Pengamat: Kalau Mau Harga Tiket Turun, Tarif Batas Atas Harus Naik

"Maskapai harus cari untung, baru bisa subsidi tiket murah"

Jakarta, IDN Times - Pengamat Penerbangan Alvin Lie heran dengan usaha pemerintah yang terus mencoba menurunkan harga tiket pesawat. Padahal menurutnya, tidak ada pelanggaran yang dilakukan maskapai dari Tarif Batas Atas (TBA) yang telah ditentukan pemerintah.

“Yang jelas sampai sekarang TBA tidak ada yang melanggar. Airlines masih mengikuti aturan yang ada,” kata Alvin saat dihubungi IDN Times.

Ia mengatakan pemerintah justru harus menaikkan TBA tiket pesawat agar tercipta tiket pesawat murah. Kenapa demikian?

Baca Juga: Dukung Tiket Pesawat Murah, Ini Langkah Angkasa Pura II

1. Dengan adanya kenaikan di TBA, diharapkan nantinya ada subsidi untuk tiket murah

Pengamat: Kalau Mau Harga Tiket Turun, Tarif Batas Atas Harus NaikIDN Times/Holy Kartika

Kata Alvin, ketika TBA naik, maka maskapai penerbangan bisa mendapat laba yang wajar. Ketika kondisi tersebut sudah terjadi, maskapai bisa melakukan subsidi tiket murah ketika sepi.

“Dengan TBA yang demikian rendah, airlines tidak bisa lagi melakukan flexible pricing, Kadang tiket tinggi, kadang rendah. Semua mainnya di batas atas,” ujarnya.

2. Padahal selama ini TBA itu tidak pernah naik loh, justru turun

Pengamat: Kalau Mau Harga Tiket Turun, Tarif Batas Atas Harus NaikANTARA FOTO/Prasetyo Utomo

Alvin menilai masalah harga tiket rendah atau tinggi adalah relatif tergantung kebutuhan pasar. Sejak 2014, lanjutnya, TBA tidak pernah mengalami kenaikan tapi justru penurunan.

“Jadi sekarang ini bukan naik tapi airlines main di (tarif) atas dan tidak bisa lagi bisa fleksibel ke bawah karena tidak cukup profitnya,” kata Alvin.

3. Percuma memberikan insentif penerbangan karena ekspetasi masyarakat cukup tinggi

Pengamat: Kalau Mau Harga Tiket Turun, Tarif Batas Atas Harus NaikIDN Times/Galih Persiana

Apa yang kamu harapkan dari tiket penerbangan? Kembali seperti awal tahun lalu? Menurut Alvin itu hal yang mustahil dengan kondisi biaya atau profit margin maskapai sekarang ini. Alvin secara vulgar menyebut upaya pemerintah memberikan insentif penerbangan akan sia-sia.

“Percuma saja memberikan insentif karena insentif misalnya diberikan 12 sampai 15 persen, ya paling turun hanya segitu. Sedangkan ekspetasi pengguna jasa turun sampai mendekati tarif awal tahun lalu. Jelas itu tidak mungkin dengan kondisi biaya sekarang. Airlines tidak bisa lagi melakukan cross subsidi,” paparnya.

Baca Juga: Pengamat: Ada Diskriminasi Kebijakan Penurunan Harga Tiket Pesawat

4. Mari berharap dolar turun supaya harga tiket juga turun

Pengamat: Kalau Mau Harga Tiket Turun, Tarif Batas Atas Harus NaikIDN Times/Holy Kartika

Kamu tahu kan kalau ada komponen biaya pesawat seperti bahan bakar avtur yang terikat dengan kurs dolar. Kalau kamu mau harga tiket pesawat turun, mari berdoa rupiah terus menguat.

“Kita harus realistis. Kalau mau harga tiket turun, kalau dolar jadi Rp12 atau Rp10 ribu, rupiah menguat, otomatis seluruh biaya akan turun. Selama dolar masih tinggi kita harus realistis, jangan punye ekspetasi harga tiket kembali seperti dulu lagi,” tutup Alvin.

Baca Juga: Tiket Pesawat Turun 50 Persen, Ini Ketentuannya 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya