Pascaputusan Komisi Eropa, Kerja Sama Pertamina dengan Eni Lanjut 

Proyek Green Refinery dukung konsep energi ramah lingkungan

Jakarta, IDN Times - Komisi Eropa pada Rabu (13/3) lalu telah memutuskan budi daya kelapa sawit mengakibatkan deforestasi berlebihan, sehingga penggunaannya dalam bahan bakar transportasi harus mulai dihapus. Akibat peraturan baru tersebut minyak sawit tidak bisa gunakan sebagai bahan baku biodiesel

Lalu, bagaimana nasib kerja sama Pertamina dengan Eni Italia yang baru berjalan satu bulan?

1. CPO bukan konsumsi Eropa

Pascaputusan Komisi Eropa, Kerja Sama Pertamina dengan Eni Lanjut Kebun sawit (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Media Communication Manager PT Pertamina Arya Dwi Paramita mengatakan kerja sama Pertamina dengan Eni--perusahaan energi Italia, masih tetap berjalan meski Komisi Eropa sudah menentukan kriteria baru penggunaan minyak sawit untuk bahan baku pembuatan biodiesel. Dia menerangkan kerja sama tersebut meliputi pembangunan kilang untuk mengolah biodiesel.

"CPO-nya tidak dipakai di Eropa sebab energi ini untuk kebutuhan Indonesia yang lebih ramah lingkungan dengan bahan baku yang terbaru," ujarnya di kantor Pertamina Pusat, Senin (19/3).

2. Pertamina dan Eni kerja sama pembangunan Green Refinery

Pascaputusan Komisi Eropa, Kerja Sama Pertamina dengan Eni Lanjut IDN Times/ Dini suciatiningrum

Pertamina dan Eni memperkuat kerja sama di antara kedua belah pihak dengan menandatangani 3 kesepakatan,  salah satunya pembangunan proyek Green Refinery. Dua kesepakatan di antaranya terkait dengan pengembangan Green Refinery, yaitu Head of Joint Venture Agreement untuk pengembangan Green Refinery di Indonesia serta Term Sheet CPO processing di Italia.

Kesepakatan ini merupakan lanjutan dari nota kesepahaman kerja sama yang telah ditandatangani Pertamina dengan Eni pada September 2018 serta penandatangan kesepakatan lanjutan pada Desember 2018. 

Sementara satu kesepakatan lainnya yaitu MoU terkait circular economy, low carbon products dan renewable energy ditandatangani oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan CEO Eni Claudio Descalzi dengan disaksikan oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan.

3. Kelapa sawit yang melimpah potensi bagi Indonesia

Pascaputusan Komisi Eropa, Kerja Sama Pertamina dengan Eni Lanjut farmindoinovasiteknologi.com

Pada kesempatan tersebut, Direktur Pengolahan Pertamina Budi Santoso Syarif menyatakan penandatanganan Term Sheet CPO Processing dan Head of Joint Venture antara Pertamina dan Eni hari ini adalah tonggak penting bagi pengembangan energi masa depan Indonesia yang akan mengurangi penggunaan energi fosil. 

Kerja sama untuk memaksimalkan potensi sumber daya alam terbarukan dalam negeri itu, kata Budi, sekaligus merupakan upaya Pertamina untuk mengurangi impor minyak mentah demi kemandirian energi nasional. 

“Indonesia memiliki sumber green energy yakni minyak kelapa sawit yang melimpah. Ini bisa menjadi potensi besar bagi Indonesia ke depannya,” ujar Budi. 

4. Maksimalkan Algae untuk energi terbarukan

Pascaputusan Komisi Eropa, Kerja Sama Pertamina dengan Eni Lanjut Vibizmedia.com

Lebih lanjut, Pertamina juga akan terus memaksimalkan sumber daya terbarukan lainnya seperti pemanfaatan Algae untuk memenuhi permintaan energi yang terus meningkat, baik secara domestik maupun global serta pengendalian emisi CO2.

CPO Processing Agreement ini mengawali upaya Pertamina untuk melakukan Processing CPO di kilang Eni di Italia yang sudah berpengalaman sejak 2014 untuk menghasilkan HVO (Hydrotreated Vegetable Oil) yang bisa digunakan sebagai campuran Diesel Fuel. Pertamina dan Eni juga akan melanjutkan diskusi tentang potensi pembangunan green refinery untuk memproduksi HVO di Indonesia. 

“Pertamina saat ini juga telah berhasil mengolah CPO dengan co-processing di refinery dengan pilot project di Kilang Plaju, Sumatera Selatan yang beroperasi pada Desember 2018. Kilang ini menghasilkan green fuel, green LPG dan green avtur dengan pemanfaatan CPO hingga 7,5 persen,” imbuh Budi.

Baca Juga: Kementerian Perdagangan Kaji Keputusan Uni Eropa soal Sawit

5. Kerja sama dengan Eni sangat diperlukan

Pascaputusan Komisi Eropa, Kerja Sama Pertamina dengan Eni Lanjut ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Pertamina, menurut Budi, perlu melakukan kerja sama dengan perusahaan migas dunia yang sudah berpengalaman dalam pengembangan green energy untuk memproses CPO 100 persen menjadi green diesel maupun green avtur.

Hal inilah yang melandasi kerja sama antara Pertamina dengan Eni yang memiliki keahlian di bidang teknologi biorefineries di Italia, bersama UOP memilih linsensi teknologi ecofining.

Baca Juga: Komisi Eropa Putuskan Bahan Bakar dari Kelapa Sawit Dihapuskan

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya