Pertamina, Bukan Cuma Bisnis Gas dan Minyak

Selain BBM, apalagi produk Pertamina yang kamu tahu?

Jakarta, IDN Times – Bicara PT Pertamina (Persero) tentu yang ada dalam benak kita adalah perusahaan dalam bidang energi penghasil bahan bakar minyak (BBM) seperti Pertalite, Premium, dan Pertamax hingga gas Elpiji.

Nyatanya, masih banyak produk Pertamina yang belum kamu tahu. Apa saja itu dan bagaimana sejarah perkembangan Pertamina sebagai salah satu BUMN?

1. Sejarah awal dibentuknya Pertamina

Pertamina, Bukan Cuma Bisnis Gas dan MinyakANTARA FOTO/Aji Styawan

Tonggak sejarah Pertamina diawali sekitar 1950-an, Pemerintah Republik Indonesia menunjuk Angkatan Darat yang kemudian mendirikan PT Eksploitasi Tambang Minyak Sumatera Utara untuk mengelola ladang minyak di wilayah Sumatera. Pada 10 Desember 1957, perusahaan tersebut berubah nama menjadi PT Perusahaan Minyak Nasional, disingkat PERMINA. Tanggal ini diperingati sebagai lahirnya Pertamina hingga saat ini.

Pada 1960, PT Permina berubah status menjadi Perusahaan Negara (PN) Permina. Kemudian, PN Permina bergabung dengan PN Pertamin menjadi PN Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (Pertamina) pada 20 Agustus 1968.

Kemudian melalui UU No.22 tahun 2001, pemerintah mengubah kedudukan Pertamina sehingga penyelenggaraan public service obligation (PSO) dilakukan melalui kegiatan usaha. Berdasarkan PP No.31 Tahun 2003 tertanda 18 Juni 2003, Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara berubah nama menjadi PT Pertamina (Persero) yang melakukan kegiatan usaha migas pada Sektor Hulu hingga Sektor Hilir.

Baca Juga: Pertamina Pacu Percepatan Proyek Kilang

2. Pertamina menuju status perusahaan kelas dunia

Pertamina, Bukan Cuma Bisnis Gas dan MinyakIlustrasi mengisi BBM. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Pertamina memiliki komitmen dalam bidang energi baru dan terbarukan serta diversifikasi usaha. PT Pertamina (Persero) melakukan transformasi fundamental dan usaha Perusahaan pada 20 Juli 2006. Pada 2011, Pertamina menyempurnakan visinya yaitu “menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia“.

Pertamina menuntaskan akuisisi saham perusahaan migas Prancis Maurel et Prom (M&P). Terhitung mulai 1 Februari 2017 melalui anak usaha PT Pertamina International EP, Pertamina menjadi pemegang saham mayoritas M&P dengan 72,65 persen saham.

Melalui kepemilikan saham mayoritas di M&P, Pertamina memiliki akses operasi di 12 negara yang tersebar di 4 benua. Pada masa mendatang, Pertamina menargetkan produksi 650 ribu Barrels of Oil Equivalents Per Day (BOEPD) pada 2025 dari operasi internasional, sebagai bagian dari target produksi Pertamina 1,9 juta BOEPD pada 2025, dalam upaya nyata menuju ketahanan dan kemandirian energi Indonesia.

3. Makna logo Pertamina

Pertamina, Bukan Cuma Bisnis Gas dan MinyakPertamin

Kamu tahu gak apa arti logo Pertamina? Ternyata ada maknanya loh. Seperti warna biru memiliki arti andal, dapat dipercaya dan bertanggung jawab. Warna hijau memiliki arti sumber daya energi yang berwawasan lingkungan. Warna merah memiliki arti keuletan dan ketegasan serta keberanian dalam menghadapi berbagai macam kesulitan.

Selain itu bentuk anak panah menggambarkan aspirasi organisasi Pertamina untuk senantiasa bergerak ke depan, maju dan progresif. Simbol ini juga mengisyaratkan huruf “P” yakni huruf pertama dari Pertamina. Tiga elemen berwarna melambangkan pulau-pulau dengan berbagai skala yang merupakan bentuk negara

4. Produk-produk Pertamina di sektor BBM dan gas

Pertamina, Bukan Cuma Bisnis Gas dan MinyakANTARA FOTO/Adwit B Pramono

Ada banyak produk-produk energi yang dihasilkan Pertamina bahan bakar minyak (BBM) retail untuk sektor transportasi, rumah tangga dan nelayan melalui Statiun Pengisian BBM Untuk Umum (SPBU) yang tersebar di seluruh Indonesia. Apa yang kamu tahu selain Pertalite dan Premium?

Pertama, ada Pertamax Racing dengan oktan minimal 100 yang khusus diperuntukkan bagi kendaraan balap dan kendaraan yang memiliki kompresi mesin lebih tinggi dari 13:1. Pertamax Turbo dengan angka oktan 98 yang dikembangkan bersama antara Pertamina dan Lamborghini.

Kamu juga pasti familiar dengan Pertamax yang angka oktan minimal 92 dan direkomendasikan untuk digunakan pada kendaraan yang memiliki kompresi rasio 10:1 hingga 11:1 atau kendaraan berbahan bakar bensin yang menggunakan teknologi setara dengan Electronic Fuel Injection (EFI).

Ada juga bahan bakar bermesin diesel seperti Pertamina Dex, Dexlite, dan Solar.

Pertamina juga memproduksi sektor Gas, Energi Baru dan Terbarukan (GEBT) merupakan sektor bisnis yang semakin penting bagi Pertamina mengingat peranannya di masa depan sebagai sumber energi primer menggantikan peran sumber energi dari minyak bumi dan batu bara. Tercakup di dalamnya adalah pelaksanaan pengelolaan bisnis liquefied natural gas (LNG) dan liquefied petroleum gas (LPG).

Baca Juga: Pascaputusan Komisi Eropa, Kerja Sama Pertamina dengan Eni Lanjut 

5. Bisnis Pertamina gak cuma BBM dan gas loh, ada yang lainnya

Pertamina, Bukan Cuma Bisnis Gas dan MinyakAguk Sudomarjo/ANTARA FOTO

Pertamina juga memiliki bisnis lainnya selain BBM dan gas. Sektor pemasaran Pertamina juga mengelola lini bisnis perkapalan (Pertamina Shipping) yang mengoperasikan angkutan laut untuk mendistribusikan berbagai produk seperti minyak mentah, bahan bakar minyak (BBM) dan non BBM, baik untuk melayani kebutuhan internal maupun eksternal.

Saat ini pelanggan eksternal (charter out) yang dilayani antara lain, Patra Niaga, PHE West Madura Offshore (PHE WMO), Pertamina Lubricants, CNOOC, serta Sea Swift Pte Ltd. Pertamina Shipping juga mengelola bisnis lain terkait perkapalan seperti jasa maritim under water services (UWS), usaha dock, usaha mooring master, usaha vetting, serta usaha keagenan kapal.

Hingga akhir 2016, Pertamina Shipping mengoperasikan 59 kapal milik dan 160 kapal charter untuk mengangkut kargo internal maupun eksternal. Pada 2017 armada Pertamina Shipping bertambah menjadi 77 unit kapal. Kapal-kapal baru tersebut telah menerapkan teknologi ecoship design yaitu efisiensi energi inovatif dengan memberikan perangkat tambahan dalam sistem propulsi kapal.

Pertamina juga punya SafetyManagementRepresentative. Tugas utamanya, merencanakan, mengkoordinasi, mengarahkan, serta mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengembangan, pengawasan dan penerapan sistem manajemen mutu, keselamatan, keamanan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan (QSSHE) di PT Pertamina (Persero) Shipping.

Management Representative untuk Safety dan Quality (DPA-Designated Person Ashore), merencanakan pelaksanaan inspeksi, vetting, audit, verifikasi dan investigasi kasus. Tak hanya itu, mereka juga memberikan rekomendasi perbaikan, mitigasi resiko dan kelaikan kapal dan terminal.

Ini untuk memastikan terpenuhi dan terpeliharanya sistem keselamatan, keamanan, kesehatan dan lindungan lingkungan kerja sesuai regulasi pelayaran (IMO), standar industri (OCIMF), dan kebijakan perusahaan guna mendukung peningkatan kualitas pengelolaan dan pengoperasian kapal serta kinerja organisasi.

Tak hanya itu, Pertamina memiliki bisnis Integrated Supply Chain (ISC) yang memiliki tiga peran utama. Pertama, perencanaan & optimasi terintegrasi, kedua pengadaan/penjualan (niaga) & komersial, dan ketiga operasional suplai dan ekspor untuk memastikan keamanan suplai dan stok minyak mentah, bahan bakar minyak dan LPG nasional dengan tetap mengedepankan keekonomian.

Baca Juga: UMKM Sulit dapat Modal dari Bank? Ini Solusi dari Pertamina

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya