Laba MIND ID Meroket, Kenapa Orias Dicopot dari Posisi Dirut?

Kenaikan laba kuartal III-2021 MIND ID sampai 799 persen

Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN Erick Thohir mencopot Orias Petrus Moedak dari jabatan Direktur Utama Holding BUMN Industri Pertambangan, Mining Industry Indonesia (MIND ID). Orias digantikan oleh Hendi Prio Santoso yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Pergantian Dirut MIND ID ini cukup mengejutkan, di tengah torehan laporan keuangan yang gemilang selama kepemimpinan Orias. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) MIND ID, Jumat (29/10/2021), MIND IDN mencatatkan laba bersih konsolidasian Rp9,8 triliun pada kuartal III-2021, naik 799 persen dibandingkan periode yang sama di 2020.

Apa saja catatan hijau lainnya dari Holding yang beranggotakan PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero) dan PT Timah Tbk tersebut? Lalu, apa alasan Orias dicopot dari jabatan dirut? 

Baca Juga: Orias Petrus Moedak Dicopot, Ini Alasan Erick Rombak Direksi MIND ID

1. Transformasi hingga pengembangan produk tambang

Laba MIND ID Meroket, Kenapa Orias Dicopot dari Posisi Dirut?Tambang Terbuka Grasberg, Freeport Indonesia, Tembagapura. (IDN Times/Uni Lubis)

Menurut catatan IDN Times, sepanjang 2020, MIND ID mencetak laba bersih tidak tanggung-tanggung, meski Indonesia dihantam pandemik, yakni sebesar Rp1,8 triliun. Laba tersebut naik 7.318 persen dibandingkan 2019 yang hanya sebesar Rp24,5 miliar.

Pada Kuartal III-2021, selain mencatatkan kenaikan laba 799 persen, MIND ID juga mencatat pendapatan tembus Rp63,8 triliun hingga September 2021 (9M21). Angka tersebut tumbuh 35 persen dibandingkan Januari-September 2020 (9M20).

Adapun kontributor terbesar pendapatan berasal dari komoditas batubara, emas dan timah. Perusahaan mencatat net profit margin sebesar 15,4 persen, meningkat dibandingkan capaian 9M20 yang minus 3 persen.

Tak hanya itu, profitabilitas MIND ID ditunjukkan dengan capaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar Rp19,8 triliun pada 9M21, dengan EBITDA Margin sebesar 31 persen. Posisi itu lebih tinggi 179 persen dari capaian 9M20.

Baca Juga: Laba MIND ID Meroket 799 Persen, Tembus Rp9,8 Triliun

2. Curhat Orias, proyek MIND ID mandek

Laba MIND ID Meroket, Kenapa Orias Dicopot dari Posisi Dirut?Ilustrasi Tambang Batu Bara (IDN Times/Aditya Pratama)

Meski punya sejumlah pencapaian gemilang, MIND ID pun mengalami kendala selama kepimpinan Orias. Pada Agustus lalu misalnya, Orias mengungkapkan perusahaan harus menunda beberapa proyek MIND ID.

Salah satu proyek yang tertunda adalah modernisasi tungku atau pot upgrading di pabrik pengolahan alumunium milik MIND ID. Penyebab mandeknya proyek itu, tenaga kerja dari China dan Uni Emirat Arab (UEA) yang seharusnya mengerjakan proyek tersebut belum bisa datang ke Indonesia karena pembatasan kegiatan masyarakat selama pandemik COVID-19.

Proyek lain yang tertunda adalah pembangunan smelter grade alumina refinery (SGAR) di Desa Bukit Batu, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar) juga tertunda. Sama dengan penundaan proyek pot upgrading, penundaan ini juga diakibatkan terhambatnya akses masuk tenaga kerja dari China. 

Baca Juga: Erick Thohir Ngaku Hanya 11 BUMN yang Sanggup Setor Dividen ke Negara

3. Alasan Kementerian BUMN mengganti Orias

Laba MIND ID Meroket, Kenapa Orias Dicopot dari Posisi Dirut?Stafsus Menteri BUMN Arya Sinulingga memberikan keterangan pers. (IDN Times/Indiana Malia)

Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga dalam keterangan tertulisnya mengatakan alasan digantinya Orias dan direktur MIND ID lainnya.

Pertama, kata Arya, Menteri BUMN Erick Thohir ingin mentransformasi industri tambang yang berbasis sustainable dan environmental friendly practices. Caranya dengan mengoptimasi program digitalisasi dan automasi mekanisasi smart mining 5.0.

Kedua adalah pengembangan hilirisasi industri tambang menuju integrated metal and mineral comprehensive upstream-downstream processing untuk memaksimalkan value dan nilai yang bisa diperoleh di dalam negeri.

Terakhir, adalah agar perusahaan tersebut menjadi motor penggerak terdepan dalam inisiatif pengembangan industri electric mobility nasional yang tujuannya untuk mengurangi defisit devisa negara akibat net import energi serta pengurangan emisi karbon di sektor transportasi darat.

"Juga untuk mengakselerasi terciptanya ekosistem yang terintegrasi di sektor electric mobility dengan membuka peluang investasi dan kerjasama dengan player electric mobility global," paparnya. 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya