Studi Terbaru Sebut Grab Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Pekerja Lepas

Grab berkontribusi Rp77,4 triliun untuk perekonomian

Jakarta, IDN Times – Penelitian terbaru oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics menemukan Grab membantu pertumbuhan perekonomian pekerja lepas (gig worker).

Mitra GrabBike, GrabCar, GrabFood, dan agen GrabKios yang disurvei di 12 kota melaporkan bahwa Grab tidak hanya menyediakan kesempatan kerja yang lebih baik bagi pekerja informal dan mendorong pertumbuhan UMKM serta menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak, bahkan di luar platform Grab.

“Sektor gig economy melalui platform digital seperti Grab memiliki peran penting dalam memperkuat ketahanan ekonomi negara secara lebih luas. Studi kami juga menunjukkan bahwa selain memberikan pekerja informal kesempatan pendapatan yang lebih baik, pertumbuhan pada platform Grab juga menciptakan lebih banyak kesempatan ekonomi dalam ekosistem Grab dan juga dapat menciptakan lebih banyak pekerjaan di luar ekosistem,” kata Kepala Departemen Ekonomi CSIS Yose Rizal Damuri, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/6).

1. Grab berkontribusi Rp77,4 triliun untuk perekonomian Indonesia

Studi Terbaru Sebut Grab Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Pekerja LepasIlustrasi uang. IDN Times/Ita Malau

Laporan CSIS juga menyebut gig worker di empat layanan yakni GrabBike, GrabCar, GrabFood, dan GrabKios secara keseluruhan berkontribusi sebesar Rp77,4 triliun pada perekonomian Indonesia di tahun 2019. Angka ini meningkat 58,3 persen  dari Rp48,9 triliun di 2018.

“Mitra Grab yang disurvei juga melaporkan adanya peningkatan signifikan pada kualitas hidup mereka setelah bergabung dengan Grab,” ujar Yose.

Baca Juga: Masa Pandemik, Grab Siapkan 5.000 Layanan GrabCar Protect

2. Sumbangsih GrabFood, GrabBike dan GrabCar

Studi Terbaru Sebut Grab Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Pekerja LepasIlustrasi pemesanan makanan online (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Studi ini mengungkapkan bahwa kontribusi mitra merchant GrabFood terhadap perekonomian Indonesia melonjak sebesar 79 persen menjadi Rp37,3 triliun di 2019 dari Rp20,8 triliun di 2018 yang membuatnya sebagai kontributor ekonomi terbesar sejak tahun lalu.

Selain itu, kontribusi mitra pengemudi GrabBike tumbuh 67 persen  menjadi Rp26,2 triliun dari Rp15,6 triliun. Kontribusi mitra GrabCar tumbuh 11 persen ke Rp 10,8 triliun dari Rp9,7 triliun; dan kontribusi mitra GrabKios meningkat sebesar 17 persen ke Rp3,1 triliun dari Rp2,7 triliun.

3. Tentang studi CSIS

Studi Terbaru Sebut Grab Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Pekerja LepasGrab Indonesia meluncurkan GrabProtect di Medan (Dok. IDN Times)

Studi ini mengkombinasikan metode kualitatif dan kuantitatif melalui survei secara langsung (face-to-face) dengan 5.008 mitra GrabBike, GrabCar, GrabFood, dan GrabKios di 12 kota: Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Medan, Makassar, Semarang, Yogyakarta, Denpasar, Palembang, Bandar Lampung, Balikpapan, dan Manado.

Pengambilan data studi ini menggunakan strategi pengambilan sampel acak sistematis dan kemudian melakukan call-back pada 50 persen responden untuk memastikan hasilnya. Gig work melalui platform Grab juga telah meningkatkan kualitas hidup pekerja sektor informal dan meningkatkan inklusi keuangan mereka.

“Sebagai contoh, kami menemukan bahwa GrabFood telah membantu merchant dalam mendirikan bisnis baru dan mempekerjakan lebih banyak karyawan saat bisnis mereka bertumbuh. Ini adalah faktor penting yang akan berkontribusi pada kemajuan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang,” kata Yose.

Baca Juga: Grab PHK 360 Karyawan Termasuk di Indonesia

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya