Tahun Depan Indonesia Bakal Punya Bank Emas 

Indonesia tidak perlu lagi ekspor emas ke Singapura

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, tahun depan atau pada 2023 Indonesia akan memiliki bullion bank atau bank emas. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sudah mendapat izin menjadi pemegang saham Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) pada 10 September 2021 lalu.

"Dengan demikian tentu PR bagi BRI semakin banyak. Timeframe mungkin 2023, jadi punya cukup untuk mempersiapkan dari segi regulasi dan koperasi," kata Airlangga dalam acara BRI Microfinance Outlook 2022, Kamis (10/2/2022).

Baca Juga: Airlangga: Puncak Omicron Februari, Maret Melandai 

1. Indonesia punya potensi emas yang besar

Tahun Depan Indonesia Bakal Punya Bank Emas ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Airlangga mengatakan, pembentukan bullion bank tidak lepas dari basis bisnis Pegadaian. Terlebih beberapa waktu lalu Presiden Joko "Jokowi" Widodo sudah meletakkan batu pertama pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur.

"Itu diperkirakan sesudah mereka melakukan investasi secara paralel yaitu precious metal recovery, itu direncanakan akan memproduksi emas satu minggu satu ton," ucapnya.

2. Membuat Indonesia tidak perlu lagi ekspor emas ke Singapura

Tahun Depan Indonesia Bakal Punya Bank Emas Ilustrasi Ekspor. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dari smelter PT Freeport Indonesia tersebut, kata Airlangga, Indonesia membutuhkan investasi 200 juta dolar AS untuk bisa memproduksi 35 ton emas. Nantinya jika diambil oleh bullion bank, Indonesia tidak perlu mengekspor emas ke Singapura.

"Karena sekarang banyak dikirim ke Singapura dan dari sana masuk lagi ke Indonesia, sehingga hampir seluruh industri perhiasan itu adalah cost hanya tolling fee dan kaitannya dengan insentif fiskal, PPN," kata Airlangga.

3. Awal mula rencana pembentukan bank emas

Tahun Depan Indonesia Bakal Punya Bank Emas Ilustrasi Emas Mulia (IDN Times/Arief Rahmat)

Pada 4 Maret 2021, pemerintah tengah mengkaji kemungkinan untuk membentuk bullion bank atau bank emas. Hal tersebut dilakukan guna memaksimalkan emas sebagai salah satu komoditas terbesar di Indonesia. Rencana tersebut diungkapkan oleh Airlangga dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan.

Mengingat emas menjadi komoditas yang harganya meningkat ketika pandemik COVID-19 melanda, Airlangga kemudian meminta Menteri Perdagangan M Lutfi untuk bisa mendalami perihal ekspor dan impor emas yang menjadi catatan pihaknya.

"Tentu Pak Menteri Perdagangan bisa mendalami bagaimana ekspor impor ini, karena sebagian digunakan juga untuk jewelries dan ekspor impor ini tentu ada kaitannya dengan PPN dan lainnya," kata Airlangga.

Baca Juga: Emas Batangan: Pengertian dan Ciri Emas Asli

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya