Minyak Goreng Langka di Pasar, Pedagang Keluhkan Lambatnya Distribusi

Bikin minyak goreng jadi langka dan mahal di pasar

Jakarta, IDN Times - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mengeluhkan lambatnya distribusi minyak goreng ke pasar tradisional. Hal ini menyebabkan pedagang pasar kehabisan stok minyak goreng.

Ketua Umum Ikappi Abdullah Mansuri menyebut hal ini membuat para pedagang pasar semakin sulit menjual minyak goreng dan beralih ke beberapa jenis dagangan yang lain, serta membuat harga minyak menjadi mahal.

"Kalau distribusinya terhambat ya sesuai yang kita tahu bahwa sekarang malah gak ada yang jualan, ataupun masih ada yang jualan harganya masih sekitaran Rp18 ribu per liter," kata Abdullah dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/2/2022).

Baca Juga: Stok Minyak Goreng Langka, Pedagang Pasar Bantah Penimbunan

1. Langkah pedagang percepat distribusi minyak goreng

Minyak Goreng Langka di Pasar, Pedagang Keluhkan Lambatnya DistribusiWarga antre menunggu giliran untuk membeli minyak goreng dalam kemasan kardus saat operasi pasar minyak goreng di Pasar Lama Kota Serang, Banten, Rabu (16/2/2022). (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Ikappi juga mencoba menjajaki komunikasi dengan beberapa pihak salah satunya PT Rajawali Nusantara Indonesia atau RNI dan pihak pihak lain agar dapat mendorong percepatan distribusi di pasar pasar. Abdullah mengatakan pihaknya akan fokus di Jawa agar minyak goreng bisa terdistribusi dengan baik di pasar dengan harga yang sudah di tentukan.

"Walaupun kendalanya banyak, karena di pabrik harus membayar kas di awal sedangkan pedagang bayarnya kalau ada barang. Pabrik sendiri tidak akan keluarkan barang jika tidak dibayar terlebih dahulu, ini salah satu kendala kendala yang kami hadapi," ucap Abdullah.

Baca Juga: Moeldoko Klaim Kebijakan Kemendag Bikin Minyak Goreng Tak Langka Lagi

2. Pedagang optimis distribusi minyak goreng lancar biar gak didesak emak-emak

Minyak Goreng Langka di Pasar, Pedagang Keluhkan Lambatnya Distribusiilustrasi minyak goreng. (IDN Times/Alfi Ramadana)

Abdullah mengaku tetap optimis karena Ikappi ingin melihat pedagang tersenyum karena tidak lagi didesak emak-emak dan perekonomian bisa segera pulih kembali. Ia mengatakan akan mencari cara dan menjajaki kerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka mendistribusikan minyak goreng di pasar tradisional.

"Langkah yang harus kami lakukan terlebih dahulu adalah memastikan bahwa pasar pasar tradisional di Jawa khususnya, itu dapat mendapatkan minyak goreng dengan harga yang murah, kalau itu bisa dilakukan maka minyak goreng akan murah dilapangan," katanya.

Baca Juga: Ratusan Pedagang Pasar Tambakrejo Mengantre Minyak Goreng Murah

3. Minyak goreng murah langka!

Minyak Goreng Langka di Pasar, Pedagang Keluhkan Lambatnya DistribusiWarung penjual minyak goreng di Pasar SMEP. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Aliansi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (Appsindo) Hasan Basri menegaskan pihaknya tidak menimbun minyak goreng. Hal disampaikan untuk membantah kabar soal penimbunan yang menyebabkan kelangkaan pasokan produk yang sangat dibutuhkan masyarakat tersebut.

"Jadi kalau kita sebagai pedagang tidak mungkin menyetok minyak goreng atau komoditi lain secara berlebihan. Artinya hari ini paling dua tiga hari stok habis, lalu belanja lagi," kata Hasan di Jakarta, Rabu (16/2/2022), dilansir ANTARA.

Hasan menegaskan bahwa kelangkaan pasokan minyak goreng di pasar tradisional disebabkan dari distributor yang memasok minyak goreng dengan jumlah yang sangat terbatas. "Karena pemasok ke pasar tradisional itu sangat terbatas, jadi keterbatasan itu yang membuat langka," kata Hasan.

Langkanya minyak goreng ini dirasakan oleh pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan ibu rumah tangga di Tangerang Selatan di Tangerang Selatan yang mengaku kesulitan memperoleh minyak goreng seharga Rp14 ribu per liter. Padahal, harga itu merupakan batas eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah.

"Susah sekarang dapat minyak goreng. Semua pedagang bilang habis, gak tahu beneran habis, apa diumpetin," kata Tuti, warga Tangsel yang sering berbelanja di Pasar Serpong, Jumat (18/2/2022).

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya