Rupiah Ditutup Melemah karena Data Eksternal Kurang Bersahabat

Duh, kurs rupiah nyaris tembus Rp14.000 lagi nih

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar (kurs) rupiah ditutup melemah 20 poin atau 0,14 persen menjadi Rp13.915 per dolar AS. Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah disebabkan karena sentimen data eksternal yang lebih kuat dari pada internal, sehingga arus modal asing kembali keluar pasar finansial dalam negeri.

"Data internal yang positif tidak mampu mengangkat mata uang rupiah di sore ini, karena data eksternal yang kurang bersahabat sehingga arus modal asing kembali keluar pasar finansial dalam negeri, wajar kalau rupiah ditutup melemah," kata Ibrahim dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/1/2021).

Baca Juga: Rupiah Menguat di Luar Perkiraan karena Stimulus AS dan Brexit

1. Data eksternal yang membuat rupiah melemah

Rupiah Ditutup Melemah karena Data Eksternal Kurang BersahabatPatung Liberty Amerika Serikat (IDN Times/Panji Galih Aksoro)

Pelemahan rupiah dari eksternal disebabkan sentimen pelaku pasar yang menunggu hasil pemilihan putaran kedua di negara bagian Georgia AS, yang akan menunjukkan kemungkinan langkah-langkah stimulus AS lebih lanjut.

Pemilu juga akan menentukan kemudahan agenda Presiden AS terpilih Joe Biden, termasuk menulis ulang kode pajak, meningkatkan stimulus, dan belanja infrastruktur, yang akan dilaksanakan.

"Selain itu, Federal Reserve AS juga akan merilis risalah dari pertemuan kebijakan Desember pada Rabu," kata Ibrahim.

Selain itu, kata dia, beberapa investor memperingatkan bahwa penyebaran COVID-19 selama liburan dan pembatasan yang lebih ketat akan berdampak signifikan pada perekonomian. Namun, dampaknya sebagian besar akan dihentikan pada kuartal pertama tahun ini, karena peluncuran vaksin terus berlanjut.

"Investor memperkirakan greenback akan terus melemah di tengah ekspektasi sentimen risiko akan terus membaik di tahun 2021," ujar Ibrahim.

2. Data dalam negeri belum cukup menolong rupiah

Rupiah Ditutup Melemah karena Data Eksternal Kurang BersahabatCooling room yang akan digunakan untuk menyimpan vaksin COVID-19 di Kabupaten Tabanan. (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Sentimen yang memperkuat rupiah hari ini adalah pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi 2021 diperkirakan akan mencapai 5 persen, setelah sejumlah vaksin sudah distribusikan ke masyarakat. Selain itu distribusi 3 juta vaksin juga mendorong penguatan rupiah.

"Sedangkan pelaksanaan vaksinasi yang saat ini masih menunggu BPOM  (Badan Pengawas Obat dan Makanan) mengeluarkan Emergency Use Authorization maupun Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan sertifikat kehalalan, sehingga akan meningkatkan kepercayaan diri masyarakat dalam beraktivitas," ujar Ibrahim.

"Aktivitas yang meningkat tersebut turut mendorong kegiatan konsumsi dan daya beli masyarakat menjadi lebih bergerak sehingga target pertumbuhan ekonomi yang sudah direncanakan akan mampu tercapai," katanya, menambahkan.

3. Pergerakan rupiah hari ini

Rupiah Ditutup Melemah karena Data Eksternal Kurang BersahabatIDN Times/Holy Kartika

Nilai tukar (kurs) rupiah sempat dibuka menguat ke level Rp13.880 per dolar AS pada perdagangan Selasa (5/1/2021). Namun rupiah terpantau terus bergerak melemah.

Menurut data Bloomberg, hingga pukul 9.30 WIB, rupiah berada pada level Rp13.922 per dolar AS. Sepanjang hari ini, rupiah bergerak pada level Rp13.900 hingga Rp13.925 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Sempat Dibuka Menguat Lalu Sekarang Melemah, Ada Apa?

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya