Sri Mulyani: G20 Jangan Cuma Jargon

G20 harus hasilkan arah kebijakan pemulihan dunia

Jakarta, IDN Times – Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap forum G20 tidak hanya menjadi sekadar jargon saja. Ia berharap forum G20 ini dapat sesuai temanya yakni “Recover Together, Recover Stronger”.

“Tapi benar-benar memotivasi kita semua, kalian semua. Kita semua di sini untuk dapat bekerja sama, bersama dan saya sangat optimis dan saya berharap Anda semua juga akan memiliki semangat yang sama,” kata Sri Mulyani dalam Seminar G20 di Nusa Dua, Bali, Kamis (9/12/2021).

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Honor PNS di Daerah Bisa Capai Rp25 Juta

1. G20 harus hasilkan arah kebijakan pemulihan dunia

Sri Mulyani: G20 Jangan Cuma JargonIlustrasi G20 (g20-indonesia.id)

Pada pemaparannya, perempuan yang akrab disapa Ani ini mengatakan forum G20 tidak hanya soal komunitas, tapi menurutnya yang paling penting adalah aksi kebijakan yang dapat membangun kepercayaan bagi dunia global.

“Untuk melihat bahwa kelompok negara ini yang terkena dampak 80 persen dari PDB global ini dapat berdiskusi dan menyepakati arah pemulihan kebijakan,” ujarnya.

Ia berharap forum G20 dapat dijadikan tempat berdiskusi lebih runtut, terbuka, transparan sehingga dapat dicapai hasil yang terbaik.

Baca Juga: Perdana! Afrika Akhirnya Ikut Rapat G20

2. Pandemik COVID-19 masih jadi tantangan

Sri Mulyani: G20 Jangan Cuma Jargonilustrasi virus corona (IDN Times/Aditya Pratama)

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menurutrkan, pandemik masih menjadi tantangan utama karena berdampak pada mayoritas ekonomi global, perdagangan dan juga invetasi.

“Kita masih menghadapi situasi yang menantang. Kita masih di pandemik COVID. Dan ini akan masih menjadi faktor yang mempengaruhi pemulihan ekonomi global,” ucapnya.

Sri Mulyani juga melihat bahwa COVID-19 masih menimbulkan ketidakpastian pada pemulihan meski sudah adanya vaksinasi. Meski ia yakin jumlah total vaksin yang diproduksi di dunia dapat memvaksinasi 80 persen populasi di dunia ini, namun sayangnya vaksinasi di dunia tidak merata.

3. Tantangan kebijakan lingkungan hingga kebijakan fiskal dan moneter

Sri Mulyani: G20 Jangan Cuma Jargon

Selain COVID-19, tantangan lain yang dihadapi dunia, khususnya Indonesia adalah dari kebijakan lingkungan yang menurutnya jauh lebih kompleks pada sisi makro. Hal itu karena dari sisi fiskal semakin sempit dan sisi moneter juga menantang di beberapa bagian dunia.

“Di mana pemulihan dibarengi dengan tingkat inflasi yang tinggi kemudian menciptakan situasi yang tidak sinkron bagi kita semua. Kadang kita harus mengetatkan kebijakan, sementara yang lain masih perlu dukungan dan melonggarkan instrumen kebijakan mereka,” kata Ani memaparkan.

“Komplekstitas ini akan jadi salah satu diskusi paling penting di bagain pertama G20 ini. Bagaimana kita bisa menyinkronkan situasi,” katanya menambahkan.

Baca Juga: Peringati Hari Antikorupsi Sedunia, Ini Pesan Sri Mulyani

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya