Pada hari pertama IFSE 2024, peluncuran Whitepaper berjudul "Revolutionizing Financial Planning: Digital Financial Planner Business Models Unleashed" menjadi salah satu sorotan utama. Dokumen yang disusun oleh Aftech bersama iDNA Solutions dengan dukungan The Bill & Melinda Gates Foundation mengungkap peluang besar sektor perencanaan keuangan digital (Digital Financial Planning Business/DFPB) di Indonesia, dengan proyeksi potensi pasar mencapai lebih dari 450 miliar dolar AS.
“Digital Financial Planner memiliki peran penting dalam meningkatkan literasi keuangan dan dapat membantu pendalaman pasar keuangan Indonesia. Saat ini, telah ada beberapa layanan fintech Digital Financial Planner yang bekerja sama dengan layanan fintech lain, seperti investasi dan juga asuransi," kata Wakil Ketua Umum II Aftech, Aldi Haryopratomo.
Managing Partner iDNA Solutions, Dina Dellyana menekankan pentingnya kehadiran perencana keuangan dalam membantu konsumen memahami dan memilih produk fintech secara lebih efisien dan personal. Menurutnya, kolaborasi berbagai pihak diperlukan untuk memastikan masyarakat mendapatkan edukasi yang tepat.
“Dengan financial planner, penggunaan produk fintech bisa dipastikan lebih efisien, personalized, bisa meningkatkan penetrasi, yang kemudian mengarah pada productivity,” ujarnya.
Ketua IARFC Indonesia, Aidil Akbar menambahkan kolaborasi antara regulator, pemerintah, asosiasi, dan pelaku fintech diperlukan untuk menyebarkan literasi keuangan digital. Dia menilai perencana keuangan berada di garis depan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak terjebak investasi bodong atau pinjaman online ilegal.
"Yang penting adalah tujuannya satu, mencerdaskan pikiran bangsa ini, mencerdaskan masyarakat. Ketika mereka melakukan sesuatu, lalu membeli sesuatu untuk investasi, mereka membeli berdasarkan informasi yang jelas. Mereka tahu apa yang boleh dan tidak boleh, mereka tahu impact-nya. Itulah mengapa edukasi sangat penting,” papar Aidil Akbar.
Chief Operating Officer Bareksa, Ni Putu Kurniasari, juga menyoroti peran lembaganya dalam memberikan keseimbangan dan transparansi data terkait produk keuangan. Dia menyatakan Bareksa berkomitmen menjaga akurasi laporan serta memberikan edukasi kepada konsumen untuk memilih produk finansial secara tepat.
“Kami berfungsi sebagai tempat check and balance terhadap apa yang dikatakan. Apa yang kami lakukan di Bareksa sendiri adalah menjaga transparansi terhadap data. Kami melihat produk ini bagus, dan hal tersebut kami sampaikan dalam isi laporan kami. Kami juga menyampaikan edukasi mengenai berbagai hal terkait produk tersebut” paparnya.