Toko Isi Ulang Pertama di JakartaSaruga Store, refill atau toko isi ulang pertama di Jakarta (IDN Times/Shemi)

3. Berawal dari kegelisahan akan sampah dan perilaku konsumtif masyarakat

Mengenal Saruga Store, Toko Isi Ulang Pertama di JakartaPemilik Saruga Store, Adi Asmawan (IDN Times/Shemi)

Adi mengatakan, awal mula ia mendirikan toko ini karena kekesalannya dengan orang yang membakar sampah. Ia merasa terganggu dan kemudian melapor ke Ketua RT dan RW di lingkungannya.

"Kok ini masalah gak kelar-kelar. Saya lalu memutuskan mempelajari masalah sampah. Setelah dipelajari spektrum masalah sampah sangat kompleks," kata Adi.

Kompleksitas masalah sampah ini dinilainya menjadi tanggung jawab bersama. Dari produsen hingga konsumen. "Kalau di hulu, produsen harus tanggung jawab. Di hilir, masyarakat jangan buang sampah sembarangan dan kelola sampah masing-masing. Retail itu jadi pintu penghubung ke distribusi sampah dalam bentuk kemasan sekali pakai," ujarnya.

Hal lain yang menjadi perhatian Adi adalah pola konsumtif masyarakat. Kita banyak mengonsumsi makanan, pakaian hingga kebutuhan lain. Padahal, menurut Adi, hal itu terjadi karena kita lebih mengutamakan kemauan daripada kebutuhan.

Kedua hal ini yang mendasarinya untuk membuka Saruga Store yang didirikan pada November 2018. “Saya edukasi masyarakat untuk beli sesuai kebutuhan. Gak semua produk lebih mahal. Kita coba untuk jual produk dengan kualitas terbaik,” kata Adi yang kini sudah memiliki 4 karyawan.

Baca Juga: Ini 5 Fakta di Balik Daur Ulang Botol Plastik yang Bikin Kaget

Mengenal Saruga Store, Toko Isi Ulang Pertama di JakartaSaruga Store, refill atau toko isi ulang pertama di Jakarta (IDN Times/Shemi)

4. Edukasi masyarakat untuk mengurangi sampah

Mengenal Saruga Store, Toko Isi Ulang Pertama di JakartaSaruga Store, refill atau toko isi ulang pertama di Jakarta (IDN Times/Shemi)

Melalui Saruga Store ini, kamu akan dikenalkan untuk produk yang kamu sebelumnya tidak tahu apa perbedaan atau kegunaannya.  Adi juga ingin mengedukasi konsumen untuk mengurangi sampah sendiri. 

Adi mencontohkan tokonya menjual garam Himalaya yang notabene lebih asin daripada garam laut. Suatu hari ada seorang ibu yang membeli garam Himalaya sama banyaknya dengan yang biasa ia beli untuk garam laut. Adi lalu memperingatkan ibu tersebut bahwa garam Himalaya lebih asin.

“Akhirnya ibu itu tetap membeli dan mencoba garam Himalaya. Ibu lalu lalu mengakui bahwa ia hanya perlu membeli garam Himalaya sesuai kebutuhan, tidak bisa disamakan dengan garam laut.

Mengenal Saruga Store, Toko Isi Ulang Pertama di JakartaSaruga Store, refill atau toko isi ulang pertama di Jakarta (IDN Times/Shemi)

5. Riset yang lama dan peluang refill store

Mengenal Saruga Store, Toko Isi Ulang Pertama di JakartaSaruga Store, refill atau toko isi ulang pertama di Jakarta (IDN Times/Shemi)

Adi tidak begitu saja mendirikan usahanya ini. Setelah berhenti dari pekerjaan sebelumnya, Adi meriset sekitar 4-5 tahun untuk membuat model bisnis ini. “Saya pelajari bisnis plan yang bisa saya realisasikan,” katanya.

Adi mengakui bahwa tiap usaha pasti mencari keuntungan untuk keberlangsungan. Namun ia menegaskan tujuan Saruga Store yang utama adalah untuk membuat gerakan sadar akan sampah dan pengelolaannya.

“Di awal, model bisnis ini cukup menjanjikan karena visi-misi jelas. Bukan untuk cari profit. Karena kami juga edukasi kesadaran masyarakat. Income ke toko saya lebih kecil dari toko konvensional. Kalau mau dapat keuntungan banyak, strategi bisnisnya paralel ke tuntutan (pengelolaan sampah). Banyak konsumen dan produsen yang udah komitmen. Bahkan konsumen minta variasi kebutuhan diperbanyak,” katanya. 

Terkait permintaan konsumen yang banyak, Adi mengatakan akan membuka satu lagi Saruga Store di Jabodetabek. Namun ia masih merahasiakan tanggal pastinya. “Tahun ini ada store baru. Di Jabodetabek. Tapi belum tahu di mana,” katanya. 

Nah, tertarik untuk belanja sambil ikutan mengurangi sampah yang kita hasilkan sehari-hari?

Baca Juga: Shampo dan Deterjen Produk Unilever Kini Bisa Diisi Ulang

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya